Mausoleum Chapter Tujuh Belas: Almost Forget What You Feel.

4.6K 585 81
                                    

“Kau tak menyukainya, ya? Apakah bersama dengan Sasuke kau tidak merasakan sesuatu? Seperti...” Akira menggantung kalimatnya.

“Seperti apa?”

“Seperti...” Akira menatap tepat ke manik emerald yang tersembunyi dibalik lensa hitam kelam itu. Membuatnya teringat dengan netra milik Sasuke. “kau mencintainya?” Akira bergumam diujung kalimatnya.

Sakura tergugu dengan pertanyaan Akira yang tak dia duga. Bibirnya terbuka, ingin menyanggah atau pun memberikan jawaban yang sekiranya tak akan membuat Akira salah paham. Namun tak satupun kata terucap, semua alasan dan kebohongan yang dia rangkai didalam kepalanya tertelan begitu saja ditenggorokan.

Akira masih menatapnya lamat-lamat, membuat Sakura kalang kabut ingin mencari jawaban. “A-a-ah! Itu? Hm, bagaimana, ya?” Sakura menggeram dengan gelagat anehnya yang tak bisa dia tahan.

Ini pertanyaan mudah. Sakura tinggal menjawab ‘tidak’ dan obrolan ini selesai. Sakura juga bisa bersikap seperti tidak terjadi apa-apa jika saja dia bisa memberikan jawaban yang tepat.

Tapi kenapa lidahnya mendadak kelu? Bukankah dia sering menegaskan, bahwa dia tak akan pernah jatuh pada pria dengan rahasia sekelam lautan malam itu? Lalu, kenapa Sakura ragu sekarang?”

“Sakura-san, kita bisa lakukan take photoshoot-nya sekarang.” Imbauan seorang staf perempuan berumur sekitar awal dua puluh lima tahun itu menyelamatkan Sakura. Akira melepaskan tatapan penuh selidiknya, menatap tajam staf yang berani-beraninya mengganggu sesi introgasi Akira.

“Y-ya!” jawab Sakura dengan setengah napas lega. Dia menepuki pundak Akira, sebelum berdiri meninggalkan kursinya dan menuju ruang studio.

“Kita bicarakan lagi nanti, oke?” bujuk Sakura saat melihat raut sebal diwajah Akira. Gadis itu hanya menjawab dengan satu anggukan, kemudian mengikuti Sakura yang sudah lebih dulu berjalan ke arena yang dijadikan tempat studio foto.

“Menyebalkan!” teriak Akira dengan suara teredam. Dia penasaran setengah mati dengan hubungan Sakura dan Sasuke sekarang.

Karena Akira mulai ragu, jika Sakura hanya menganggap Sasuke sebatas pelayannya saja sekarang.

***

Sakura selalu menyukai lagu The Truth Untold. Apapun situasi dan kondisinya, lagu yang bernuansakan kepedihan  dengan dentingan piano pilu sebagai pokok utama instrument lagu tersebut  selalu terdengar cocok saat diputar kapan pun bagi telinga Sakura. Karena Sakura memiliki beberapa alasan pribadi yang membuatnya jatuh cinta pada lagu yang dinyanyikan oleh empat orang pria vokalis kenamaan itu.

Karena The Truth Untold, melambangkan sesuatu yang memang sudah tidak bisa dikatakan meskipun itu kebenaran.

The Truth Untold, bisa juga menceritakan tentang perasaan seseorang yang tak pernah tersampaikan, atau pula topeng yang digunakan saat kita berhadapan dengan sesosok yang tak ingin hilang dari ruang lingkup kehidupan mu.

The Truth Untold, bukan berarti semua kebenaran dapat dijabarkan, dapat dikatakan, dan dijelaskan secara gamblang. Karena ada beberapa alasan yang membuat kebenaran tersebut lebih baik disimpan dan dikubur dalam-dalam di hati sendiri.

Karena The Truth Untold, meskipun melambangkan sebuah kepedihan yang disembunyikan, dia juga mengajarkan bahwa inilah hukum alam jika soal mempertahankan seseorang dengan kebohongan.

Lagu tersebut juga sukses membuat Sakura memikirkan kembali pertanyaan konyol Akira yang sepintas lewat tadi. Membuatnya merasa tidak fokus saat menjalani pekerjaannya.

Jadi salahkah Sakura jika dia membohongi dirinya sendiri, jika perasaan yang berkecamuk hebat didalam benak dan juga hatinya dia anggap hanya perasaan yang hanyya akan ada sesaat saja? Karena kenyataannya lagu The Truth Untold juga melambangkan sesuatu hal yang kau miliki, namun sesungguhnya sebuah fatamorgana dan ilusi semata, yang suatu saat akan kembali hilang jika semuanya sudah terungkap.

Mausoleum [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang