Mausoleum Chapter Empat Belas: You Are Mine. Is Never Someone Else Can Have You

5.3K 635 42
                                    

“Kau masuk duluan saja, Nona

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Kau masuk duluan saja, Nona. Aku akan menyusul nanti.”

Sakura menganggukkan kepala tanpa banyak berkata. Dia ingin mengecek keadaan anak-anak panti yang biasa ia kunjungi setiap sebulan sekali. Mood Sakura benar-benar buruk sehabis kejadian pertemuan sesama teman sosialitanya tadi. Mungkin bermain sebentar dengan anak-anak panti akan membuatnya merasa lebih baik.

“Kau mau kemana?” tanya Sakura ketika Sasuke hendak berbalik. Gadis itu membuka jas milik Sasuke yang terpasang ditubuhnya. Sedikit tidak menyenangkan ketika tubuh Sasuke yang hanya berbalut kemeja putih polos dengan dasi yang asalan-asalan itu mengundang tatapan lapar dari para gadis yang mereka temui.

Namun Sasuke menolak jas miliknya dengan halus, “Kau harus memakainya atau akan ku robek gaun kurang bahan mu itu disini.” Jelas Sasuke secara terang-terangan. Membuat Sakura mencebik kesal dan kembali memasangkan jas milik Sasuke ditubuhnya yang sedikit terbuka.

Iya, hanya sedikit. Namun menurut Sakura sangat kelewatan disaat Sasuke mengatakan gaun mahalnya seperti pakaian kurang bahan.

Sakura melangkahkan kakinya kedalam Panti, yang langsung disambut oleh teriakan senang anak-anak panti.

Sedangkan Sasuke. Setelah memastikan Sakura sudah masuk ke dalam panti Asuhan. Dia berlari kembali ke dalam hutan yang terdapat didepan panti. Bukan hutan rindang, namun lebih dari cukup untuk mengintai pergerakan orang-orang disekitaran panti asuhan.

Kepala Sasuke berdenyut, kepalanya kian pusing. Namun dia menahan diri, disituasi seperti ini dia tak boleh lengah hanya karena kondisi fisiknya yang kurang baik. Sasuke berdiri diantara rerindangan pohon, desau angin dan cicitan burung menemani heningnya yang sesaat.

Satu.

Dua.

Tiga.

Sasuke menghitung jumlah orang yang menguntit dirinya dan Sakura. setelah yakin jika jumlah mereka mampu untuk Sasuke lawan dalam keadaan kondisi fisiknya yang kurang stabil, Sasuke menjetikan jari. Mengeluarkan pedang sekelam malam kebanggaan miliknya dari tempat penyimpanan antah berantah.

Ada sekitar tujuh orang. Mungkin akan membuat Sasuke lelah akibat kondisi fisiknya yang tidak mendukung, namun tak masalah. Kalau Sasuke bisa mendapatkan ‘bayaran’ yang setimpal dan bisa memperpanjang umurnya kali ini, dia rasa pekerjaannya kali ini tidak lah sulit.

Clap.

Clap.

Clap.

Sasuke melempar tiga jarum besi kearah pohon yang berada dikanannya. Jarum tersebut mendarat sempurna, bertepatan dengan dua orang berpakaian tertutup keluar dari persembunyiannya. Sasuke menyeringai, ‘sapaannya’ cukup bagus untuk memulai obrolan kecil diantara mereka.

“Maaf, kalian sudah terlalu jauh menonton aktifitas Nona saya.  Bisa kita selesaikan urusannya sekarang? Saya yang mewakili. “

Seperti yang sudah Sasuke perkirakan, ada tujuh orang yang datang untuk memata-matai Sakura. mereka semua mengepung Sasuke tepat ditengah-tengah, membuat Sasuke memandangi mereka satu persatu lewat ujung mata.

Mausoleum [✔]Where stories live. Discover now