Mausoleum Chapter Lima Belas: Don't Make Me Angry

5.1K 688 44
                                    

Nembus 150 vote, Ka update lagi sebelum hari Sabtu. Betewe, emang update-nya Mausoleum itu hari Sabtu, kan? Karena Run-Ject lagi sibuk ini-itu, jadi untuk sementara Mausoleum balik ke jadwal awal.

Sekian, tenkyu udah setia nungguin. Selamat membaca.

***

Semburat jingga dilangit nyaris tersisa diujung langit kelam yang menyelimuti malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semburat jingga dilangit nyaris tersisa diujung langit kelam yang menyelimuti malam. Saat desau angin berhembus kian pelan seakan menahan sesuatu yang meresahkan, membuat siapa pun merasakan kalau alam tengah bersitegang. Mansion Haruno, terbilang cukup sunyi tanpa penghuni didalamnya ketika semua orang pergi untuk mengerjakan tugasnya masing-masing.

Namun semuanya berubah kala deru sebuah mobil Limousin memasuki perkarangan rumah. Diiringi dengan gebrakan kasar pada pintu jati mewah itu, Sakura diseret masuk oleh Sasuke. Tangannya terasa kebas akibat dicengkram terlalu kuat.

"Sasuke! Lepaskan tanganku ... ini sakit."

"Sasuke! Hentikan!"

"Sasuke Uchiha!"

Pria yang tengah dilanda kemarahan itu tak menggubris sedikit pun teriakan bengis dari gadis yang terus dia seret hingga kelantai atas. Sampai di kamar Sakura, tanpa berpikir dua kali, Sasuke melempar tubuh gadis itu hingga terbentur pada ranjang. Sakura mengerang menahan sakit, tubuhnya seolah tak memiliki beban saat Sasuke melemparkannnya.

"Puas bermain, Nona?"

Mata tajam itu mengintimidasi, berkobarkan amarah. Jika Sakura yang biasanya pasti akan balas melawan, namun kali ini dibuat diam tak berkutik. Sasuke terlihat seperti sosok lain, ketika pria itu berjalan kehadapan Sakura, kemudian berjongkok dihadapannya. Sakura menelan ludah berkali-kali saat menatap wajah Sasuke, satu seringaian misterius terpatri dibibir pria itu, kemudian dalam satu kedipan mata Sakura memekik nyaring, Sasuke mencengkram pipinya hingga terasa menyakitkan.

Terlalu kuat.

"Apakah aku sudah terlalu baik pada mu, hingga manusia hina ini lupa diri siapa pemilik atas dirimu yang sebenarnya, hm?" bisik Sasuke tajam, dia mendekatkan wajahnya pada Sakura yang hampir menangis. Sakura memejamkan mata erat kala cengkraman tangan Sasuke dipipinya membuat wajahnya mati rasa. Pria berhelaikan raven itu menggesek hidungnya dengan hidung Sakura, namun Sakura memalingkan wajah.

Dia benar-benar takut menatap mata Sasuke untuk saat ini.

Sasuke ber'oh' ria. Dia melepas cengkraman tangannya pada pipi Sakura. menggantikannya dengan satu tarikan kuat pada rambut Sakura. Sakura berteriak kesakitan, wajahnya yang semula berpaling dari Sasuke, kini dibuat terpaksa memandang wajah pria yang dirundung amarah itu. Sasuke menyentak rambut Sakura sekali, membuat air mata Sakura bercucuran.

"Dengar, Nona. Ada perjanjian 'unik' yang dibuat untuk memperkerjakan aku sebagai penjaga pribadi mu." Sasuke berbisik tepat didaun telinga Sakura. membuat gadis itu merinding ketakutan, air mata terus merembes dari kedua matanya. "dan itu sesuatu yang tidak bisa ditolak. Atau nyawa Kakak mu dan juga diri mu akan langsung ku kirim ke Neraka."

Mausoleum [✔]Where stories live. Discover now