03|VanVan🌷.

20.4K 1.1K 72
                                    

▪︎ 𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧 ▪︎
~ 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒 ~
°𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐧𝐲𝐚.•
°𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🤍•

▪︎▪︎▪︎

Vanya dan Mevan baru satu minggu saling mendiami dan Vanya langsung mendapat rumor jika pemuda itu tengah dekat dengan adik kelas.

Vanya tidak menerima itu, karna biasanya Mevan akan membujuknya dan meminta maaf untuk berbaikan jika mereka saling mendiami, bukan malah membiarkannya dan malah mendekati adik kelas.

Saat ini Vanya tengah mencari Mevan dengan perasaan marah. Dirinya sama sekali tidak terima dengan apa yang sudah dilakukan Mevan padanya.

Kenapa harus melupakannya jika memang ingin dekat dengan adik kelas? Mengapa Mevan sejahat itu padanya? Padahal biasanya mereka akan selalu kembali berbaikan.

"Mevan sayang!" teriak Vanya saat gadis itu melihat Mevan tengah bersama gadis yang tidak ia kenal.

Mevan dan gadis yang ternyata seperti tante-tante di mata Vanya itu menoleh dengan ekspresi wajah yang berbeda.

"Sayang, lo selingkuh dari gua?" tanya Vanya sambil mendekat pada dua orang yang telah membuatnya kesal.

"Anya!" panggil Mevan. Tepat saat Vanya sudah berada di hadapannya.

"Lo selingkuh dari gua demi cewek kek gini? Serius? Astaga sayang ... padahal gua udah mau loh dijadiin yang ke 10 sama lo, tapi lo masih mau nyari yang ke 11?" Vanya menatap Mevan dengan wajah yang dibuat se-sedih mungkin.

"Maksudnya apa, kak?" Gadis di samping Mevan bertanya dengan wajah yang sangat terkejut sekaligus binggung.

Vanya menoleh, memperhatikan gadis di samping Mevan dari atas sampai bawah. Astaga, tuh gadis beneran Adik kelasnya? Kenapa tidak jauh beda seperti yang sering mangkal di pinggir jalan tiap malem?

"Hai cantik, lo Adik kelas gua, kan? Lo yang lagi deket sama cowok gua ini?" Vanya menatap Mevan dan gadis itu secara bergantian, "astaga ... jangan mau sama dia, dia pacarnya banyak. Emang lo mau jadi yang ke 11?" Vanya tersenyum puas saat rencananya itu berhasil, karna buktinya saat ini raut wajah Adik kelasnya itu sudah memerah, entah menahan malu atau menahan marah.

Tak lama Vanya dikejutkan dengan Mevan yang ditampar oleh gadis itu. Dirinya hanya bisa meringis menahan nyeri saat tamparan yang diberikan Adik kelasnya pada Mevan tak main-main.

"Jangan chat aku lagi, Kak! Dan jangan temuin aku lagi. Kita selesai!" Gadis itu berucap dengan marah, kemudian berlaly pergi tanpa menunggu Mevan bersuara.

Sedangkan Vanya kini tersenyum penuh kemenangan, dengan santainya duduk pada kursi yang sempat diduduki oleh adik kelasnya itu.

"Maksud lo apa?" tanya Mevan dengan nada dingin. Ikut duduk di samping Vanya dengan raut wajah terlihat penuh amarah.

Vanya menoleh pada Mevan, "maksud lo apa?" Vanya balik bertanya dengan mata yang mendadak berkaca-kaca, membuat Mevan seketika terkejut dan langsung mengubah raut wajahnya.

"Maaf," lirih Mevan dengan perasaan menyesal. Dirinya tau arti dari 'maksud lo apa' yang ditanyakan oleh Vanya, dan itu berhasil membuat amarah dan kekesalannya seketika hilang.

Apalagi saat melihat sorot mata Vanya yang semakin memburam karna air mata, membuatnya semakin merasa bersalah.

"Apa kabar, Van?" tanya Vanya dengan suara bergetar.

𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧.Where stories live. Discover now