10|VanVan🌷.

14.2K 821 11
                                    

▪︎ 𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧 ▪︎
~ 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒 ~
°𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐧𝐲𝐚.•
°𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🤍•

▪︎▪︎▪︎

Bersama dengan gadis yang akan membuatnya berubah tandukan, benar-benar membuat Vanya harus menahan diri agar tidak berakhir mengiling Lutry di penggiling semen.

Istirahat kali ini membuatnya muak, Vanya tak suka jika ada orang yang pura-pura baik padanya hanya karna memiliki maksud tertentu, seperti Lutry yang ingin dekat dengan Mevan.

Astaga, seorang Vanya tidak sedungu itu, Vanya memang bodoh tapi tidak sebodoh yang orang-orang kira, kebodohannya hanya untuk membuat dirinya dan yang lain tertawa senang, bukan mencari perhatian.

Vanya paham maksud dari Lutry yang meminta bergabung dengan alasan tidak ada lagi meja kosong, karna gadis itu memiliki niat untuk mendekati Mevan. Dirinya pun tau jika gadis itu hanya akan baik padanya di depan Mevan sana, terlihat dari pandangan Lutri padanya-gadis itu tidak menyukainnya dan ingin mengajaknya balap karung.

Ini sudah bukan sekali dua kali Lutry ikut bergabung pada meja yang Vanya tempati, ini sudah hampir sering dengan alasan yang tak pernah berubah, gak ada meja yang kosong lagi, gua ikut gabung di sini yah. Dan sialnya Mevan selalu mengijinkannya.

"Nyantet online orang dosa gak?" bisik Vanya pada Rega yang tengah menikmati gorengannya dengan hening.

Astaga ... melihat Vanya kesal pada Mevan benar-benar menjadi hobi baru Rega saat ini.

"Nyantet online lewat mana dulu nih? JNE? Lazada? Shopee? Atau Instagram?" tanya Rega setelah meneguk teh manisnya.

"Lewat whatsapp!" jawab kesal Vanya sambil memakan gorengannya dengan kasar.

Rega terkekeh pelan mendengarnya. Nyatanya ia tak perlu cape-cape balas dendam untuk membuat Vanya kembali kesal, karna berkat bantuan Lutry dan Mevan itu sudah membayarkan dendamnya, anggap saja Rega bangsat karna telah memanfaatkan situasi ini, tapi Rega tetap saja merasa senang jika Vanya terkena azab.

"Gua mau bunuh orang pake sendok semen dulu yah," pamit Vanya yang membuat Rega, Mevan dan Lutry menatap kepergian Vanya dengan binggung.

•••

"Gua keluarin tanduk tau rasa lo!" cibir Vanya, merapihkan rambutnya yang basah karna terkena cipratan air saat ia melempar gayung pada air.

"Gak tau aja dia, kalo gua ngamuk orang-orang di bumi bakal pindak ke planet lain!" Vanya masih mendumel sendiri dengan perasaan kesal, kesal pada Lutry, kesal pada Mevan dan kesal pada gayung sialan itu yang telah membuat rambutnya basah.

"Lagi pms?" Andra tiba-tiba saja sudah berdiri di samping Vanya, membuat Vanya terkejut.

"Astaga, Andra!" kesal Vanya sambil memukul lengan Andra.

"Hehe maaf, ngagetin yah?" Andra seketika merasa senang saat melihat wajah Vanya yang tengah kesal itu, sangat menggemaskan untuknya.

"Ngagetin gak yah?" Vanya balik bertanya dengan wajah sebalnya.

"Pulang sekolah nonton yuk!" ajak Andra sambil memasukan kedua tangannya pada saku celana.

"Nonton apa? Layar lebar? ini masih siang Andra, gak bakal keliatan pelemnya," kata Vanya yang membuat Andra dengan refleks mengacak rambut Vanya gemas.

𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧.Where stories live. Discover now