27.

10.1K 567 8
                                    

Hari ini Vanya dan yang lain di beri tugas kelompok dan sialnya harus selsai besok, mau tidak mau ia dan kelompoknya harus mengerjakannya pulang sekolah.

Kelompoknya tidak bersama Mevan maupun Rega, ia berbeda kelompok membuatnya sedikit merasa sedih, apalagi ia harus mengerjakan tugas kelompok itu di rumah Sinta, ketua kelompoknya yang memiliki rumah lumayan jauh.

Sinta bilang ia harus menjaga adiknya yang sendirian di rumah, karna itu ia meminta dirinya dan yang lain mengerjakan tugas tersebut dirumahnya.

Dan sialnya lagi tugas tersebut harus selesai besok! Sedangkan tugas yang di beri itu bukan semudah memberikan tugas.

"Andre tolong cariin fungsi hati pada tubuh manusia," pinta Vanya dengan mata fokus mengunting kertas karton berwarna.

"Gampang Nya! Fungsi hati pada tubuh manusia itu Tempat menemukan cinta dan kasih sayang," kata Andre dengan penuh semangat.

"NAH!!! Yang kek gini nih gua suka! Begonya murni dari orok!" kata Riki sambil melempar sepidol pada Andre.

"Apaan sih Ki main lempar aja! Kalo gua lupa ingatan terus lupa sama semvak gua gimana?" tanya Andre dramatis, tak lupa tangannya yang tengah mengusap kepalanya yang terkena lemparan sepidol.

"Yah gua kasih semvaknya si Kudanil!" jawab Riki dengan santainya.

Sedangkan Daniel yang di sebut kudanil ingin segera mengeluarkan jurus cerocosannya, namun tak jadi saat Vanya bersuara.

"Tugas gak selesai, lo bertiga gua kasih ke cabe-cabean yah!" ancam Vanya dengan raut wajah tenang, namun ternyata ancamannya sukses membuat Riki dan yang lain kembali mengerjakan tugas masing-masing.

"Tebu dan sagu menyimpan makanan pada batang, sedangkan manusia menyimpan makanan pada-"

Gumaman Vanya terhenti oleh suara lantang Andre, "Pada kulkas!" dan itu sukses membuat dirinya dan yang lain melempar Andre dengan barang terdekat mereka, seperti remot, sepidol, pulpen, gelas, piring, televisi dan bahkan sofa pada Andre.

"Mampus lo Ndre Mampus!" kata Riki dengan penuh rasa puas setelah menyiksa Andre.

"Apa yang kalian lakuin ke gua itu jahad! Aku tuh gak bisa di giniin! Apalagi di gituin," kealayan Andre kembali ke luar, yang tidak beda jauh dari Vanya.

"Bacot Andre pake Taik!" ucap keaal Daniel.

Dan setelah itu apa yang terjadi? Mereka malah kembali membully Andre, menjadikam Andre seperti anak tiri.

Mereka menjaili Andre hingga beberapa jam, hingga hari sudah mulai gelap, dan tugas pun hanya selesai setengah.

Mau tidak-mau mereka melanjutkannya di rumah masing-masing.

Riki dan yang lain sudah berpamitan lebih dulu meninggalkan Vanya dan Sinta yang tengah merapihkam kekacauan yang telah di perbuat oleh mereka itu. Benar-benar tidak tahu diri memang Riki, Andre dan Daniel itu.

"Udah Nya gapapa lo pulang aja, biar gua yang rapihin," kata Sinta pada Vanya yang ingin menyapu.

"Udah malem Nya, tar lo di cariin," tambah Sinta yang di angguki pasrah oleh Vanya.

"Yaudah gua balik dulu yah, tugas bagian gua tar gua lanjutin di rumah," kata Vanya sambil memakai tas ranselnya.

"Iya Nya, yaudah gua anter sampai depan yah, maaf gak bisa antee lo."

"Yaelah tenang aja kali Sin, gua udah bukan Anak kecil yang kudu di anter pulang," Vanya tertawa pelan membuat Sinta ikut tertawa.

Tak lama tawa ke duanya terhenti saat melihat orang yang mereka kenal tengah duduk di atas jok motor dengan mata fokus menatap jalanan.

𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧.Where stories live. Discover now