05|VanVan🌷.

17.6K 1K 80
                                    

▪︎ 𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧 ▪︎
~ 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒 ~
°𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐧𝐲𝐚.•
°𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🤍•

▪︎▪︎▪︎

Hujan saat pulang sekolah itu bukanlah hal aneh lagi, sudah sering seperti itu, membuat Mevan dan Vanya selalu memilih untuk berteduh terlebih dahulu sebelum pulang ketimbang menerobos hujan yang nantinya bisa saja menyebab 'kan salah satu di antara mereka atau bisa jadi keduanya sakit.

Dan saat ini Vanya tengah berusaha membujuk Mevan agar diizinkan untuk dirinya bermain hujan, meski pun jawaban dari Mevan yang Vanya dapat selalu sama-tidak, tapi tetap saja gadis itu tidak pantang menyerah sebelum Mevan lelah dan memberinya izin.

"Mevan Anya mau ujanan yah," pinta Vanya lagi dengan sorot mata penuh permohonan.

"Enggak! Nanti lo sakit." Mevan kembali menolak dengan menatap ke arah lain-guna menghindari raut wajah Vanya yang bisa saja membuatnya luluh jika dirinya lengah.

"Sebentar doang kok," mohon Vanya yang tetap tidak mau berhenti.

"Engga, Anya!"

"Anya gak akan sakit kok, Anya kan strong woman." Pantang menyerah sebelum diberi izin.

Mevan menghela napas pasrah, menoleh pada Vanya yang masih tengah menatapnya dengan wajah imut.

"Ayo sama gua ujanannya," ajak Mevan sambil berdiri dari duduknya.

Vanya tersenyum senang. ditariknya tangan Mevan ke luar dari kelas dan langsung menerobos hujan yang tengah deras-derasnya itu.

"Akhirnya gua bisa main ujan kaya di pelem-pelem india," kata Vanya sambil terus meloncat kecil. menikmati hujan yang menguyur tubuhnya dengan perasaan senang.

Dengan tubuh yang ikut basah, Mevan memperhatikan Vanya yang tak jauh beda seperti seorang bocah yang merasa bahagia hanya karna bermain hujan. Sesekali tak apa jika ia harus mengiyakan permintaan Vanya, meskipun pada akhirnya gadis itu akan jatuh sakit karna bermain hujan

"Van, lo tau kenapa gua mendadak suka ujan?" tanya Vanya yang masih asik bermain ujan.

"Apa?" Mevan menyahut.

"Dia selalu mau jatuh meski udah tau rasanya jatuh berkali-kali," kata Vanya. berdiri di hadapan Mevan dengan kepala mendongkak ke atas-menatap Mevan yang jauh lebih tinggi darinya.

"Jangan jadi ujan yah Van," pinta Vanya dengan pelan, namun masih bisa didengar oleh Mevan.

"Kenapa?" tanya Mevan dengan raut wajah bingung.

"Biar lo gak ngerasain sakitnya jatuh berkali-kali," kata Vanya sambil tersenyum kecil pada Mevan.

Sepertinya dialognya terbalik. Seharusnya Mevan yang meminta Vanya agar jangan menjadi hujan, bukan malah Vanya yang meminta.

Tapi tidak penting siapa yang meminta. karna yang jelas, permintaan yang diminta Vanya pada Mevan itu memiliki arti dan maksud tertentu yang sialnya tidak diketahui oleh Mevan.

"Ayok pulang," ajak Mevan saat dirasa hujan yang turun semakin deras.

Mevan menggenggam tangan Vanya, berlari kecil membawa Vanya untuk kembali ke koridor.

▪︎▪︎▪︎

Mevan keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah, ia baru saja selesai dengan ritual mandinya setelah mengantar Vanya pulang.

𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧.Where stories live. Discover now