30.

10.4K 552 23
                                    

"Udah sejauh mana lo bikin mereka jauh?"

"Sabar napa, cerita mereka belum dimulai, gua gak bisa mulai bermain kalo cerita mereka aja belum dimulai."

"Kelamaan tau gak! Gua udah bener-bener muak sama kedekatan mereka berdua! Dan lo tau? Mevan cuman pura-pura cuek ke Vanya agar Vanya tau kalo dia suka sama Vanya! Dan gua gak mau kalo Vanya juga suka sama Mevan!"

"Ck. Begitu cintanya kah lo sama Vanya?"

"Jangan munafik sayang... apa kabar dengan lo yang juga cinta sama Mevan?"

"Bacot tau gak!"

"Haha. Buruan bikin mereka jauh! Dan jangan lupa, lo harus hati-hati karna ada penghalang yang bakal ganggu rencana kita. Tapi tenang aja, gua bakal urus si penganggu itu."

"Peganggu? Lo gak sadar? Kita juga penganggu haha."

***

"Kak? Gua boleh duduk di sini?"

Vanya yang tengah sibuk membaca buku refleks menoleh, menatap datar gadis yang berdiri di sampingnya itu, Lutry.

"Silahkan," ucap Vanya yang kembali membaca buku di hadapannya.

"Pulang sekolah ada waktu gak?" tanya Lutry.

"Kenapa?" Vanya balik bertanya tanpa mengalihkan tatapannya dari buku.

"Hari ini ada Bazar di pertigaan deket sini, kita ke sana yuk," ajak Lutry dengan penuh semangat.

Vanya menutup bukunya, menatap Lutry yang tengah menatapnya dengan raut wajah yang begitu semangat.

"Siapa aja?"

"Cuman gua sama lo doang Kak, pasti seru kok Kak di sana," kata Lutry dengan penuh harap.

"Yaudah iya," ucap Vanya sambil mengangguk.

"Beneran kak lo mau ikut?" tanya Lutry dengan penuh ketidak percayaan.

"Iya gua ikut," jawab Vanya sambil kembali menyibukan diri dengan buku di hadapannya.

"Cepet percaya sama gua yah Kak, gua beneran serius pengen temenan sama lo," ujar Lutry yang membuat Vanya diam.

"Gua ke kantin duluan, lo jangan lupa istirahat kak." setelah mengucapkan itu Lutry bangkit dari duduknya dan melangkah pergi dari perpustakaan.

"Percaya sama orang yang dulu sempat gak suka sama gua itu susah," gumam Vanya.

"Tapi apa salahnya mencoba, bukan?"

Dengan refleks Vanya menoleh ke belakang, dan ternyata Andra yang tengah berjalan ke arahnya dengan plastik kecil di tangannya.

"Jangan takut, siapa tau dia beneran serius pengen temenan sama lo Nya," kata Andra sambil duduk di tempat yang semua di duduki oleh Lutry.

"Makan rotinya," titah Andra sambil menyodorkan plastik kecil pada Vanya.

"Engga lo kasih racun kan?" tanya Vanya yang malah di balas tawa kecil oleh Andra.

"Gua kasih racun tikus sih iya," canda Andra yang malah membuat Vanya melototkan ke dua matanya.

"Astaga Vanya... gua becanda doang," ucap Andra sambil mengacak gemas puncak kepala Vanya.

𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧.Where stories live. Discover now