12|VanVan🌷.

13.1K 730 36
                                    

▪︎ 𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧 ▪︎
~ 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒 ~
°𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐧𝐲𝐚.•
°𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🤍•

▪︎▪︎▪︎

"Maafin gua, Anya. Maaf." Rega terus saja mengatakan maaf berulang kali pada Vanya.

Kejadian semalam tidak akan Rega lupakan. Terutama untuk Vanya yang menjadi korban oleh boneka Anabelle yang berubah menjadi boneka Chuky.

"Masih sakit, yah?" tanya Rega sambil mengusap pelan pipi Vanya yang masih merah.

Jika Mevan sampai tau kejadian semalam, melihat pipi Vanya merah seperti ini dan tau penyebab serta siapa pelakunya, bisa dipastikan bahwa pemuda itu akan berubah menjadi iblis dan tak akan membiarkan Rega hidup lagi.

"Udah gak sakit kok," jawab Vanya dengan santainya. Saking santainya seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Hari ini Vanya tidak masuk sekolah dengan alasan tidak ingin jika nanti orang-orang melihat kedua matanya yang bengkak dengan pipi yang terlihat merah, di pipinya benar-benar terlihat jelas jejak tamparan yang diberikan oleh boneka Chuky itu.

"Maafin gua yah, gua beneran ngerasa bersalah," mohon Rega yang masih menampakan wajah penuh bersalahnya.

Vanya yang melihat wajah Rega pun hanya bisa tersenyum geli, ternyata seorang Rega dengan mulut pedasnya bisa menghawatirkannya juga, bisa merasa bersalah dan bisa meminta maaf ratusan kali padanya, padahal sedari dulu Rega begitu enggan dan anti untuk meminta maaf pada Vanya.

"Gapapa, Rega sayang, ini bukan kesalahan Rega kok, ini kesalahan boneka Chuky itu," kata Vanya sambil memberikan cengiran bodohnya.

Namun, kali ini Rega tidak merasa kesal dengan Vanya yang kembali kumat, rasa menyesalnya pada Vanya begitu membuatnya takut.

"Apa yang kagak gua tau?"

Tubuh Rega seketika membeku saat mendengar suara Mevan yang begitu dingin, kali ini dirinya benar-benar tidak akan selamat.

"Rega punya semvak minions, Van. Itu yang kagak lo tau," ucap Vanya dengan santainya.

"Ada apa sama lo?" Netra Mevan seketika terfokus pada kedua mata Vanya yang bengkak serta pipi gadis itu yang memerah.

"Apa yang lo lakuin, bangsat!" bentak Mevan pada Rega yang hanya bisa menunduk takut.

"Lo nampar Vanya, iya?" tanya Mevan dengan raut wajah penuh Amarah.

Vanya yang terkejut refleks berdiri, memeluk Mevan agar amarah pemuda itu mereda.

Kali ini adalah kali pertama seorang Vanya melihat Mevan semarah ini, sebenarnya Vanya takut dengan Mevan yang seperti ini, tapi ia tidak ingin Mevan sampai menghajar Rega yang tidak bersalah sama sekali.

"Rega gak nampar Anya," ucap Vanya sambil mengeratkan pelukannya pada Mevan.

"Lepas, Anya! Gua kudu ngehajar bocah brengsek ini!" Mevan menatap Rega dengan tatapan penuh kebencian.

Demi tuhan, Mevan tidak terima jika Vanya terluka seperti ini, selama ini dirinya berusaha menjaga Vanya agar tidak tersakiti dan disakiti, tapi sekarang dengan gampangnya Rega menyakiti Vanya?

"Tenang, Mevan! Bukan Rega yang nampar Anya, tapi boneka Anabellenya Rega yang nampar Anya!" jelas Vanya dengan sekuat tenaga menahan tubuh Mevan agar tidak maju satu langkah pada Rega.

𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧.Where stories live. Discover now