#6 - Itik Buruk Rupa

249 43 14
                                    


"Ekhm," Nessa berdehem begitu Risa duduk di tempat duduknya--tepatnya di samping Nessa. Risa tidak memedulikannya, ia menopang dagu dengan tangan kanannya.

"Cie ... cie cie ciee ..." Nessa menyenggol-nyenggol lengan Risa dengan sikunya. Dia terus saja menggoda Risa dengan senyum dan lirikan yang khas. Sungguh membuat Risa kesal.

"Apa sih, Nes?" ucap Risa malas tanpa melihat ke arah lawan bicaranya.

"Tadi pagi sengaja 'kan, naik angkot biar bisa sama dia?" ucap Nessa masih dengan ekspresi wajah yang menyebalkan.

"Pak Henri lagi izin, gue mau minta jemput lo, lo pasti udah berangkat."

Nessa memajukan bibir bawahnya. "Hmm ... Tapi nggak pa-pa sih kalo lo tiap hari naik angkot, 'kan bisa bareng dia," ucapnya terkekeh.

Risa menghadap ke arah Nessa. Menatap matanya. "Lo tau nggak, Nes?"

Nessa menaikkan alisnya, "apa?"

"Lo nyebelin." seketika Nessa menutup rapat mulutnya dan menunjukkan jarinya membentuk huruf 'V'.

☕☕☕

Jam istirahat tiba. Risa, Nessa, dan Rena sedang berada di kantin. Mereka berbincang-bincang sambil melahap mi ayam. Tak lupa, softdrink tiramissu.

Setelah mereka menghabiskan makanan, Reylan dan Aril datang. Tentu dengan gaya khas mereka yang membuat keributan. Mereka mengambil tempat duduk di pojok kantin. Eits, tunggu. Mereka tidak hanya berdua. Mereka bersama ... Zakri?

"Oh, oh, oh, Tuan Putri Risa sibuk memandang sang Pangeran," lagi-lagi Nessa berulah.

"Pangeran siapa, Nes?" tanya Rena. Risa mengertakkan giginya sambil menatap Nessa tajam.

"Itu, si Zakri." Nessa melirik Risa sambil tersenyum. Aku mengalihkan pandanganku dari lirikannya. Menyebalkan.

"Oh, jadi namanya Zakri," ucap Rena seraya mengangguk. "Ris,"

Risa melirik ke arah Rena. Risa mengangkat alis, tidak menyahut karena sedang menyeruput minumannya.

"Lo... suka... sama Zakri?" Risa langsung tersedak minumannya. Rasa terkejut dan ingin tertawa terjadi sekaligus. Ini konyol sekali. Bagaimana mungkin Risa suka sama dia? Cowok tidak tahu cara bersikap ramah! Risa menggeleng mantap.

"Haduh ..." Nessa memutar bola matanya dan menghela napas. "Seiring berjalannya waktu, rasa cinta bakal tumbuh di hati lo, Ris. Gue yakin dan kita bakal dukung lo! Ya kan, Ren?"

Rena melirik ke arah Nessa, lalu ke arah Risa, "i-iya," ucapnya dengan tersenyum. Senyum yang aneh-seperti tidak tulus-dipaksakan.

Bruk!

Kami terkejut dengan debukan keras itu. Tepat di atas meja kami.

"Buat lo, lo, dan lo," ucap cewek yang berseragam sama namun terlihat dipotong lebih pendek dan rok yang panjangnya hanya se-paha. Ucapannya penuh penekanan ketika mengarah pada Risa.

"Jangan pernah ganggu Zakri! Dia milik gue! Sampe lo macam-macam, liat aja apa yang bakal gue lakuin," ucapnya.

"Memangnya lo berani apa? Lo cuma ketua geng pembuat rusuh di sekolah ini, nggak ada hal baik yang bisa lo banggain!" balas Nessa.

TIRAMISSU (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now