#11 - Konyol

200 24 2
                                    

-DILARANG MEMBACA DENGAN CEPAT-

Cinta itu perasaan, bukan ungkapan. Jadi, mau sekeras apapun lo nyari alasan cinta, satu kata buat lo, KONYOL!

☕☕☕


"Selamat pagi ... Tuan Putri," ujar Nessa saat Risa duduk di bangkunya tepatnya di samping tempat duduk Nessa.

"Pagi-pagi udah nggak waras aja lo, Nes."

"Ya ampun Risa, gue nyambut lo baik-baik dan begini balasan lo? Tega lo Ris, tega!" kata Nessa dengan gaya alaynya, Risa hanya terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu.

"Lo makin deket ya, sama si Zakri," godanya saat melihat Zakri berjalan beriringan di belakang Risa. Pipi Risa langsung memerah tanpa diperintah. "Cie ... blushing aja tuh pipi. Tinggal nunggu aja kalian jadian," goda Nessa sambil menyenggol lengan Risa beberapa kali.

"Nes, lo tau 'kan, gue nggak percaya lagi sama cinta. Gue udah capek dikasih harapan diikuti kebohongan! Gue nggak bakal jatuh cinta lagi!"

"Kalau gitu, jangan jatuh cinta. Bangun cinta aja."

Risa memutar bola matanya seraya menghela napas, "Gue udah janji sama diri gue sendiri, Nes."

"Sekuat apapun lo berusaha menepati janji, kalau perasaan lo sudah melampaui lo bakal ninggalin janji itu. Jangan buat diri lo menyesal karena janji bodoh yang lo buat itu. Gue cuma peringatin lo, nih. Apa keputusan yang lo ambil itu terserah lo," ujar Nessa sembari mengalihkan pandangannya ke depan. Risa terdiam mencerna ucapan Nessa tadi.

Empat jam pembelajaran di kelas telah berlalu. Lonceng yang ditunggu-tunggu para pasukan takut lapar akhirnya berbunyi. Meskipun Risa tidak termasuk pasukan takut lapar, ia turut bersuka cita dengan tibanya jam istirahat, karena ia sangat bosan dengan pelajaran sejarah. Setiap menit ia menguap mendengarkan Bu Rasmiati, yang biasa dipanggil Bu Ras, menjelaskan materi.

Ting tong!

Risa membuka chat whatsapp yang muncul di notif ponselnya.

Gabriel
Ris, kuy kantin. Gue traktir.
Bareng Nessa ya😊

Risa menggeleng pelan sambil tersenyum saat membaca tulisan itu. Ia merasa gemas dengan sahabatnya yang diam-diam kasmaran dengan sahabat lamanya.

Clarisa Gunardi
Siappp.


Risa dan Nessa segera ke kantin. Tentu karena Risa mengincar traktiran Aril tanpa pengetahuan Nessa. Nessa menganggap Aril sebatas sahabat baik yang selalu ada saat ia dalam kondisi apapun, sama seperti Risa.

Di pangkal kantin, mereka sudah melihat Aril duduk di tengah-tengah kantin. Mereka langsung menghampiri Aril sambil tersenyum.

"Kok sendiri, Ril? Reylan mana?" tanya Risa.

"Nggak tau, Nes. Dia bilang sih ada urusan. Tadi si Rena nyamperin dia ke kelas gue. Gue kira mereka sama kalian," jawab Aril seadanya. Risa dan Nessa saling berpandangan dengan raut wajah bingung. Sepertinya pemikiran mereka sama, apa yang Rena dan Reylan lakukan?

"Gue udah lama nggak komunikasi sama Rena," ujar Risa. "Oh iya, kemarin kata Zakri dia lihat Rena jalan bareng Zhia di kafe kita biasa."

Nessa dan Aril melongo heran. "Lo nggak lagi bercanda 'kan, Ris? Pemandangan asing kalo Rena jalan sama Zhia mah," kata Nessa disusul anggukan oleh Aril.

TIRAMISSU (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now