"Paman, apa makan malam sudah siap?"
Paman Kyung yang tengah sibuk berbenah di meja pantri dapur menundukkan kepala saat melihat Jaehyun berdiri dihadapannya.
"Sudah, Tuan Muda." Ucap Paman Kyung, "Aku akan segera menatanya di meja makan."
Jaehyun mengangguk pelan lalu menoleh ke belakang. Ia terbelalak saat melihat tak ada siapa-siapa yang mengekorinya. Menepuk jidatnya pelan, dokter itu menghela nafas sebelum berjalan meninggalkan ruang dapur untuk mencari dimana lagi pria asing itu tengah bersembunyi.
Setelah tadi membantu sang pria asing atau lebih tepatnya orang gila berwajah rupawan itu berganti baju, Jaehyun mengintruksikan agar ia makan malam terlebih dahulu sebelum menyuruhnya pergi. Bahkan Jaehyun sendiri belum sempat bertanya siapa nama pria itu.
Langkah sang dokter muda terhenti tepat di ruang tengah, entah jin apa yang merasuki tubuhnya hingga ia tersenyum tipis saat melihat sosok pria di depan televisi. Pria asing yang tengah ia cari sedang terduduk di atas karpet berbulu sembari mendongak dan memerhatikan layar datar dan besar dihadapannya.
Dia seperti anak kecil, batin Jaehyun lalu mendekati pria itu.
"Chogi..."
Taeyong tersentak lalu menoleh kebelakang, kedua bata besarnya semakin melebar dan membuat Jaehyun semakin tak bisa menahan senyumnya.
"Apa aku mengagetkan mu?" Tanya dokter muda itu lalu duduk disamping Taeyong.
Taeyong mengangguk pelan lalu menunjuk layar televisi dihadapannya, "Kukira monster yang ada disitu keluar dan ingin memakanku."
Mendengar ucapan Taeyong membuat Jaehyun tertawa renyah. Tiap kali pria itu berbicara dengan polos, Jaehyun dibuat gemas sendiri olehnya.
"Ngomong-ngomong, kita belum berkenalan." Jaehyun mengulurkan tangannya, "Aku Jaehyun, siapa namamu?"
Taeyong terlihat berpikir sejenak, Jaehyun yang melihat hal itu menyipitkan matanya curiga.
"Wah," Taeyong berseru lalu ikut menjulurkan tangannya hingga sejajar dengan milik Jaehyun, "Tanganmu lebih besar dan panjang dari punyaku." Ucapnya lalu menatap dokter muda itu takjub.
Berdecak kesal, Jaehyun kemudian terkekeh menautkan tangannya dengan milik Taeyong. Ia terhenyak saat merasakan betapa lembut dan kenyalnya telapak tangan pria itu.
Apa dia benar-benar seorang pria? Batin Jaehyun.
Biasanya hanya tangan bayi dan wanita pemalas yang begitu lembut dan halus seperti ini, pikirnya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku," Jaehyun berucap masih dengan kedua tangan yang saling bertautan dengan milik Taeyong. "Siapa namamu?"
"Namaku..."
Jaehyun mengangkat kedua alis sembari menunggu jawaban pria itu.
"Tuan Muda, makan malam sudah siap."
Mendengar ucapan Paman Kyung sontak membuat Jaehyun juga Taeyong menoleh ke sumber suara.
"Baiklah, Paman." Ucap Jaehyun lalu kembali menatap Taeyong yang masih menggenggam tangannya.
Tersenyum tipis, dokter muda itu menarik tangan pria bermata besar disampingnya, "Ayo, kau pasti sangat lapar kan?"
Taeyong mengangguk lalu mengikuti Jaehyun yang menariknya.
Paman Kyung diam-diam mengamati sang Tuan Muda yang terlihat kembali seperti semula. Senyum Jaehyun yang beberapa hari belakangan telah hilang akhirnya kembali secara perlahan. Dan satu-satunya orang yang membuat Jaehyun seperti sekarang adalah sosok pria asing berwajah rupawan.

YOU ARE READING
S I R E N | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Sometimes the angel that comes when you're down can turn into a demon when you've given your whole heart to it❞ M/M | FANTASY | GENFIC | AU | MATURE Jung Jaehyun, seorang dokter yang justru hendak melakukan percobaan bunuh diri setelah kasus pelik...