09. To Adore (존경하다)

17K 3.4K 893
                                    

Paman Kyung mengamati benda bulat berwarna putih nan berkilauan yang ia pegang dengan mata elang. Meski umurnya sudah lima puluhan namun kemampuan indera penglihatan Paman Kyung masih cukup tajam.

"Ini mutiara asli, Tuan Muda."

Taeyong yang berdiri disamping Jaehyun menelan ludah kasar diam-diam. Salahnya karena menangis disaat Jaehyun masih di tempat tadi.

"Tapi darimana asalnya?" Tanya Jaehyun lalu menoleh pada Taeyong, "Apa itu milikmu Taeyong-ssi?"

"Bu-bukan, aku tidak tahu itu benda apa." Jawabnya.

Benar juga, Taeyong tak membawa apa-apa kemarin, pikir Jaehyun.

"Simpan saja untukmu, Paman." Ucap Jaehyun pada akhirnya lalu memandangi Taeyong yang masih sangat pucat dan terlihat murung.

Jemari lentik Jaehyun bergerak dan menepuk pelan pundak Taeyong, "Jangan merepotkan paman Kyung, oke?" Candanya lalu terkekeh, "Aku pergi dulu."

Taeyong menatap nanar punggung Jaehyun yang perlahan menjauhi ruang utama rumah.

"Ingin melihat tuan muda didepan rumah, Taeyong-ssi?" Tanya Paman Kyung karena sadar jika wajah Taeyong begitu murung.

Taeyong mengangguk kecil, ia ikut dengan paman Kyung yang mengekor Jaehyun hingga di depan pintu. Dokter muda itu membuka pintu mobilnya, menoleh sejenak kearah paman Kyung dan Taeyong lalu melambaikan tangan.

"Hati-hati, tuan muda!" Teriak Paman Kyung saat Jaehyun telah menyalakan mesin mobilnya.

Sebelum menancap gas, Jaehyun masih menyempatkan diri untuk menatapi Taeyong juga paman Kyung dari dalam mobil.

Ada rasa tidak rela untuk meninggalkan orang-orang yang membuatnya tersenyum saat begitu terpuruk beberapa hari lalu. Ia sangat ingin mengajak paman Kyung pindah ke Seoul, tapi lelaki paruh baya itu tetap kekeuh dan selalu beralasan ingin menjaga villa milik ibunya.

Lalu Taeyong,

Jaehyun juga ingin membawa pria yang baru ia kenali kemarin namun mampu membuat ia tertawa itu ikut dengannya. Tapi keadaannya sekarang tidak memungkinkan, Jaehyun takut Taeyong akan ikut menjadi korban media juga perbincangan orang-orang karena kasus yang dihadapinya,

Jaehyun tak ingin orang lain ikut terluka karena ulahnya.

Saat mobil dokter muda itu mulai melaju dan meninggalkan halaman villa, paman Kyung hanya bisa menghela nafasnya lalu melirik Taeyong yang sedari tadi terdiam bak patung.

"Taeyong-ssi? Mari kita masuk."

Mengangguk kecil, Taeyong berbalik dan mengekori Paman Kyung yang masuk kedalam rumah terlebih dahulu.

Namun, langkah Taeyong terhenti ketika mendengar suara klakson mobil memekik dari halaman depan.

Paman Kyung dan Taeyong sontak menoleh ke sumber suara, alangkah terkejutnya mereka ketika mendapati Jaehyun kembali. Dokter muda itu keluar dari mobil lalu berjalan tergesa ke arah pintu rumah dimana Taeyong dan Paman Kyung masih berdiri disana.

Grep!

Taeyong terbelalak saat Jaehyun tiba-tiba memeluknya.

"Jaehyun..."

"Ikutlah denganku, Taeyong." Ucap Jaehyun pada akhirnya.

Meski banyak pertimbangan untuk mengajak lelaki itu pergi bersamanya ke Seoul. Namun, Jaehyun juga tak ingin hidup sendiri tanpa teman seperti kemarin-kemarin. Taeyong berhasil meluluhkan hatinya yang beku dan sulit untuk percaya pada orang lain.

S I R E N | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now