15. Come Out (나오다)

13.6K 2.7K 564
                                    

Pintu lift terbuka, saat itu juga Jaehyun berlari sekuat tenaga menuju apartemennya. Setelah mendapat kabar dari Junmyeon bahwa Ayahnya akan datang, dokter muda itu tak henti-henti memikirkan Taeyong. Jaehyun tahu, Tuan Jung tak akan tinggal diam meski ia berbohong jika Taeyong berasal dari keluarga terpandang dan baik-baik.

Diambang kegelisahannya, dokter muda itu buru-buru membuka pintu apartemen. Ia memasuki ruang tengah dan tak mendapati Taeyong dimana-mana.

"Kukira kau sudah berangkat ke panti asuhan."

Tubuh Jaehyun sontak menegang ketika mendapati sang Ayah berjalan dari arah dapur. Diam-diam ia mengepalkan tangan demi menetralisir kegugupan. Tuan Jung yang melihat gelagat sang anak pun lantas menautkan alis heran.

"Kenapa Ayah datang kesini?" Jaehyun bertanya. Ia harus berpura-pura tidak tahu sesuatu hingga pria paruh baya itu pergi nanti, pikirnya.

"Apa kau tak suka jika Ayahmu mengunjungimu?" Tuan Jung meletakkan secangkir kopi yang sedari tadi ia pegang diatas meja sebelum duduk pada sofa. "Atau kau menyembunyikan sesuatu yang tak boleh Ayah ketahui di apartemenmu?" Sambungnya dan memicu debaran hebat dalam rongga dada si dokter muda.

Menggeleng pelan, Jaehyun kemudian ikut duduk disamping sang Ayah. Sesekali ia menoleh ke arah kamar Taeyong sebelum kembali melirik si pria paruh baya.

"Sudah berapa lama kau berada disini, Ayah?" Tanya Jaehyun lagi dan semakin membuat Tuan Jung menyipitkan mata curiga.

"Kenapa kau terlihat panik?" Pria paruh baya disamping Jaehyun menyandarkan punggung pada badan sofa. "Apa yang kau sembunyikan, Jung Jaehyun?"

Tuan Jung tak mudah dibohongi. Ia sudah hapal betul dengan gelagat sang anak. Meski terkesan acuh dan tak selalu berada disisi dokter muda itu, namun ia tak pernah luput mengawasi gerak-gerik anaknya bahkan sejak sang istri pertama masih ada di dunia.

"Aku tidak menyembunyikan apa-apa," Jaehyun berusaha bersikap tenang.

"Maksudmu tidak menyembunyikan siapa-siapa termasuk pria bernama Taeyong itu?"

Bagai tersengat aliran listrik dibagian dadanya, Jaehyun memberanikan diri untuk memandangi sang Ayah. Menghela nafas pelan, dokter muda itu mendongak sejenak sebelum kembali memusatkan atensi pada Tuan Jung dengan tatapan jengah.

"Ya, untuk apa aku menyembunyikan Taeyong. Dia bukan seseorang yang harus disembunyikan," Jawab Jaehyun.

"Siapa dia?" Tanya Tuan Jung sebelum menyesap caffein dihadapannya.

Jaehyun semakin gelisah, ia berharap Taeyong berada didalam kamar dan tak keluar sebelum sang Ayah pergi dari apartemennya. Tapi ia juga khawatir karena kini tak mendapati lelaki manis itu dimana-mana.

"Dia temanku," Jawab Jaehyun. "Darimana Ayah tahu tentang Taeyong?" Tanyanya, meski ia telah menebak jika Shuhua lah dalang dibalik ini semua.

"Seharusnya Ayah tahu tentang pria itu darimu, tapi kau tidak pernah memberitahuku." Tuan Jung menoleh, menatap Jaehyun lamat-lamat dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Apa sekarang kau mulai menutup-nutupi segalanya dari Ayahmu ini, Jaehyun-ah?" Tanyanya hingga sang anak mengusap wajah kasar.

"Kenapa Ayah selalu berlebihan?" Jaehyun tak mampu lagi menahan ungkapan yang selama ini telah ia tahan. "Aku sudah dewasa, aku tahu mana yang baik dan tidak. Biarkan aku berteman dengan orang yang membuatku nyaman, Ayah."

S I R E N | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now