14

16.7K 3.2K 841
                                    

Sebenernya Chiro ga tau kudu seneng apa enggak ff ini responnya melebihi perkiraan aku, dan malah ngalahin ff Man On Top di lapak sebelah.

But, karena Chiro juga ngebucin bapak Seungwoo, yaudah lah ya. Dibikin seneng aja ehehe. Tapi kalo bisa klean baca ff aku di Hanchiro jugaa ❤❤

Semoga Bapak Seungwoo, Dongpyo, Yohan, Hangyul, Minkyu, Jinhyuk, Yunseong, Jungmo, Wonjin, dan Sihoon debut, aminn ❤ Semoga pick kalian debut juga ❤

Enjoy reading guys ❤ maaf banyak bacot aku emang mau curhat aja si ehehe /digampar readers/

🍒🍒🍒

"Daddy phobia gelap."

Sebenarnya fakta bahwa Seungwoo phobia gelap membuat Hana agak tercengang dan mikir, 'Masa iya badan segede gaban phobia gelap?'

Tapi pas liat badan Seungwoo bener-bener gemetar bahkan ketika lampu sudah menyala, Hana sedikit percaya kalo Seungwoo emang phobia gelap.

Mungkin ada suatu kejadian yang membuat Seungwoo phobia gelap sampai dia seperti ini. Hana hanya bisa berhipotensis seperti itu.

"Em Pak, udah nyala lampunya,"  ucap Hana pelan.

Badan Seungwoo perlahan berhenti bergetar dan melepaskan pelukannya. Hana lantas bernapas lega. Tapi, loh ini kenapa pipi Seungwoo basah?

"Bapak ga apa-apa?" Hana mengusap air di sekitaran pipi Seungwoo, menatap lelaki yang lebih tua darinya dengan khawatir.

"Ah," Seungwoo bingung harus berkata apa, jujur dirinya enggak pernah bisa baik-baik saja sehabis keadaan gelap gulita. Padahal phobianya udah lama enggak kambuh, tapi kalo udah mati lampu sampai dia enggak bisa melihat apa-apa begini ya beda ceritanya.

Seungwoo juga enggak tau kenapa dirinya bisa memeluk Hana bukan Dongpyo yang ada di sampingnya. Mungkin Dongpyo keburu berdiri atau Seungwoo yang menyingkirkan Dongpyo dengan tangannya.

"Daddy, ini minum dulu," Dongpyo menyodorkan segelas air putih untuk Seungwoo agar ayahnya kembali tenang. Seungwoo menerima gelas itu lalu meninumnya. "Makasih Pyo."

"Sama-sama Dad."

Aduh ngegemesin banget sih interaksi bapak dan anak ini, Hana sebisa mungkin menahan diri buat enggak teriak.

"Teh Hana, maafin Daddy yaa," kata Dongpyo pada Hana. "kalo gelap emang Daddy suka peluk-peluk orang, Dongpyo sering jadi korban sih makannya tadi Pyo berdiri. Eh tapi Daddy malah meluk teteh."

Hana menganggukan kepalanya, meskipun yah jantungnya ini masih berdegup kencang karena Seungwoo. Mana lagi tadi Seungwoo sempet menenggelamkan kepalanya diceruk leher Hana.

"Ah iya ga apa-apa, namanya juga refleks," kata Hana mencoba memaklumi. Toh ga mungkin dia menuntut Seungwoo atas kerusakan jantungnya, ntar yang ada dipecat. Hana masih butuh duit.

"Maafkan saya Bu Guru," kata Seungwoo lalu menghela napasnya, dia manatap Hana dengan tatapan memelas. "sekali lagi maaf."

"I-iya enggak apa-apa," aduh ini kenapa Seungwoo tampak menggemaskan begini? Hana kan jadi lemah, ga bisa marah juga. "em, karena udah malam saya pulang dulu ya."

Bapak SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang