29

15.4K 2.3K 1.8K
                                    

Spam komen lagi yaa~ aku udah nulis panjang soalnya ehehe. ❤

🍒🍒

Sekarang udah hari minggu, tapi tetep Hana masih bingung sama ucapan Hangyul kemarin.

Katanya Hangyul suka sama dia sejak 9 tahun yang lalu, dan itu membuatnya ngerasa bersalah. Belum lagi ternyata semua temannya tau kalau Hangyul menyukainya. Astaga kenapa Hana enggak pernah sadar?

Gadis itu mengacak-acak rambutnya, jujur bingung sendiri. Hangyul suka sama dia tapi kenapa Hana merasa enggak senang dan malah kepikiran bapaknya Dongpyo.

Ah syit. Harusnya Hana enggak mikirin duda itu, bisa aja dia cuman mau nyari pelampiasan. Sekarang masalahnya HANGYUL GIMANA ANJIR?!

Hangyul emang enggak meminta jawaban, dia cuman minta Hana menunggunya sampai sukses.

Tapi tetep aja, Hana ngerasa ga enak sama dia.

Mana besok katanya Hangyul mau pulang lagi ke Jerman buat ngelanjut studynya.

Berasa Hana yang jahat karena ngegantungin orang seperti Hangyul.

"Dijemput sama Chaewon jam berapa?" tanya Yunseong, lelaki itu tanpa permisi memasuki kamar Hana. Untung Hana lagi ga mode kagetan.

Perempuan yang sedang tiduran sembari mendengar lagu payung teduh itu lantas menjawab. "Jam 3, masih lama."

Yunseong menganggukan kepalanya lalu ikutan tiduran disamping Hana. "Lagi mikirin Hangyul ya?" tanyanya.

Dia tau adiknya mendadak jadi pendiam setelah tau perasaan Hangyul, udah ditebak Hana pasti ngerasa enggak enak sama sahabatnya itu. Yunseong yakin sekarang Hana sedang memikiran persahabatannya

Baru Hangyul aja udah enggak enak, apa kabar kalo Yunseong yang jujur?

"Iya, gua bingung Kak," balas Hana.

"Bingung kenapa lagi? Ngebalesnya atau apa? Emang elo lagi deket sama siapa?"

Ditanya lagi deket sama siapa entah kenapa bayangan Seungwoo malah lewat dikepalanya. Sialan. Dia kemakan kalimat di ff buatan Sakura. Katanya, Penjantan itu menawan tapi duda lebih menggoda.

Hana rasa itu benar. Seungwoo sering kali memporak-porandakan hatinya dengan semua tingkah ajaibnya. Sialnya lelaki itu juga hobi menggoda Hana.

Hanya saja Hana takut Seungwoo cuman main-main. Ya namanya juga orang kaya, lelaki itu bisa aja cuman mengerjainya, membuatnya baper dan meninggalkannya.

Hana enggak mau kemakan permainan seperti itu.

Eh tapi Hana dan Seungwoo itu deket ga sih? Atau Hana doang yang ngerasa demikian?

"Enggak ada sih cuman," Hana menggantungkan ucapannya. Dia bingung harus berkata apa.

"Han lo kenal Hangyul 9 taun kan, selama itu juga Hangyul suka sama elo," ucap Yunseong setelah menghela napas. "gua pikir Hangyul itu tipe elo. Dia ganteng, pinter, baik pula. Inget-inget lagi deh, dia yang selalu ngehibur elo pas elo sedih. Lo ngerasain sendiri lah 9 taun itu enggak sebentar, dan elo enggak mungkin menemukan cowok yang sama kaya Hangyul."

Hana menghela napasnya, "Iya tau tapi--"

"Sebelum elo bikin keputusan, elo masih punya 2 taun buat mikir," potong Yunseong cepet. "jangan terlalu cepat ngambil keputusan. Gua yakin, elo ga akan nemuin cowok kaya Hangyul lagi dimuka bumi ini."

"Kak, elo ngebet banget pen gua jadi ma Hangyul," kata Hana lalu menoleh ke arah Yunseong. "kenapa enggak elo aja yang jadian sama dia?"

Si goblok fujo sidenya kambuh.

Bapak SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang