28

17.8K 2.6K 1.5K
                                    

Spam komen dong, aku udah nulis panjang ini :""

🍓🌸🍓

Seperti biasa, Yunseong pasti bangun lebih awal dari Hana. Mungkin efek Hana tidur lebih malem darinya gara-gara baca ff yang dikirimin Sakura, jadinya jam 9 pagi ini dia belum bangun.

Jangan tanya Hana baca ff apa. Yang jelas konten ffnya enggak baik buat kesehatan jantung--tapi masih dibaca.

Tangan Yunseong mengelus rambut adik tirinya sebentar sebelum akhirnya bangun. Dia emang enggak ada niatan buat ngebangunin Hana. Biarin aja lah Hana tidur, toh sekarang libur.

Setelah bangun Yunseong keluar dari kamarnya Hana, niat hati selesai cuci muka dan sikat gigi dia bakal makan, eh tapi pas lewat ruang tamu ada yang manggil.

"PETIT!"

Anjir, ngagebeg dong, Yunseong kaget pas Hangyul manggil dia dengan suara bapak-bapaknya. "Ngapain lo disini pagi-pagi?" tanyanya pada Hangyul. "mau ngebersihin rumah gua lo? Lagian siapa yang nginin elo masuk?"

"Kalem anjir, nanyanya satu-satu, jangan berjibun gini pusing," balas Hangyul sambil menggelengkan kepalanya. "gua kesini mau ngajak Hana jalan sih. Terus tadi yang ngebukain pintu ya mamah elo lah, siapa lagi."

"Jalan doang nih? Ga sekalian pacarannya?" tanya Yunseong dengan muka datarnya. Diem-diem greget sendiri sama Hangyul dia tuh.

Udah hampir 9 tahun berlalu, tapi lelaki bermarga Lee itu masih aja pengecut.

Dulu sih Yunseong enggak suka Hana deket sama Hangyul, sumpah ga suka banget. Yunseong emang ga pernah suka sama cowok manapun yang deket sama Hana. Termasuk Hangyul.

Mau dibilang cemburu Yunseong ga pernah ngerasa gitu, dibilang posesif juga kayanya enggak, entah lah ga ngerti Yunseong juga. Dia cuman enggak suka kalo ngeliat Hana jalan dengan cowok lain, enggak suka kalo perhatian Hana tertuju pada cowok lain yang bukan dirinya.

Itu dulu, sekarang juga masih sih--sedikit--seengaknya sekarang dia rela berbagi, meskipun cuman dengan Hanyul. Kalo cowok lain sih enggak, apalagi sama duda anak satu mah.

Bagi Yunseong, nerima kenyataan bahwa Hana enggak bisa selalu dengan Yunseong sebetulnya merupakan hal yang sulit, salahnya sih cewek yang bikin Yunseong nyaman cuman Hana. Coba kalo ada yang lain.

Nyebelin banget emang punya perasaan sama adik sendiri tuh. Sayang aja manusia ga bisa milih hatinya jatuh untuk siapa. Kalo bisa, Yunseong pasti memilih cewek lain, yah siapapun lah yang penting ujungnya bisa dia miliki sepenuh hati.

Sebenarnya Yunseong itu egois, dia enggak suka berbagi miliknya pada orang lain, dan Yunseong mengklaim Hana sebagai miliknya. Tapi untuk Hangyul yang juga bernasib sama sepertinya--sama-sama menaruh perasaan untuk jangka waktu yang lama--sisi egois Yunseong sedikit melunak.

Lunak karena kasian sebenarnya, Hangyul selalu bilang Hana itu bagian yang harus dia bahagiakan di masa depan.

Padahal, hati Hana belum jelas buat siapa.

"Dia nolak gua duluan," ucap Hangyul sembari tersenyum getir.

Yunseong cengo dibuatnya. "Hah? Nolak? Emang lo nembak dia?"
Anjir lah, pagi-pagi udah dapet teh aja si Yunseong.

"Ga nembak sih, cuman pas gua nanya gimana seandainya kalo gua sama dia pacaran, dia malah bilang ga mau pacaran sama sahabatnya sendiri," ucap Hangyul menjelaskan.

Yunseong bertanya lagi, masih belum puas sama jawaban Hangyul barusan. "Gara-gara?"

"Dia takut pas putus bakal kehilangan sosok pacar dan sahabat disaat yang sama."

Bapak SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang