54

10.3K 1.2K 597
                                    

Enjoy reading guys ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy reading guys ❤

Jangan lupa tinggalkan komentar biar Chiro ga sedih lagi--karena social distancing bikin gw yang introvert ini sedih--dan pencet pencet bintang setelah selesai membaca ff ini.

🍒🍒🍒




"Jadi kasih saya kesempatan ya?"

Hana enggak bisa bohong, dia juga menginginkan Seungwoo, tapi disaat yang sama dia udah ngelakuin kecerobohan besar karena ketakutan enggak berdasarnya--gimana pun Hana masih manusia yang menganggap sosok sahabat penting, dan jelas Hana ga mau kehilangan Hangyul karena cowok itu sahabatnya.

Makannya dia bingung, bingung banget anying. Emang ini ga adil buat Hana dan Seungwoo kalo seandainya Hana lebih mementingkan Hangyul dan enggak memberi Seungwoo kesempatan. Masalahnya Hana sama Seungwoo punya perasaan yang sama--meskipun besarnya masih samar.

Disaat kegelauan melandanya di tempat, suara Dongpyo terdengar. "Tehh, jangan tolak Daddy gitu aja dong, teteh juga suka sama Daddy kan? Senggaknya kasih daddy kesempatan."

"Bener tuh! Terima atuh tehh," leadernya enam hari yang rambutnya ampir botak ikutan kompor. Basistnya juga ikutan menyuarakan ketakutannya, "JANGAN BIKIN KITA MAKAN GAJI BUTA TERUS NYANYI TEH SOSRO YA!"

Abisnya biasanya band enam hari  disewa di acara yang buat sobat ambyar, lagu mereka pun isinya ngegalau semua. Makannya pas ditawarin jadi pengiring buat nembak orang dia agak parno.

"YEPPOSO ANYING!" Drumernya nakol si basist pake stick drum. "KENAPA LO MALAH NISTAIN LAGU KITA PADAHAL ELO YANG BIKIN?!"

"Lah iya. Walah basist sontoloyo!" yang main keybroad ikut-ikutan menghakimin basistnya.

"Tapi disamping itu, please pisan teh kasih si bapaknya kesempatan," kata sang guitarist berkacamata yang mukanya kaya crazy rich Suroboyo--padahal langganan Indomi. "lagian teh kalo sama-sama suka ngapain ditolak atuh, jangan nambahin beban kita sebagai band sobat ambyar dong."

Tentu saja hampir semua yang ada disini mendukung Seungwoo, Hana jadi kepikiran karena ucapan orang-orang itu, karena pada dasarnya dia manusia yang plin-plannya kebangetan--dan lagian Hana juga ga bisa nolak orang yang dia sukai.

"A-ah baiklah," ucapan Hana barusan bikin semua yang ada disana nahan napas.

Seungwoo mengedipkan matanya, bingung karena ucapan Hana yang ambigu barusan. "Baiklah apa?"

"Baiklah saya kasih bapak kesempatan," ucap Hana lalu tersenyum tipis, toh dia sendiri ga sanggup nolak Seungwoo.

"ALHAMDULILLAH!" band enam hari kompakan mengucap syukur mendengar hal itu.

Sedangkan Seungwoo lantas menarik Hana kedalam pelukannya. Dia seneng, sangat seneng. Meskipun yah dia belum diterima sepenuhnya, tapi seengaknya dengan kesempatan ini dia bisa menjadikan Hana miliknya sepenuhnya.

Bapak SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang