BAB 3

4.8K 252 3
                                    


"Lo enggak apa-apa kan Jeng," ucap Titin yang menyadari kehadiran Ajeng.

"Gue enggak apa-apa kok," Ajeng lalu duduk dan menghidupkan power komputer. Lalu menyimpan tas di lemari kabinet.

"Kok bisa sih nabrak mobil orang dari belakang," ucap Titin, mulai kepo.

"Namanya juga kecelakaan Tin, gue enggak sengaja," ucap Ajeng sekenanya ia memandang layar ponsel.

"Lo sih enggak hati-hati, habis berapa?"

Ajeng mengedikkan bahu, "Enggak tau berapa, yang pasti sekitar tujuh atau delapan jutaan gitu deh,"

"Mahal banget,"

"Secara mobilnya mahal gitu,"

Ajeng membuka satu persatu notifikasi masuk. Ia mengerutkan dahi, tidak sengaja memandang foto profil Aru bersama seorang wanita. Wanita itu begitu cantik dan giginya putih sempurna. Ia yakin wanita itu melakukan veneer gigi, untuk mempercantik penampilan. Jujur ia mempunyai keinginan untuk perawatan veneer, seperti artis artis itu. Lihat saja sebentar lagi dirinya akan melakukan hal yang sama. Emang situ saja yang punya duit.

"Mobil gue dibawa dia, selama mobilnya di bengkel,"

"Owh ya,"

"Iya,"

"Jadi lo kesini pakai apa?" Tanya Titin penasaran.

"Gue minta antar dia lah. Secara dia pakai mobil gue," ucap Ajeng memandang layar komputer.

"Lo percaya gitu aja sama dia, itu mobil bukan barang murah loh," Ucap Titin mendekati kursinya ke arah Ajeng.

"Tenang, gue bawa KTP nya kok,"

"Yah, cuma KTP doang. Itu mah kecil, bisa buat lagi di capil, pakek surat kehilangan dari polisi. Lah ini mobil Jeng, lo sadar enggak sih?,"

"Kan bisa lapor polisi,"

"Siapa tahu itu KTP palsu,"

"Asli kok," ucap Ajeng,

"Mana gue mau liat,"

Ajeng menarik nafas panjang, ia membuka lemari kabinet dan memberikan KTP itu kepada Titin. Ah, Titin selalu membuatnya takut. Pikirannya selalu ke arah yang lebih buruk. Pikiran Titin memang benar sih, tidak usah terlalu percaya gitu saja sama orang yang baru di kenal. Tapi jika dilihat secara nyata, mobil yang ia tabrak saja lebih keren dan mahal. Enggak mungkinlah laki-laki itu tukang tipu. Tapi bisa aja sih, dia buronan polisi, karena tampangnya mirip pereman.

Titin mengambil KTP dari tangan Ajeng. Wanita itu mulai duduk dikursinya kembali. Ia mengerutkan dahi memandang nama yang tertera pada kartu. Ia membuka aplikasi instagram pada layar komputer. Masalahnya ia pernah melihat nama itu berseliweran instagram. Foto di KTP itu terlihat samar samar mungkin sudah kelamaan di dalam dompet.

Titin mulai mengetik nama Endaru Janggala. Akhirnya pencarian itu ia temui, wow ia tidak menyangka bahwa dirinya merupakan salah satu orang yang mengikuti laki-laki itu. Pantasan, namanya itu tidak asing,

"Yakin nih orangnya," ucap Titin.

"Ya iyalah,"

"Keren, gila," Titin berdecak kagum.

Ajeng mengerutkan dahi, mendengar ucapan Titin, "keren?"

"Dia punya body keren, terus rambutnya gondrong, brewok kece parah, itu kan?,"

Ajeng memicingkan mata menoleh ke arah Titin, "Lo tau dari mana?"

Titin lalu tersenyum, "Gue salah satu pengikut laki-laki itu di instagram, lo mau liat?," ucap Titin menunjuk layar komputer.

MY LOVE MY CEO (SELESAI)Where stories live. Discover now