BAB 11

2.8K 168 0
                                    

"Tin, gue mau resign," ucap Ajeng, memandang Titin yang sedang menghidupkan power komputer.

Titin yang mendengar itu lalu menoleh ke arah Ajeng, "Serius?"

"Iya serius,"

"Kenapa mendadak banget mau resign," ucap Titin melirik Ajeng.

"Gue mau balik ke Bali, nemenin bokap gue di sana," ucap Ajeng, ia mengeluarakan surat resign dari tas, yang sudah ia buat tadi malam.

"Perkapan?"

"Hari ini,"

"Serius per hari ini !" Titin semakin tidak percaya.

"Serius lah,"

"Siapa yang mau gantiin kerjaan lo, setidaknya lo nunggu berapa hari lah buat cari pengganti," ucap Titin.

"Kerjaan gue cuma gini doang palingan kontrak sama surat-surat. Untuk lulusan sarjana bisa lah ngurus ginian, gampang," ucap Ajeng lagi.

"Lagian, lo bisa ngajarin anak baru juga, tinggal liat jobdesk aja. Kerjaan gue udah beres semua," ucap Ajeng, ia mengeluarkan ponsel miliknya.

"Tapi kan Jeng,"

"Lo bisa kok rekomendasi temen lo yang mau kerja, tinggal bilang aja sama pak Erwin,"

"Iya deh, itu juga hak lo juga sih mau resign, gue enggak bisa larang-larang juga,"

"Gue ke ruangan pak Erwin dulu ya," ucap Ajeng ia memasukkan ponsel di saku jas.

"Oke,"

*******





Ajeng melangkah menuju ruangan pak Erwin. Ajeng menarik nafas panjang dan lalu mengetok pintu. Ajeng memandang laki-laki berjas hitam, sepertinya pak Erwin baru datang. Ini terlalu pagi ia menghadap beliau.

"Pagi pak," ucap Ajeng lalu duduk di kursi.

"Pagi juga, tumben bener kamu udah ngadap saya jam segini," ucap pak Erwin, meletakkan tasnya di lemari kabinet.

"Ada yang harus saya kasih tau sama bapak,"

Alis pak Erwin terangkat, memandang Ajeng, "Owh ya, apa?"

"Saya mau resign pak. Ini surat pengunduran diri saya," ucap Ajeng, menyerahkan amplop berwarna putih itu kepada pak Erwin.

"Resign?,"

"Iya pak, resign,"

"Yakin kamu mau resign," tanya pak Erwin mengambil surat iu dari Ajeng. Ia mengeluarkan surat dari amplop dan mulai membaca.

"Apa alasan kamu resign?,"

"Mau pulang ke Bali pak," ucap Ajeng tenang.

"Ngapain kamu di Bali?"

"Ya balik ke kampung halaman pak, kasihan bapak saya sendirian. Saya sebagai anak sudah seharusnya nemani beliau,"

"Owh gitu, Sudah ada kandidat pengganti kamu?" Tanya pak Erwin, mencoba memahami kondisi Ajeng.

"Belum ada sih pak, mungkin nanti bapak bisa cari lamaran yang sudah masuk ke kotak HRD," ucap Ajeng.

"Kamu resign nya per hari ini, ya," ucap pak Erwin setelah membaca isi surat resign Ajeng, beliau lalu menandatangani surat resign itu.

"Iya pak,"

"Enggak bisa diundur lagi, masalahnya saya belum dapat pengganti kamu," pak Erwin mencoba bernegosiasi kepada Ajeng.

"Enggak bisa pak, soalnya saya buru-buru juga mau pulang ke Bali," ucap Ajeng mencari alasan, masalahnya Aru besok akan mengajaknya ke Semarang.

"Lagian, untuk perkerjaan saya cuma ngurusi kontrak bukan ngurusin absen pak. Yah, mereka ngertilah masalah ginian, enggak terlalu ribet, untuk masalah tutup laporan nanti di ajari oleh Ko Beni IT. Saya yakin Titin juga bisa ngajarin anak baru,"

MY LOVE MY CEO (SELESAI)Where stories live. Discover now