BAB 38

5.8K 180 12
                                    

Ini merupakan pertama kalinya Ajeng menginjakkan kakinya di rumah orang tua Aru. Jujur ada perasaan grogi luar biasa untuk bertemu beliau. Ajeng memperhatikan penampilannya sekali lagi, ia rasa pakian yang ia kenakan sudah cukup sopan untuk. Ajeng melirik Rama yang sudah menghilang dari balik pintu.

Aru berjalan mendekati Ajeng, "Kamu kenapa hemm," tanya Aru memperhatikan wajah cantik sang kekasih.

"Enggak apa-apa kok," ucap Ajeng.

"Kayaknya kamu tegang gitu,"

"Sedikit,"

"Percaya aku mama dan ayah menyukai kamu," ucap Aru.

"Iya," Ajeng merasakan tangan Aru meraih jemarinya dan di bawan masuk ke dalam.

Ajeng mengedarkan pandangan kesegala penjuru ruangan di dominasi warna putih. Rumah yang tertata rapi dan begitu bersih. Ajeng menatap wanita separuh baya yang duduk menonton siaran berita. Ajeng yakin wanita itu adalah ibunya Aru.

"Itu mama," ucap Aru.

Ajeng menelan ludah ketika sepasang teduh itu menyadari kehadirannya. Wanita separuh baya itu tersenyum menatapnya.

"Iya," ucap Ajeng, membalas senyuman beliau.

Mama Aru berjalan mendekati Aru, karena tadi sore putranya mengatakan bahwa akan mengenalkan calon istrinya. Ucapan itu begitu serius, dan ingin segera menikah,

"Jadi ini yang mau dikenalin sama mama," ucap mama Aru, memandang wanita berparas cantik yang berada di samping putranya.

"Iya ma,"

"Saya Ajeng tante, senang kenalan sama tante," ucap Ajeng, memeluk tubuh wanita separuh baya itu.

"Tante juga senang kenalan sama kamu cantik," ucap mama Aru memeluk tubuh ramping itu.

Mama Aru melepas pelukkanya, manatap Ajeng, "Kok kamu baru main ke sini sih, kemana aja?," ucap mama Aru.

"Ada kok tante," ucap Ajeng sambil melirik Aru, yang hanya tersenyum menatapnya.

"Kamu juga, baru ngenalin Ajeng sekarang," ucap mama Ajeng kepada Aru.

"Ya baru sempatnya sekarang ma, lagian Ajeng nya juga di Denpasar,"

Mama Aru memandang Ajeng, "Jadi kamu tinggal di Denpasar?,"

"Iya tante, tapi dulu sih tinggal di Jakarta tante, baru pindah nemenin papi di Denpasar,"

"Jauh juga ya,"

"Dekat kok ma, cuma dua jam naik pesawat," ucap Aru sambil terkekeh, ia melangkah masuk keruang keluarga.

"Kamu ini, ada-ada aja. Gimana ceritanya kalian bisa ketemu gini," mama Aru penasaran. Setahu beliau Aru berpacaran dengan Tania yang berprofesi sebagai pramugari.

"Namanya juga jodoh ma, enggak ada yang tau,"

Mama Aru melirik Ajeng, "Kata Rama kamu kerja di hotel, bener?," beliau melangkah menuju ruang keluarga di ikuti Aru dan Ajeng.

"Dulu sih iya tante, tapi udah resign,"

"Bagus kalau udah resign, jadi kalau udah nikah kamu fokus sama suami dan anak kamu,"

"Iya tante,"

Mama Aru menatap Ajeng, wanita itu ternyata cukup sopan. Entahlah ia lebih suka wanita sederhana ini dari pada kekasih putranya yang bernama Tania itu.

"Sekarang kamu sibuk apa sayang?,"

"Bisnis kecil-kecilan aja tante,"

"Mbak Ajeng yang punya ayam suka-suka ma !," sahut Rama dari belakang.

MY LOVE MY CEO (SELESAI)Where stories live. Discover now