♡6

1.3K 150 1
                                    

"Ia yang hampir memperkosa seokjin di gudang sekolah tempo hari."

Namjoon dan Jimin langsung membelalakan mata mereka dan menatap Yoongi. "Jangan bercanda min babi, walaupun aku tak menyukainya tapi lelaki polos seperti dia masa menjadi korban 'hampir' pemerkosaan?" kata Jimin merasa tak setuju dengan perkataan yoongi. Namjoon hanya terdiam tak bisa berkata apapun, "Oi namjoon-ah kau kekasihnya! kau percaya dengan perkataan si babi ini?" protes jimin sambil menggoyangkan lengan namjoon. Namjoon masih tak berkutik dan terus terdiam.

"itulah sebabnya dulu aku pernah melarang bahkan tak yakin seokjin bisa berpacaran denganmu, senior kim namjoon" kata yoongi.

"ceritakan lebih rinci" tegas namjoon. "namjoon-ah" gumam jimin.

"kau yakin bisa mendengarnya? kau yakin setelah ini masih bisa menerima kim seokjin si korban pelecehan itu, dia hampir diperkosa lho, hampir disetubuhi" yoongi memberi namjoon peringatan terlebih dahulu, kalau-kalau jika namjoon tak siap untuk mendengarnya ia tak akan cerita. apalagi didepan si jimin yang menyukai namjoon dan tak menyukai seokjin, bisa jadi kelemahan ini adalah celah baginya untuk meretakkan hubungan namjoon dan seokjin nanti.

"demi kebaikan jinseokku, aku harus mendengarnya" lirih namjoon.

yoongi menghela nafas, ia menyesapi kopinya lalu membuang nafasnya. "baiklah, dengarkan aku dan jangan potong ceritaku sampai ini selesai" katanya.

flashback

Hari itu, Seokjin pamit kepada yoongi untuk mengantarkan buku catatan teman sekelasnya ke ruang guru atas titahan dari guru fisika. ia berkata bahwa ia akan menemui yoongi di kantin setelah beres memberikan buku ini ke ruang guru. Karena seokjin mengatakan hal seperti itu, yoongi pun bergegas pergi ke kantin bersama teman-temannya yang lain lalu memesan makanan juga untuk seokjin.

Namun, hal aneh terjadi saat yoongi menunggu seokjin di kantin sampai waktu bel masuk hampir berbunyi. ketika teman-temannua yang lain pamit kepada yoongi untuk pergi ke kelas, Yoongi malah berdiam di kantin sampai bel masuk berbunyi dan makanan milik seokjin belum disentuh sama sekali oleh pemiliknya. Seokjin tak kunjung datang menemui yoongi hari itu.

Yoongi bergegas pergi ke ruang guru dan hasilnya nihil, seokjin tak ada disana. "apa dia mempermainkan aku yang tidak mau dijahili ini? sialan." kata yoongi sambil mengumpat.

"yoongi? apa yang kau lakukan disini? kenapa tak kembali ke kelas? kau tak dengar bel masuk sudah berbunyi?"

guru fisika yang tadi menyuruh seokjin untuk menaruh buku catatan di ruang guru keluar dari ruangan itu lalu menatap yoongi aneh, "saya mencari teman saya seokjin. dia tidak ada sejak tadi istirahat." jawab yoongi.

"kim seokjin?" gumam guru fisika itu. "dia sudah lama pergi saat dia menaruh buku catatan itu di meja. coba kembali ke kelasmu, siapa tau dia sudah ada dikelas"
Yoongi menghela nafas kasar, keringat dinginnya mengucur mengalir ke permukaan punggungnya, membuat bulu kuduknya merinding karena merasa ada sesuatu yang tidak beres disini. Ia pun kembali ke kelasnya dengan perasaan tidak enak.

Saat dikelaspun Seokjin tak ditemukan. guru yang mengajar pelajaran dikelas yoongi pun bertanya, dimana seokjin berada namun tak ada satupun orang yang tahu kemana seokjin pergi, termasuk yoongi. pelajaranpun terpaksa dimulai tanpa seokjin dan berakhir sampai bel pulang sekolah.

Yoongi membawa tas pink seokjin di pundaknya sambil mencari-cari seokjin ke seluruh bangunan sekolah. ia mulai melapor kepada guru kesiswaan bahwa seokjin menghilang secara misterius saat jam istirahat tadi dan seketika guru-guru pihak kesiswaan membantu yoongi mencari dimana keberadaan kim seokjin.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDWhere stories live. Discover now