♡12

1.1K 117 3
                                    

"Yoon, mau jadi pacar gue gak?" tanya jimin yang duduk di kasur membuka suara ke orang yang sedang berbaring di karpet lantai itu.

1 detik...
2 detik...
3 detik...

Masih tak terdengar suara yoongi yang baru saja mendengarkan ajakan tiba-tiba dari lelaki yang menumpang dirumahnya ini. Yoongi duduk lalu mengarahkan pandangannya ke arah jimin sambil terbelalak kaget dengan mata yang melebar.

"LU BILANG APA BARUSAN PARK JIMIN?" Yoongi berteriak didepan jimin seakan tak percaya dengan apa yang barusan anak itu katakan didepannya. "lebay, gue cuma ngajak pacaran gak ngajak lu kawin lari"

Yoongi duduk disebelah jimin dan menatapnya dengan serius, "lu ke pentok apa sih jim dijalan, ga ngerti gue" Yoongi lalu menempelkan punggung tangannya di dahi jimin dan langsung di tepis oleh Jimin. "Apaan si lu yoon, gue kan cuma nanya aja. gak mau yaudah" katanya dan langsung berbaring ditempat tidur membelakangi yoongi.

Yoongi menatap punggung jimin yang membelakanginya lalu ia bersandar di sandaran kasur, sebelah jimin. "Masalah Namjoon lagi?" tanya yoongi tanpa menatap jimin. Jimin mengeratkan genggamannya pada selimut yang ia pakai lalu menghela nafas, "gue habis ketemu kim seokjin tadi sore" katanya to the point.

Yoongi terdiam.

"Gue meluk dia, dan bilang tolong jagain Namjoon. Bodoh banget ya?" kata jimin yang masih membelakangi yoongi. Yoongi tersentak dan tertawa sinis, "memang" jawabnya.

"Namjoon dateng terus gue pergi seakan-akan rela banget liat mereka ketemu. Dia bawa sebuket bunga buat Kim Seokjin, gue bersikap seolah-olah gue gak papa dan terlihat keren didepan Namjoon karena meluk pacarnya terus pergi dari situ" lanjutnya. Yoongi melirik jimin, tangan jimin makin menggenggam selimut sampai berkerut, telinganya memerah.

"Perasaan gue masih sakit, tapi gue malah bilang kalau gue harus mundur. Namjoon bukan orangnya, Gue cuma terlalu obsesi untuk terlihat keren di depan Kim Seokjin. Gue gabisa lupain Namjoon gitu aja, yoon"

Yoongi turun dari kasur lalu memakai jaket jeansnya yang tadi sudah ia buka ketika merebahkan dirinya di karpet, lalu ia lemparkan jaket jimin yang digantung dibelakang pintu. "Ikut gue, sebentar." Jimin melirik yoongi yang sudah keluar terlebih dahulu dari kamar dan menatap pintu yang tertutup sendirinya dengan tatapan sedih. Ia pun menyusul Yoongi keluar rumah dan pergi mengikuti kemana yoongi pergi.

💜💜💜💜

Seokjin dan Namjoon sampai di apartemennya setelah Seokjin menghabiskan setengah dari makanan yang dijual di kios makanan di pinggir jalan. Ia duduk di sofa sambil tersenyum lega dan tertawa kecil sendirian. Namjoon menghampiri Seokjin setelah menaruh barang-barangnya ke kamar lalu ia memeluk Seokjin dari arah belakang sofa, melingkarkan tangan kekarnya di leher Seokjin dan mencium pipi Seokjin dengan lembut. "Kenapa tertawa?" tanya Namjoon lalu berjalan duduk disamping kekasihnya itu.

"Bibi kiosnya bengong liat jinseok makan seperti tadi, lucu sekali hahahaha" tawanya meledak sampai air matanya keluar. ia memegang perutnya yang mengembang seperti mengandung 7bulan karena saking banyaknya ia makan. "Kamu bahkan menghabiskan setengah dari makanan yang dijual di kios itu baby. bukan hanya bibi kios yang menatapmu bengong, semua pengunjung yang datang bahkan merekam momen makanmu yang sangat tidak terkendali itu. mereka pikir kau itu sedang kesetanan. Jinseok, jangan lagi menahan rasa laparmu ya, janji?" Namjoon mengelus pipi seokjin dan menatapnya sambil tersenyum, Seokjin mengangguk lalu memeluk Namjoon dari samping, "Asal namu ada disampingku" katanya.

"Jadi, apa yang namu lakukan selama disana?" tanya seokjin lalu berbaring di paha namjoon dan menggapai pipi namjoon untuk ia tangkupkan ke tangannya. Namjoon menatap seokjin lalu mencubit pipi gembul kekasihnya itu, "tidak ada hal lain selain bekerja, tidur diruang kerja selama 3 hari dan melakukan banyak meeting dengan rekan bisnis. hm, ya hanya itu." jawabnya.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin