♡24

970 126 8
                                    

"ngghhhh" desah Seokjin saat batang Namjoon akhirnya dicabut dari lubang peranakan milik Seokjin di tengah malam itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ngghhhh" desah Seokjin saat batang Namjoon akhirnya dicabut dari lubang peranakan milik Seokjin di tengah malam itu. Namjoon segera menidurkan dirinya di samping Seokjin yang masih terengah-engah tanpa sehelai kain di tubuhnya dan keringat yang bercucuran walaupun AC di kamar mereka sudah diatur dengan suhu yang cukup dingin. Seokjin menoleh ke arah Namjoon dan tersenyum kecil kemudian merapatkn posisi tidurnya dan menjadikan lengan Namjoon sebagai bantal tidurnya, "Namu terlalu bersemangat hari ini" gumamnya. Namjoon hanya tersenyum dan mengecup pangkal kepala Seokjin,

"Jinseok menggoda banget sih malem ini" jawab Namjoon. Seokjin memanyunkan pipinya lalh bersandar di dada bidang Namjoon tanpa berkata apapun hanya tersenyum dan terkekeh kecil. "Selamat tidur pangeranku yang paling kucintai" kata Namjoon lalu mendekap Seokjin dan mereka pun terlelap sesudah bermain diatas ranjang di tengah malam hari itu.

Keesokan harinya, Seokjin terbangun dengan selimut yang membungkus dirinya dengan hangat, tetapi Namjoon tak ada disampingnya. Ia segera membuka matanya dan mengumpulkan nyawanya lalu memakai baju dan keluar dari kamarnya setelah ia merapihkan penampilannya yang masih acak-acakan itu. Saat Seokjin keluar kamarnya, ia disambut dengan salah satu pelayan yang ada dirumahnya dan menuntun Seokjin ke arah ruang makan lalu mempersilakannya untuk duduk menunggu sarapan paginya dihidangkan.

"Um bibi pelayan, apakah kau melihat dimana Namjoon berada?" tanya Seokjin sebelum mempersilakan pelayan itu pergi ke dapur untuk mengambil sarapan untuk Seokjin. "Tuan Namjoon bilang ia ada sedikit urusan dan akan segera kembali, lalu meminta tuan Seokjin untuk menunggunya didalam mansion sampai tuan Namjoon pulang" jawab pelayan itu sambil tersenyum. Seokjin sedikit mengerutkan bibirnya lalu mengepalkan senyuman sesudahnya, "Oh, baiklah" jawab Seokjin.

Pelayan itu membungkuk untuk segera pergi ke dapur dan tak lama ia membawa troly kecil yang terdiri dari 5 piring diatasnya yang tertutup tudung saji besi.

"Tuan Namjoon bilang, bahwa tuan Seokjin sangat menyukai tteokboki lalu meminta koki untuk memasakkannya setiap kali tuan Seokjin akan makan" jelas pelayan itu. Seokjin hanya duduk terdiam saat tudung saji piring pertama yang tersaji didepannya dibuka dan menampakkan sepiring tteokbokki mewah yang belum pernah Seokjin lihat sebelumnya, matanya berbinar-binar saat ia dengan tak sabarnya ingin melahap sepiring tteokboki itu dengan nikmat. Tetapi Seokjin tersadar masih ada 4 tudung saji yang belum terbuka.

Saat para pelayan mengatur piring sarapan ekstra untuk Seokjin, ia bisa melihat bahwa ada toast panggang dengan keju parmesan diatasnya, juga ada pancake madu kesukaan Seokjin, belum lagi ada mash potato dengan peterseli dan mayonaise yang melengkapi cita rasanya dan terakhir ada salad buah dengan jelly dan keju yang membuat Seokjin makin tak sabar untuk melahap semuanya satu persatu. Untuk minumannya sendiri, Seokjin hanya minta dibuatkan milshake stoberi dan segelas air putih seperti yang biasanya ia konsumsi saat ada di apartemen dulu.

Para pelayan akhirnya membungkukkan badan dan mulai meninggalkan Seokjin untuk segera makan di meja makan itu, sendirian. Ia sebenarnya begitu kesepian karena tak ada Namjoon yang menemaninya untuk pertama kalinya sarapan pagi di mansion mewah mereka. Seokjin sedikit menghela nafas sebal dan berjanji akan merutuki setiap inci telinga Namjoon sesaat pada saat Namjoon pulang ke mansionnya, dimana pria tampan itu sekarang dan sebenarnya apa yang sedang ia perbuat sampai tega meninggalkan Seokjin sendirian di mansion yang besar itu sendirian dan hanya ditemani para pelayan, memang dasar Namjoon hobinya membuat Seokjin deg-degan terus.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDWhere stories live. Discover now