♡31

785 102 12
                                    

"Yoongi, aku sedang hamil kembar anak Namjoon"

Yoongi menatap Seokjin lama lalu ia melipat kedua tangannya, wajahnya berubah menjadi dingin kembali menutut Seokjin untuk menceritakan kehamilannya.

"Perlu ku bangunkan si Namjoon agar dia berlutut kepadaku sambil menceritakan hal ini?" tanya Yoongi. Seokjin menggeleng dengan cepat lalu mengenggam lengan Yoongi, "Ja-jangan biar aku saja!" kata Seokjin memohon.

Seokjin lalu menghela nafasnya, dan mulai menunjukan keberaniannya untuk bercerita kepada Yoongi, "um.. Aku tidak tahu, yang jelas tujuanku menikah dengan Namjoon bukan karena kehamilanku, tapi itu beda cerita. Tadi siang ketika aku beres fitting baju pengantin dengan Namjoon, diperjalanan tubuhku terasa lemas dan perutku kram hebat sampai debat dengan Namjoon dia di memarahiku, aku dan dia segera berbalik arah menuju kerumah sakit lalu aku bertemu kak Yesung disana. Kak yesung memeriksa perutku dan menyuntikkan obat pereda rasa sakit juga vitamin untukku, tak lama setelah dia memeriksa hasil darahku dia menyatakan kalau aku sedang hamil anak kembar milik Namjoon. Aku dan Namjoon begitu kaget bahkan sampai tak bisa berkata apa-apa, pasalnya kita menikah karena suatu masalah dan sama sekali tidak terfikir soal anak. Jangan marahi Namjoon, yoongi-ah. Aku juga menginginkan anak ini" Jelas Seokjin sambil menatap perutnya dan mengusap-usap perutnya.

Yoongi terdiam lalu menghela nafas, "Berapa usia kandunganmu?" tanya nya dingin. Seokjin menundukkan kepalanya, "s-s-satu bulan" jawabnya terbata bata. Yoongi mengulurkan tangannya ke depan perut Seokjin dan mengusap-usap tangannya didepan perut Seokjin, "calon keponakan paman Yoongi ada disini ya? Halo, tetap sehat ya. Jangan bertingkah seperti papamu yang selalu makan seenaknya. Paman Yoongi akan berkunjung saat kalian sudah lahir" gumam Yoongi. Seokjin mengerjap kaget dan matanya panas, tiba-tiba ia mengeluarkan air mata saat Yoongi berkata seperti itu kepada anak-anak yang sedang ia kandung. "Terimakasih yoongi-ah" lirih Seokjin.

"Jaga kandunganmu jangan sampai kau kenapa-napa. Kehamilan seorang sub yang lemah dan manja sepertimu akan sangat banyak beresiko, kurasa aku juga harus banyak memakai pengaman saat melakukannya bersama Jimin mulai sekarang" Yoongi mewanti-wanti Seokjin sambil menepuk-nepuk pundak Seokjin. Seokjin tersenyum lalu mengangguk beberapa kali. Ia memeluk Yoongi sekejap lalu berterimakasih kepadanya dan izin pamit menuju ke kamarnya.

Yang mereka tidak tahu, Namjoon dan Jimin terbangun dan menyaksikan Seokjin dan Yoongi yang sedang mengobrol serius di ruang TV tadi. Namjoon menatap ke arah Jimin walaupun Jimin tidak sadar bahwa diatas Namjoon sedang mengamati dirinya. Jimin mengeratkan tangannya ke gagang pintu saat Yoongi mengatakan bahwa ia merasa tidak pantas dan selalu mengecewakan hatinya, Jimin merasa bahwa ia terlalu banyak menutut kepada Yoongi sejak awal punya hubungan spesial dengannya, ia kembali masuk ke kamar saat Yoongi selesai bercerita dan menangis dibawah selimut tebal. Sementara Namjoon masih diam di atas dekat penyangga tangga sambil menyimak perkataan Seokjin kepada Yoongi yang mengatakan bahwa Seokjin sedang hamil. Namjoon mengepalkan tangannya dan ingin sekali menghampiri Seokjin juga Yoongi tapi ia ingin melihat reaksi Yoongi jika hanya Seokjin yang mengatakan hal ini kepada Yoongi seorang. Saat reaksi Yoongi diluar ekspetasi Namjoon yang akan marah besar, dan malah bersikap layaknya seorang paman yang akan mempunyai seorang keponakan, ia tersenyum puas lalu kembali ke kamarnya menunggu Seokjin untuk kembali ke kamarnya.

Seokjin kembali ke kamar dan mendapati Namjoonnya masih berbaring di kasur. Ia pun segera tidur kembali dan merapatkan diri kedekat tubuh Namjoon. Namjoon segera memeluknya dan Seokjin mengerjap kaget, "Namu!" teriak kecil Seokjin. Namjoon hanya tersenyum lalu mencium pipi Seokjin, "Siapa yang pergi tanpa minta izin kepadaku hayo" kata Namjoon sambil mendekap tubuh Seokjin dan memejamkan tubuhnya. "Maaf" jawab Seokjin.

Namjoon hanya tersenyum, "jadi, kenapa lama sekali? Habis ngapain?" tanya Namjoon. Seokjin tersenyum manja, "Berbicara pada Yoongi. Dia tak marah karena aku sedang mengandung anak disini, namu! Aku senang sekali! Semua orang bahagia dengan kehamilanku!" jawab Seokjin bercerita sambil memegang pipi Namjoon. Namjoon mengangguk-angguk sambil mencium pangkal pipi dan dahi Seokjin beberapa kali, "bagus dong. Jadi kita tak usah sembunyi-sembunyi lagi. Itu lebih baik" balas Namjoon. Seokjin mengangguk-angguk bahagia lalu mencium bibir Namjoon, "Aku sayang namu banyak-banyak." katanya.

"Aku sayang anak anak" balas Namjoon terkekeh kecil. Seokjin mengembungkan pipinya lalu mencubit hidung Namjoon, "minggir aku mau tidur sama kak Jimin aja!" rengek Seokjin meronta-ronta dilepaskan dekapannya oleh Namjoon. Namjoon tertawa lalu mengecup pipi Seokjin yang lama lalu menghela nafas, "Bercanda, aku sayang papanya anak-anak. Saaaangat sayang" jawab Namjoon sambil menyentuh kecil hidung Seokjin. Seokjin tersenyum tersipu malu lalu bersandar nyaman didekapan Namjoon, "Sayang sih tapi yang 'disana' jangan ikut bangun juga dong. Rese nih namu" kata Seokjin sambil menggesek-gesekkan kakinya. Namjoon tersentak lalu memeluk Seokjin dengan erat, "habis jinseok gemas, masa ngga boleh" gumam Namjoon.

"Enggak, jinseok mau tidur. Dadah namu" Seokjin menyelimuti dirinya sampai leher lalu tersenyum puas melihat ekspresi kecewa Namjoon. "Yah, masa harus solo" rengek Namjoon sambil menggoyang-goyangkan tubuh Seokjin. Seokjin hanya terkekeh kecil melihat kekasihnya itu merengek kecewa.

🐨🐹😺🐥

Pagi harinya saat sudah sarapan dan dan mandi pagi, Yoongi dan Jimin pamit pulang kepada Namjoon dan Seokjin. Mereka diantar kembali oleh bodyguard Namjoon dan setelah pergi, Namjoon menepuk bahu Yoongi, "Sedikit hadiah untukmu, semoga berguna" kata Namjoon sambil memberi sekotak sedang yang dibungkus rapi. Yoongi menatap heran kepada Namjoon sambil menerima bungkusan itu dari tangan Namjoon. Jimin melirik Namjoon lalu memegang kedua pinggangnya sambil berkata ketus, "padahal disini yang status sahabat saya lho kok malah Yoonie yang dikasih kado" protes Jimin. Namjoon mengacak-acak rambut Jimin lalu tertawa, "itu untukmu juga kok. Pasti sangat berguna sekali. Semoga bahagia ya!" jawab Namjoon tersenyum lebar. Seokjin tersenyum pada Yoongi dan Jimin lalu Yoongi menghampiri Seokjin, "pokoknya katakan padaku kalau Namjoon melukaimu. Akan kuhajar dia sampai babak belur. Jaga kesehatanmu, aku akan mencuri bayimu saat mereka sudah lahir" kata Yoongi sambil menyentil dahi Seokjin.

Seokjin mengaduh sambil mengusap dahinya yang disentil oleh Yoongi dan Jimin menatap heran, "Hah bayi? hah maksudnya apa? Seokjin-ah kau sedang ha-hamil? Namjoon pppfttt mmmmm----"

"kami pulang dulu ya!" sela Yoongi membekap mulut jimin sebelum makin berkicau hebat dan menariknya masuk kedalam mobil. Namjoon dan Seokjin melambaikan tangannya sambil tertawa kemudian Namjoon merangkul pinggang Seokjin dan membawanya kedalam pelukannya, "Hati-hati!!!" kata Seokjin sesudah kaca mobilnya dinaikan dan mobil yang membawa Yoongi serta Jimin pergi menjauh dari mansion Namjoon dan Seokjin.

Jimin mendengus kesal, "yoonie! Seokjin hamil! Seokjin... Seokjin... Kenapa dia tidak memberitahunya kepadaku?" teriak protes Jimin pada Yoongi. Yoongi hanya tersenyum sambil memejamkan matanya dan bersandar di kursi mobil, "Kau akan menendang burung kecil Namjoon detik itu juga jika Seokjin mengatakannya padamu. Benar kan?" jawab Yoongi melirik kecil Jimin dan memicingkan matanya, jimin hanya mendengus kesal "ya memang benar sih" gumam Jimin menghela nafas.

Ia melihat kotak yang tadi diberikan Namjoon lalu menatap Yoongi, "bolehkah aku membukanya yoonie?" tanya Jimin. Yoongi hanya mengangguk tak acuh, "buka saja mini, dari awal pasti kau sudah penasaran dengan isi kotak itu" jawab Yoongi mengizinkan. Jimin mengangguk senang dan mulai merobek bungkusan hadiah dari Namjoon. Sesaat setelah ia membuka dan melihat isi hadiah itu. Jimin mengerang kesal dan menghela nafas berat sambil berkata, "Aku akan membunuh Kim Namjoon" katanya. Yoongi yang penasaran lalu melihat apa yang baru saja Jimin lihat dan saat itu juga ia menutup kotaknya dan mendengus kasar, "kenapa harus kondom sih" kata Yoongi sambil menepuk Jidatnya.

Ah.. Namjoon sedang tersenyum puas sekarang, usahanya sebagai teman baik dan pengertian terlaksana dengan baik dengan memberikan sisa pengaman bercocok tanam miliknya itu kepada kedua temannya. "Ini memang jalan terbaik, mereka pasti senang" gumam Namjoon terkekeh kecil. Seokjin menoleh kepada Namjoon yang sedang memangku nya di atas kasur, "ada apa?" tanya Seokjin. Namjoon menggeleng dan menciun pipi Seokjin, "tidak apa-apa sayang, kemari bersandar lagi didadaku." jawab Namjoon, Seokjin hanya mengangguk sambil memeluk Namjoon dan memeluk Namjoon setelahnya dengan raut wajah yang sangat senang.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang