♡33

1.2K 102 3
                                    

Yoongi terbangun dari tidurnya karena mencium aroma roti panggang dari arah dapur. Ia pun segera merapihkan dirinya dan segera turun kebawah. Alih-alih ingin mendapatkan kiss morning, Yoongi malah mendapati sepupu Jimin yaitu hoseok sedang duduk di meja makan sambil mengobrol dengan Jimin. Yoongi berdecak kecil dan berusaha mendatarkan mukanya yang memang sudah datar.

Jimin menghampiri Yoongi lalu menarik tangannya dan menyuruhnya duduk di kursi meja makan, dihadapan hoseok. Hoseok tersenyum kecil menyapa Yoongi sambil meminum segelas susu dingin, " tidur nyenyak tuan dingin?" tanya hoseok terkekeh. Yoongi tak membalasnya dan hanya menghela nafas sambil menunggu jimin selesai mengoleskan selai pada rotinya. Yoongi sendiri bahkan tidak tau, kenapa ia begitu sulit menerima atau bahkan berbicara kepada Hoseok, instingnya mengatakan kalau hoseok bukan ditakdirkan untuk dekat dengannya.

"Oh ya, hobi hobi! Hari ini apa rencanamu?" tanya Jimin lalu duduk disebelah Yoongi. Hoseok mengunyah rotinya dan bergumam sedikit, "tidak terlalu banyak.. Hanya sedikit bertemu dengan 'teman' bisnisku. Ken, sandeul dan donghae" jawab Hoseok. Yoongi segera menggebrak meja setelah mendengar nama-nama yang tidak asing ditelinganya itu, nama-nama manusia bejat yang pernah ia jebloskan ke penjara karena menyakiti Seokjin, dan barusan hoseok berkata bahwa ia memiliki bisnis bersama mereka? Oh, itu membuat Yoongi makin tak bisa dekat dengan Jung hoseok bagaimanapun caranya.

"Yoonie ya kau kenapa?" tanya Jimin yang tersentak kaget ketika melihat Yoongi tiba-tiba menggebrak meja dengan emosi. Yoongi menghampiri Jung hoseok lalu memegang kerah baju hoseok, "Jangan pernah kau sebut nama-nama bajingan itu didepanku, sialan. Kubunuh kau" geram Yoongi dan Jimin langsung mendorong Yoongi yang sedang emosi secara tiba-tiba kepada hoseok, sepupunya.

Yoongi menatap Jimin kemudian berdecak, setelahnya ia kembali ke kamar sekejap dan mengambil kunci mobilnya dan keluar dari apartemen Jimin tanpa berkata apapun pada Jimin dengan perasaannya yang emosi. Jimin terdiam frustasi sampai menjambak rambutnya sendiri, "Ada apa sih dengan dia?" tanya jimin pada dirinya sendiri. Hoseok berdehem lalu merapikan bajunya, "sudahlah jimboo, aku tak apa-apa, untuk saat ini." kata Hoseok menepuk pundak Jimin. Jimin menghela nafas kasar, "Terserahlah, aku ke kamar dulu. Kau hati-hati ya kalau mau pergi, aku ingin sendiri" Jimin melangkah masuk ke kamarnya sambil memijit pelipisnya dan tak paham mengapa Yoongi begitu emosi kepadanya, satuhal yang mengganjal dihatinya, Jimin seperti pernah mendengar ketiga nama itu tapi ia lupa dimana dan kapan ia mendengar nama-nama itu.

Seokjin sedang menonton acara animasi kartun di TV besarnya sambil menunggu Namjoon selesai mandi. Tiba-tiba ia mendengar handphonenya berbunyi dan Yoongi meneleponnya, tumben. Seokjin segera mengangkat teleponnya dan mengecilkan volume suara TVnya.

"iywwaa addwa apppwa mwin ywongwi" kata Seokjin yang sibuk mengobrol dengan mulutnua yang penuh dengan cemilan keripik kentang itu.

"katakan pada penjaga gerbang mansionmu aku ada didepan gerbang mansionmu. Aku kabur dari apartemen Jimin" kata Yoongi.

"kenapa?" tanya Seokjin.

"tidak usah banyak tanya Kim Seokjin, cepat katakan dan akan kuceritakan semuanya padamu. Dan katakan pada Namjoon kita butuh bicara bertiga" Yoongi mendengus kasar dan akhirnya Seokjin menyuruh salah satu bodyguardnya untuk membukakan gerbang mansionnya untuk Min Yoongi. Tak lama Yoongi datang dan segera berlari ke hadapan Namjoon dan Seokjin yang sedang duduk sambil menggendong kedua anjingnya itu.

"Kau ini kenapa?" tanya Seokjin. Yoongi menatap Namjoon dan Seokjin dengan tatapan serius sambil menaik turunkan nafasnya yang masih tersenggal, "Kalian tak bisa lari lagi dariku, jelaskan kenapa kalian pindah rumah secara mendadak" tekan Yoongi dengan wajah seriusnya. Seokjin langsung mencengkram lengan baju Namjoon karena ia tahu, Yoongi sedang amat sangat emosi saat ini.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora