♡35

924 101 6
                                    

Namjoon dan Seokjin pergi berbulan madu ke Hawaii. Ini adalah trip pertama mereka keluar negeri selama menjadi pasangan dan sekarang waktunya mereka berlibur sebagai pasangan suami-suami yang baru menikah! Seokjin bersenandung ria di kamar hotelnya sambil berkaca tersenyum dengan outfit lucunya yang ia pakai untuk berjalan-jalan hari ini bersama Namjoon.

Namjoon menghampiri Seokjin lalu memeluk Seokjin dari belakang dan bersandar dipundak Seokjin sambil tersenyum, "suami manjaku ini semangat sekali. Mau kemana sih kita sayang?" Tanya Namjoon sesekali mencium pipi Seokjin. Seokjin sedikit tergelitik dengan janggut tipis Namjoon yang tumbuh dan terus memaksa untuk menciumi Seokjin sampai ia tergelitik geli, "geli daddy namu.." ronta Seokjin. Namjoon tertawa lalu membalikkan tubuh Seokjin dan menyambar bibir Seokjin tiba-tiba dengan morning kissnya. Seokjin meremas baju Namjoon sambil merasakan nikmatnya ciuman di pagi hari bersama suaminya itu.

"Namu... Ingin jalan-jalan ke pesisir pantai, boleh?" tanya Seokjin. Namjoon merengkuh kedua pipi Seokjin lalu mencubitnya dengan gemas, "sambil membawa sikembar yang semakin membesar ini?" tanya Namjoon. Seokjin mengembungkan pipinya, "Ayolaahh, aku juga ingin minum Air kelapa sejuk dipinggir pantaaaaai!!!" teriak Seokjin dengan senang. Namjoon merasa gemas dengan Seokjin lalu memeluk erat tubuh Seokjin sampai Seokjin meronta dengan alibi bahwa si kembar terhimpit dipelukan mereka.

"Lalu apa lagi? Hawaii tidak ada tteokboki lho sayang, kalau mau kuingatkan" jawab Namjoon. Seokjin mengangguk-angguk, "um.. sekarang hanya itu yang aku mau" jawabnya. Namjoon tersenyum menatap Seokjin dan menghembuskan nafas kecil, "Kau tahu Jinseok, aku sangat mencintaimu" kata Namjoon sambil membelai rambut Seokjin. Seokjin menatap mata Namjoon yang tulus memandangi dirinya, "Kumohon teruslah seperti ini, sampai kapanpun tolong cintai aku sebagai namu-mu, suamimu yang tulus mencintaimu. Akan kujaga dirimu sampai titik darah penghabisan, karena aku juga mencintaimu" Namjoon mengecup bibir Seokjin dan membiarkan tubuhnya memeluk Seokjin.

Seokjin tersenyum, memeluk kembali suaminya yang sudah banyak berkorban untuknya. Ia mencengkram tubuh Namjoon lalu berbisik, "Namu, aku juga mencintaimu. Tolong lindungi aku karena hanya kamu lah pelindung terbaik yang aku punya. Aku hanya percaya padamu, namu. Cintai aku banyak-banyak dan tolong ajari aku untuk lebih mencintaimu. Aku tak bisa hidup tanpamu" Balas Seokjin.

Namjoon dan Seokjin saling menatap. Mata mereka bertemu, saling menatap dengan tatapan jatuh cinta, tatapan yang penuh kasih sayang. Keduanya tersenyum dan reflek mendekatkan kedua wajahnya dan berciuman hebat disana. Seokjin melingkarkan tangannya dileher Namjoon dan membiarkan Namjoon memimpin ciuman ini.

🐨🐹🐨🐹

"Mual ya?" tanya Namjoon pada Seokjin yang kini sedang terdiam di gazebo dekat pantai sambil memegang perutnya. Seokjin menghela nafas panjang sambil mengembungkan pipinya menahan agar tidak muntah lalu mencoba menarik nafasnya dalam-dalam.

"Sudahlah tidak usah dipaksakan, kita kembali saja ke hotel ya?" ajak Namjoon lalu merangkul pundak Seokjin. Seokjin menggeleng, "enggak namu, aku mau disini sebentar lagi." jawab Seokjin kekeuh.

Namjoon menghela nafas, "Kudengar papa hamil lebih sensitif mencium bebauan yang ada disekitar dan gampang mual, kita duduk di dekat kedai daging steak sayang wajar jika kau terlalu mual dengan baunya. Kita pindah ke tempat yang lebih jarang dan sepi ya agar dirimu juga bisa rileks dan tidak terpengaruh oleh bau-bauan" ajak Namjoon sambil memegang kedua pundak Seokjin. Seokjin akhirnya mengangguk dan dengan sigap Namjoon membantunya berdiri bahkan menuntunnya berjalan di kerumunan banyak orang. "Mau ku gendong?" tanya Namjoon. Seokjin mengangguk, "Terimakasih namu" katanya lalu mulai naik ke punggung Namjoon.

Namjoon membawa Seokjin ke tempat yang sedikit sepi dan nyaman, ia mendudukkan Seokjin di batang kayu yang sengaja diletakkan disana agar menjadi dudukan untuk para wisatawan yang berlibur kesana. Namjoon berjongkok didepan Seokjin sambil mengusap-usap wajah Seokjin dengan perlahan. "Sudah merasa enakan cintaku?" tanya Namjoon tersenyum. Seokjin mengigit bibir bawahnya manja lalu mengangguk kecil, Namjoon tersenyum puas lalu duduk disamping Seokjin.

"Jinseok-ah, tadi malam aku bermimpi kau dan sikembar bermain bersama ditaman mansion kita. Kau berlari mengejar si sulung dan berakhir ditangkap oleh kedua anak kita dan kau tertawa. Tapi satuhal yang membuat aku terdiam, tidak ada aku disana" ujar Namjoon menatap Seokjin. Seokjin langsung menggenggam tangan Namjoon dengan erat dan bersandar di lengannya,

"jangan dilanjutkan. Aku tidak mau dengar" gumam Seokjin. Namjoon mengusap rambut Seokjin, "maaf." katanya.

"Aku tidak mau hidup jika tidak ada Kim Namjoon disisiku, jangan bercerita seperti itu lagi, aku akan merasa sakit hati dan ingin menangis... Seperti ini" lalu ia menatap Namjoon dengan mata yang berkaca-kaca dan bibir yang bergetar. Namjoon langsung memeluk Seokjin lalu mengusap-usap punggung Seokjin, "Maaf jinseok, tapi ceritaku belum selesai" kata Namjoon. Seokjin menghela nafas, "aku tidak mau dengar jika itu buruk" balasnya.

"tak lama, aku datang menghampiri kalian sambil membawa gadis kecil ditanganku, dia langsung berlari ke arahmu dan berteriak 'Papa' dan kau memeluknya lalu mencium dahi gadis kecil itu" sambung Namjoon. Seokjin menatap Namjoon lalu memajukan bibir bawahnya, "tidak ada cerita sedih?" tanyanya manja. Namjoon menggeleng kecil sambil menyentilkan jarinya di dahi Seokjin, "tidak ada sayang. Makannya dengarkan aku berbicara sampai selesai" katanya Namjoon terkekeh kecil.

"apapun itu pokoknya jangan tinggalkan aku sendirian, aku akan membencimu" balas Seokjin lalu memeluk Namjoon lagi dan bersandar di dadanya. Namjoon menghela nafas kecil lalu mengecup pucuk rambut Seokjin, "Tidak akan sayang" kata Namjoon tersenyum.

"padahal cerita aslinya seokjin memeluk sikembar lalu mereka bilang ayo kunjungi 'tempat tidur' daddy. Tapi yasudahlah sepertinya akan kusimpan sendiri saja" gumam Namjoon dalam hati.

"Namu" panggil Seokjin.

"Iya sayang?"

"jika gadis kecil itu memanggilku papa, berarti aku akan mempunyai tiga anak bersamamu?" tanyanya.

"Memangnya kau mau?"

"Asal itu anakku dan anakmu, aku mau"

"Jangan memancing adikku berdiri tegap jinseok-ah"

"Tapi aku suka" Seokjin dengan sengaja menyenggol-nyenggol siku nya ke dekat celana Namjoon sambil terkekeh kecil.

"ennnghh!! Ku culik pulang ke hotel nih!" erang namjoon meremas pelukannya.

"Aw, takuuutt" teriak Seokjin saat Namjoon menggendongnya paksa dan berlari pulang menuju ke hotel.






------------

Ya setidaknya mama rj punya cerita fluff disini buat permintaan maaf karena udah bikin namjin karam di au angst di twitter aku wkwk😌✌🏻

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDWhere stories live. Discover now