♡13

1.1K 129 5
                                    

"ulangin coba jin tadi lu ngomong apaan?" tanya yoongi sambil menatap seokjin dengan tatapan cengo. Seokjin mengerucutkan mulutnya lalu menghela nafas, "ya gitulah ngi, masa ga ngerti juga! Kemarin Namjoon nyium gue tapi beda, tau gak sih candu gitu" jawab Seokjin enteng.

Yoongi mengedipkan matanya beberapa kali tanpa berkata apapun didepan Seokjin, bukan hanya karena perkataan Seokjin barusan, melainkan orang yang disebelahnya yang ngotot ingin mendengar pembicaraan mereka pun dibuat kaget setengah mati, Jimin tentu saja.

"Seokjin-ssi, lalu apa yang terjadi selanjutnya?" tanya jimin. Seokjin nengerutkan dahinya sambil menepuk-nepuk dagunya sambil berfikir, lalu ia menggeleng kecil, "tidak ada lagi, Namjoon langsung buru-buru mandi lalu aku ditinggalkan di kursi sofa." katanya. Yoongi dan Jimin mengangguk lalu saling berdehem satu sama lain.

"J-jantan sekali ya Namjoon itu" gumam yoongi, Jimin mengangguk. "e-ehm, tak kusangka" balasnya.

Seokjin menyipitkan matanya karena aneh melihat kedua orang didepannya bersikap aneh karena ceritanya barusan, "apa ada yang salah?" tanya seokjin. Yoongi dan Jimin langsung menggelengkan kepalanya menyanggah pertanyaan Seokjin lalu tertawa canggung sesudahnya. Seokjin makin dibuat aneh dengan kedua orang didepannya itu.

Setelah keduanya terdiam dan suasanya jadi canggung, orang yang barusan diceritakan datang dengan santainya sambil bersiul menghampiri mereka dan duduk disamping seokjin setelah mengelus pelan pangkal rambut seokjin dan di balas senyuman manis dari seokjin. "Loh jimin, tumben gak sama taehyung dan jungkook" sahut Namjoon.

"Ogah banget gue jadi nyamuk dua pasangan stupid itu. Seriously joon, mereka tu pasangan aneh! Lomba lari ke kantin yang kalah harus kayang di meja kantin, atau engga teriak didepan kelas pas dosen baru aja masuk. Lo kira gue tahan jadi nyamuk dan sikap tolol kedua temen gue itu? Mending disini" Jawab jimin nyerocos sampai yang bertanya mengangguk-angguk tertawa.

"Oh iya, besok malam kan ada party night di kampus, pada ikut kan?" tanya Jimin menekuk senyumnya. Namjoon mengangguk antusias tapi tidak dengan Seokjin dan Yoongi. Seokjin terdiam diikuti dengan Yoongi yang menatap Seokjin seolah tau kenapa sahabatnya itu terdiam, "loh, jinseok gak mau ikut?" tanya Namjoon.

Baru saja seokjin mau membuka mulutnya, yoongi buru-buru menyambar dan membalas perkataan Seokjin, "anak bodoh ini tak akan pernah ikut-ikutan acara yang seperti itu. Aku melarangnya" jawab yoongi sambil menunjuk-nunjuk seokjin dengn tangannya.

Seokjin tersenyum kecil menatap yoongi lalu menundukan kepalanya lagi, "memang kenapa?" tanya Jimin dan Namjoon kompak. Yoongi menghela nafas lalu menyenderkan pipinya di telapak tangannya, "gue gak mau banyak omong lagi kalau Seokjin gak ngizinin gue buat cerita. Intinya, jangan pernah nekat bawa Seokjin pergi ke acara yang begituan"

Seokjin menatap yoongi sambil terdiam, ia menghela nafasnya lalu menggenggam tangan Namjoon yang ada di sebelahnya, "udahlah yoon, terlanjur. Kalau gue simpen terus, Namjoon gak akan ngerti apa-apa tentang gue." jawab Seokjin.

"apa ceritanya berat?" tanya Namjoon mengelus pipi Seokjin, Seokjin mengangguk, "sedikit" katanya. "Kalau gitu intinya aja" balas Namjoon tersenyum. Seokjin tersenyum lalu menghela nafasnya didepan Namjoon, Yoongi, dan Jimin.

"Seokjin itu korban bully pas acara party disekolah pas kelulusan waktu itu. Dia disiram darah ayam terus disorakin pas Seokjin naik panggung buat nyanyi. Alesannya, karena insiden waktu itu yang nyebabin senior yang hampir 'memperkosa' Seokjin masuk penjara. Padahal yang bikin laporan ke kantor polisi itu gue, bukan Seokjin. Gitu kan, Kim Seokjin?" Yoongi tiba-tiba membuka suara dan membuat Seokjin tanpa sadar mengeratkan genggamannya ditangan Namjoon.

Namjoon menghela nafasnya lalu menatap Seokjin yang bergetar disampingnya sambil menggenggam tangannya. "Jangan takut" katanya sambil menenangkan Seokjin. Seokjin langsung memeluk lengan Namjoon dan bersembunyi di lengannya Namjoon, menyembunyikan raut wajahnya yang hampir menangis. "Aku tak akan memaksamu untuk ikut, aku tak akan ikut kalau Jinseok juga tak ikut"

Seokjin hanya terdiam sambil mengatur nafasnya di pelukannya. Ia memompa nafasnya agar tak menangis lagi didepan Namjoon. Jimin menatap Namjoon dan Seokjin dengan tatapan lirih, tangannya ia eratkan di atas pahanya dan mencoba tak bereaksi apapun. Tiba-tiba tangan yoongi terulur di atas paha jimin seakan menyuruh jimin untuk menggenggam tangan Yoongi. Jimin menatap yoongi dan yoongi hanya memalingkan mukanya. Beruntung meja setengah badan itu menutupi padangan Namjoon dan Seokjin untuk melihat apa yang terjadi pada Yoongi dan Jimin, Jimin langsung menggenggam tangan yoongi tanpa berkata apapun. Jempol yoongi mengusap pelan pangkal tangan jimin dengan halus.

"Kalau gitu, gimana kalau kita habiskan waktu ber empat saja? Makan malam bersama dan bermain konsol game atau menghabiskan waktu dengan hal yang menyenangkan lainnya!" Seru Namjoon.

"ber empat?" tanya Jimin. Namjoon mengangguk, "ya! Aku, Jinseok, Yoongi dan kau, Park Jimin"

"kenapa harus gue sih, gue kan ga ada bilang kalau gue gak akan ikut party" sanggah jimin. Namjoon mengangguk, "oh gitu. Taehyung dan Jungkook pasti berangkat berdua dan pasti mereka bakal ngabisin waktu berdua selagi party. Lu pasti nyari gue, tapi kan gue ga ikut juga. Jadi nanti di partynya lu sendiri deh. Ya ga masalah sih, jimin kan pemberani, sendiri juga gak papa.. Ya kan?" jawab Namjoon memamerkan senyum liciknya.

Jimin terdiam dan membayangkan perkataan Namjoon barusan, agak ngeri baginya sendirian di tengah pesta yang sangat ramai itu. Jimin mendengus kasar, "curang! Hipnotis itu namanya! Baiklah aku akan ikut kalian saja!!"

Namjoon menatap Seokjin lalu tersenyum, "jinseok senang kan?" tanyanya. Seokjin tersenyum lalu mengangguk kecil, "terimakasih namu selalu perhatian sama jinseok" katanya. "Apapun untukmu baby alpaca ku" Namjoon menepuk kepala seokjin dan memeluknya singkat.

"Seenaknya saja membuat rencana seperti itu, memangnya sudah tau akan diadakan dimana rencana bodoh itu?" tanya Yoongi yang masih berkutat bersender di telapak tangannya.

"tentu saja di ap--"

"Rumah Yoongi!" sanggah Seokjin saat Namjoon mau menjawab pertanyaan Yoongi. Yoongi langsung bangun dan menatap Seokjin dengan tak suka begitu juga dengan Namjoon yang menatap Seokjin, "kak jimin kan lagi tinggal sama yoongi, terus masakan bibi juga enak. Jadi lebih baik kita rayakan di rumah yoongi, ya kan kak jimin?" kata Seokjin menatap Jimin dengan sumringah.

Jimin terdiam dan menatap sekilas yoongi yang beraut kesal itu, jimin terkikik sendiri lalu menatap Seokjin dan mengangguk. "ide bagus Seokjin-ssi!!" dan keduanya lalu high five seperti baru saja menyelesaikan misi penting.

"uwaah senangnya!! Nee kak jimin, Bagaimana kalau kita beli peralatan dekorasi untuk besok malam?" tanya lagi Seokjin. Jimin mengangguk antusias lalu mengenggam kedua tangan Seokjin dengan mata yang berbinar, "tentu saja ayo, Seokjin-ssi! Aku jago dalam hal mendekor loh! Ayo kita pergi sekarang" kata Jimin berdiri menarik tangan Seokjin.

"um Kak Jimin!" Seokjin pun berjalan antusias dengan Jimin dan melupakan kedua orang yang sedari tadi terdiam menatap Jimin dan Seokjin yang tiba-tiba antusias itu.

"Hey Park Jimin, Kim Seokjin. Siapa yang akan membayar semua itu?" tanya Namjoon memanggil Jimin dan Seokjin yang sudah berjalan hampir meninggalkan Namjoon dan Yoongi.

Seokjin dan Jimin menatap satu sama lain dan tersenyum lebar lalu menatap Namjoon, "tentu saja kamu, Kim Namjoon, Hahaha" jawab Seokjin dan Jimin serempak.

"Ayo cepat berangkat namu, jinseok ingin beli banyak barang hari ini" ajak Seokjin dengan antusias.

"Kau juga Min Yoongi!" kata Jimin.

Seokjin dan Jimin pun berjalan heboh ke parkiran kampus dan meninggalkan kedua lelaki yang masih duduk terdiam sambil menatap kepergian mereka. Namjoon terdiam shock mematung tak berkata apapun lalu Yoongi berdiri dan tertawa kecil, "semua ide mu kan, senior Namjoon. Ayo pergi sebelum kedua monyet itu mengamuk di parkiran" ajak yoongi lalu berjalan duluan meninggalkan Namjoon.

"kartu debitku demam sebentar lagi (╥﹏╥)" gumam namjoon frustasi lalu berjalan mengikuti teman-temannya ke area parkiran.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDWhere stories live. Discover now