♡19

1K 129 11
                                    

"Yoon sebelum lo ngomong ke gue, biar gue kasih tau satu hal sama lo" kata Jimin lalu mendekat kearah Yoongi. Yoongi tersigap kemudian mematung sampai Jimin berada persis di depannya. "Gue udah lama lupa sama perasaan gue ke Namjoon yoon, ini bukan tentang gue sama Namjoon lagi. Tp sama lo, yoon. Orang yang setiap hari selalu ada sama gue" Jelas jimin sambil tersenyum.

"Namjoon nyadarin gue satu hal, kalau tempat spesial disini bukan buat dia tapi buat lo yoon, lo yang gue pilih buat ada disini" Jimin menunjuk hatinya dengan lirih dan mengepalkan tangannya pasrah, Yoongi masih terdiam tanpa berkutik apa-apa, hanya mendengar penjelasan Jimin dan dirinya sudah dibuat mabuk saat ini.

"Yoon, gue suka sama lo sebelum gue sadar apa yang terjadi. Gue suka ketik lo ganggu gue, gue suka ketika lo bersika seolah ga peduli sama gue, gue suka ketika lo tiba-tiba ada disamping gue kapanpun disaat gue butuh orang padahal gue ga manggil lo, gue suka sama sikap lo yang dingin tapi memberi gue kehangatan. Dan gue suka sama lo, ketika lo berhasil bikin gue gak terjebak lagi sama perasaan gue buat Namjoon yang udah gue simpen 5 tahun lebih. Gue suka sama lo, Min Yoongi" Jimin mendekat ke depan tubuh Yoongi sampai kepalanya yang tertunduk dan mengenai hidung Yoongi.

"Jim.." gumam Yoongi

Jimin tak menggubris panggilan Yoongi dan masih terdiam tertunduk didepan Yoongi, "Lo belum keramas ya? Ketombe lo masuk ke idung gue" yoongi menggoyangkan hidungnya dan menyingsringkan hidungnya sedikit menjauh dr Jimin. Jimin mengembungkan pipinya lalu menghajar Yoongi dengan kekuatan slap tangannya dan melipat kedua tangannya, "Yoon, sumpah ya ngeselin banget. Benci gue!" Jimin berbalik badan dari Yoongi dan mendenguskan nafasnya dengan kasar, merusak suasana sekali katanya.

Yoongi tertawa lalu tiba-tiba ia mendekap Jimin dari belakang dan bersandar dibahu Jimin, "gue juga suka sama lo. Lo udah denger kan tadi siang? Jangan kabur lagi ya, gue gamau lo pergi Park Jimin. Jimin, lo yang buka jalan hidup baru gue tentang suatu perasaan. Gue gapernah gini sebelumnya, gue canggung. Gue suka sama lo tapi gue gabisa memperlakukanlo dengan baik. Gue sayang sama lo tapi gue ga ngerti harus gimana. Ini pertama kalinya jim, jangan buat gue menyesal pernah jatuh hati." Yoongi berbisik tepat di telinga Jimin dan tersenyum Sesudahnya.

Jimin tak kuasa menahan air matanya lalu ia berbalik dan memeluk Yoongi dengan erat, menyandarkan kepalanya di bahu Yoongi, "gue sayang lo yoon. Jangan tinggalin gue" katanya. Yoongi mengangguk lalu menepuk punggung Jimin. Tak lama setelahnya mereka saling tatap-tatapan, terdiam dalam canggung. Yoongi menyentuh kedua pipi Jimin dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin, sampai jarak mereka sudah beberapa centi lagi, jimin menyanggah bibir Jimin dan Yoongi dengan satu telunjuknya dan menggeleng, "Jangan disini, aku tau tempat yang leluasa untuk kita melakukan itu" bisik park jimin menatap Yoongi.

Yoongi terdiam sedikit kecewa, usaha first kissnya gagal karena ia masih sadar ia ada di apartemen Seokjin dan tak mungkin melakukan hal itu di apartemen sahabatnya sendiri. Yoongi mengangguk lalu menggenggam tangan Jimin, "Bisa kita ketempat itu sekarang?" tanyanya. "Bagaimana dengan Seokjin dan Namjoon?" tanya balik Jimin. "Apa peduliku, yang penting dirimu dulu" Yoongi menarik Jimin keluar dari apartemen Seokjin dan buru-buru berlari ke arah lift.

Saat liftnya terbuka, Mereka tanpa sengaja bertemu dengan Namjoon dan Seokjin yang baru saja jajan di warung tteokboki, Seokjin menatap Yoongi dan Jimin sambil mengedipkan matanya beberapa kali dan Namjoon hanya mengerutkan dahinya, "Minggir kalian kita mau pergi dulu" Yoongi mengusir Namjoon dan Seokjin yang masih berada di lift dengan menarik keduanya keluar dari lift dan menarik Jimin masuk ke lift sambil memencet tombol untuk pergi ke basement.

"Min Yoongi, Park jimin kalian mau pergi kemana?" tanya Namjoon. Keduanya hanya tersenyum smirk lalu menatap Namjoon sambil mengangkat sebelah alisnya dan mengisyaratkn sesuatu dengan kedua tangan mereka selagi pintu lift tertutup,

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDWhere stories live. Discover now