♡10

1.4K 122 4
                                    

Yoongi mendaratkan tubuhnya di sofa rumahnya. entah kenapa ia sekarang jadi terbiasa tinggal di sofanya daripada dikamarnya, mungkin park jimin lah penyebab semua itu. Yoongi mengambil air minum didalam kulkas sebelum ia berjalan ke kamarnya lalu ia menghela nafas kasar. Saat berada dikamarnya ia terkejut dengan gumpalan besar yang berada di atas kasur dibalik selimut tebal miliknya itu.

"Kupikir kau sudah pulang kerumahmu saat tadi kabur dari hadapanku" yoongi menggantung tasnya di belakang pintu kamarnya lalu duduk di lantai kamarnya.

"berisik babi kotor"

"masih bisa menghina ternyata, berarti kondisinya masih baik" ejek yoongi. yoongi lalu menyalakan tvnya lalu bermain PS yang ada di kolong meja tvnya menghiraukan jimin yang masih membungkam dirinya di bawah selimut. jimin lalu mengintip ke arah yoongi lalu ia berdiri dan sedikit menendang punggung yoongi yang dingin itu.

"minggir aku juga ingin ikut main" ketus jimin. yoongi melirik acuh kepada jimin lalu memberikan satu stick ps nya dengan perasaan tak sudi, "kalau kalah tak usah menangis" ejeknya lagi.

"kau pikir kau siapa bisa menghina raja gamers seperti diriku, payah" gumam jimin.

"terserah"

Sementara itu pasangan namjin yang sudah selesai bermain dan jalan-jalan di pasar malam pun akhirnya berjalan menuju pulang ke apartemennya. Seokjin yang mengantuk saat diperjalanan berjalan tercompang-camping seperti zombie kelaparan. "jinseok kenapa?" tanya namjoon lalu menangkap kedua bahu seokjin. "ngantuk namu. ayo jalan lagi" kata seokjin sambil menarik lemas baju namjoon. Namjoon menghela nafasnya lalu menggendong paksa bayi koal- maksudnya bayi alpacanya itu ke punggungnya. "tidurlah sayang" titah namjoon. beruntungnya namjoon walaupun seokjin banyak makan, tetapi tubuhnya yang mungil masih bisa namjoon gendong dengan tenaganya.

"goodnight namu" kata seokjin menyenderkan pipinya ke bahu namjoon. "iya sayang. goodnight to jinseok" balas namjoon lalu ia berjalan ke apartemen dalam situasi sunyi dengan keadaan seokjin yang ia gendong diatas punggungnya.

❤️❤️❤️

Keesokan harinya.

Seokjin terbangun dari tidurnya yang memeluk guling alpacanya dan mencari-cari dimana keberadaan bantal empuk berwujud manusia bernama Kim Namjoonnya itu. Ia mengucek kedua matanya perlahan dan mendapati kamarnya yang kosong tanpa Namjoon yang biasanya belum terbangun saat Seokjin baru membuka mata sehabis bermimpi indah. Seokjin segera merapikan tempat tidur lalu pergi kebawah mencari keberadaan Namjoon.

"Ah jinseok, selamat pagi sayang. aku habis membeli tteokbokki didepan apartemen, kebetulan bibi kedai tteok buka sangat pagi hari ini. makan dulu sana" Namjoon yang sedang duduk disofa sambil membaca koran harian menyapa jinseok-nya yang masih dalam keadaan setengah sadar dengan rambut acak-acakan khas orang baru bangun tidur sedang berjalan menuruni tangga.

"Namu sudah makan?" tanya seokjin lalu duduk di kursi makan melewati Namjoon yang sedang duduk disofa. Namjoon mengangguk senyum lalu berjalan ke arah seokjin, "Sudah. itu yang dimeja semua milikmu" jawab namjoon lalu memberikan morning kiss kepada Seokjin yang baru bangun. Seokjin tersenyum girang lalu membuka satu-satu bungkus mangkok plastik tteokbokkinya itu kemudian melahapnya hingga tak tersisa sedikitpun.

"Jinseok. kita perlu bicara" kata namjoon sambil mengelus rambut seokjin. Seokjin yang sedang mengunyah makanan hanya melirik kearah namjoon sambil mengangguk gemas.

"aku tak bisa pulang kesini selama seminggu, ada pekerjaan di kantor ayah yang harus aku bantu" Namjoon menatap seokjin dengan tatapan cemas dan seokjin langsung menatap namjoon menghentikan acara makan paginya itu. "Jinseok, ini cuma seminggu. apa kamu bisa sendirian disini selama aku tidak ada nanti?" tanya namjoon kembali.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDWhere stories live. Discover now