♡36

885 109 5
                                    

Seokjin membereskan baju Namjoon dan dirinya yang masih belum sempat dipacking ke kopernya, sedangkan Namjoon masih ada di kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sambil bersenandung kecil dan tersenyum, Seokjin melipat baju-baju yang belum dirapihkan dan tersenyum puas ketika bajunya sudah rapih. Ia tidak ingat kapan terakhir kalinya ia melakukan kegiatan rumah tangga seperti itu, karena selama tinggal bersama namu-nya, Seokjin selalu hidup dikeliling asisten rumah tangga mereka yang sangat banyak.

Tiba-tiba Seokjin merasa aneh di perutnya dan langsung memanggil Namjoon yang masih memakai baju di kamar mandi. Namjoon langsung bergegas menghampiri Seokjin lalu merangkulnya dengan wajah yang panik, "Ada apa Jinseok? Merasa kram di perutmu lagi?" tanya Namjoon menatap Seokjin cemas. Seokjin menggeleng kepada Namjoon lalu.. tersenyum, "Tidak namu, si kembar menendang-nendang perutku" jawab Seokjin pada Namjoon.

Namjoon langsung menghela nafas lega lalu ia berdiri setengah badan dan menatap perut Seokjin, "Kalian nakal ya, bikin daddy kaget!" ujar Namjoon sambil mengusap-usap perut Seokjin perlahan. Seokjin terkekeh kecil lalu mengusap rambut Namjoon, "Mereka tertawa, habis lucu liat daddynya berlari pakai kemeja dan celana dalam saja. Hahaha" Seokjin tertawa riang sementara Namjoon langsung menengok kearah kakinya dan mendapati bahwa ia belum bercelana, sontak wajahnya jadi merah lalu ia berdiri dan menangkup pipi Seokjin yang masih tertawa,

"Ini mah kerjaan papanya, bikin daddy kaget karena berteriak. Harus dikasih hukuman!" kata Namjoon tersenyum lebar kepada Seokjin dan Seokjin hanya bisa memajukan bibirnya sebal kepada Namjoon. "naammwuuu lwepwaskwan awkkwuu" kata Seokjin meronta-ronta sambil mencoba melepaskan tangkupan Seokjin dan Namjoon hanya tertawa melihat Seokjinnya terlihat menggemaskan seperti itu.

"mau minta maaf enggak?" tanya Namjoon yang gemas terhadap Seokjin. Seokjin mengangguk, "mwaaaaf nwaamwwuu lwepwaswiin dwoong akwu gwakk bwisaa ngwomong!!" kata Seokjin sekali lagi sambil meronta-ronta. Namjoon langsung terkekeh lalu mencium dahi Seokjin dan melepaskan tangkupannya, "Lain kali kalau usil ku hukum tak diberi ampun lho ya" ujar Namjoon menyentil dahi Seokjin setelahnya lalu kembali lagi ke kamar mandi untuk memakai celananya yang belum sempat bertengger dikakinya. Dan Seokjin hanya terkekeh sambil menatap kepergian Namjoon ke kamar mandinya.

Seokjin duduk dipinggiran kasur sambil mengelus-elus perutnya dan tersenyum sedetik kemudian air matanya jatuh lalu ia menangis bahagia, "Ah.. Aku akan menjadi papa~" katanya tersenyum.

💜💜💜💜

Hari ini Namjoon dan Seokjin pulang dari hawaii setelah satu minggu berbulan madu, hanya untuk pemanis saja. Orang tuanya bilang ini momen yang tepat kalau memang Namjoon dan Seokjin ingin segera memiliki momongan, padahal fakta yang tidak diketahui orang tua Namjoon dan Seokjin adalah Seokjin sudah mengandung bahkan perutnya sudah terlihat membesar.

Namjoon mengelus pipi Seokjin yang sedang tertidur disampingnya, pesawat mereka sudah berangkat 15 menit yang lalu untuk kembali ke korea. Ia tersenyum saat pipi gumpal Seokjin membentuk dan Namjoon terkekeh kecil melihat wajah Seokjin yang manis dan menggemaskan saat ia tertidur.

"selamat tidur papanya anak anakku" gumam Namjoon lalu mencium kening sang suami tercintanya itu kemudian ia melanjutkan membaca buku fiksi kembali selama diperjalanan.

~~

"Namu, oleh-olehku untuk kak jimin dan yoongi mana?" tanya Seokjin saat membongkar barang-barangnya saat tiba di rumah mereka. Namjoon menyesap kopi hangatnya lalu menghampiri Seokjin yang masih masih sibuk berkutat di depan koper milik mereka.

"Mereka akan datang sebentar lagi ya?" tanya Namjoon dan dibalas anggukan Seokjin. Seokjin duduk menyila di atas karpet bulu dengan posisi tidak nyaman menahan perutnya dan Namjoon menyadari itu, Namjoon langsung menggendong Seokjin naik ke atas kasur lalu setelahnya mengusap perut Seokjin, "Jangan memaksakan diri ya, Biar daddy yang cari. Kalian dan papa cukup diam saja disini" Kata Namjoon lalu mengecup perut Seokjin dan Seokjin tersenyum manis sambil mengusap rambut Namjoon, "Thankyou daddy namu" ujar Seokjin dan Namjoon hanya membalasnya dengan picingan mata.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang