♡29

931 103 4
                                    

Namjoon dan Seokjin sudah bertemu dengan Jimin dan juga Yoongi yang masih duduk ditepi danau buatan sambil melempar kerikil-kerikil kecil yang ada disamping mereka. Seokjin memeluk Yoongi dan Jimin secara bergantian kemudian menangis, karena rindu yang dia simpan untuk Yoongi dan juga Jimin terbayarkan dengan pertemuan yang sudah sangat dia nantikan.

"Serius ini rumah baru lu seokjin-ah?" tanya yoongi. Seokjin hanya mengangguk kecil, "Namjoon yang mengurus semuanya, aku hanya mengikuti kemana Namjoon pergi" jawab Seokjin.

"Ayahku lebih tepatnya" celah Namjoon sambil merangkul pundak Seokjin. Seokjin mendongak kearah Namjoon lalu tersenyum dan bersandar di rangkulan Namjoon. Jimin mengangguk lalu menatap Namjoon dan Seokjin, "Lalu, jelaskan kenapa semua ini bisa terjadi? Aku masih tak mengerti. Siapa yang menyerang kalian dan apa motifnya" tanyanya.

"Soal itu--"

"Kak! Aku dan Namjoon pindah karena kita juga akan menikah, Namjoon akan menjadi direktur di perusahaan Ayahnya yang ada tidak jauh dari mansion ini, dan aku akan mengurus calon anakku dirumah setiap harinya, sampai tiba mereka lahir kedunia" jawab Seokjin memotong jawaban Namjoon.

"anak?" tanya yoongi memicingkan matanya. Seokjin langsung buru-buru menutup mulutnya kemudian bersembunyi di lengan Namjoon dan mencoba mengalihkan pandangannya dari Yoongi yang masih menatap dirinya. "Apa maksudnya dengan anak, Seokjin-ah?" tanya yoongi.

"Maksudnya sesudah menikah kan Namjoon dan Seokjin kan tidak mungkin hidup berdua, mereka juga pasti ingin memiliki seorang anak, bukan begitu Jin-ah?" jawab jimin lalu tersenyum didepan Seokjin. Seokjin segera mengangguk sambil memamerkan senyum pasta gigi didepan Yoongi dan juga Jimin, Namjoon hanya bisa menghela nafas. "Hmmmm" gumam yoongi sambil menatap curiga ke arah Seokjin.

"Yasudah, cuacanya sudah mulai mendung ayo kita pulang ke rumah. Kita bisa meminum minuman hangat dan cemilan manis di sana mungkin" kata Namjoon sambil berjalan mendahului Yoongi, Jimin dan Seokjin.

Setelah mereka masuk ke mansion, Yoongi dan Jimin dibuat menciut dan hanya terdiam seakan jika mereka menyentuh sedikit furnitur yang ada didalam sana dan merusakkannya, mereka akan menjadi budak Namjoon dan Seokjin selamanya. Seokjin yang menatap Yoongi dan Jimin tak kuasa menahan tawanya sampai ia mengeluarkan air matanya. "Kenapa harus berekspresi seperti itu sih, kami tak akan mencincang kalian! Ada-ada saja" kata Namjoon lalu sedikit terbahak.

Jimin nyengir canggung kemudian duduk di sofa, "o-oh... Namjoon-ah, jadi bagaimana dengan progres pernikahanmu bersama Seokjin?" Jimin mengakhiri suasana canggung itu dan bertanya mengenai pernikahan Namjoon dengan Seokjin. Namjoon tersenyum simpul lalu mengusap rambut Seokjin dengan sayang, "Ya, sepertinya 80% susunannya sudah siap, aku juga sudah membeli tuxedo untuk kalian sebagai best man kita disana. Mau kan?" tanya Namjoon.

Yoongi dan Jimin hanya mengangguk sebelum akhirnya bibi pelayan datang dan membawa minuman hangat dengan camilan manisnya, tak lupa tteokboki khusus untuk Seokjin. "TTEOKBOKI LAGI SEOKJIN-AH?" ketus Yoongi menatap Seokjin. Seokjin hanya mengembungkan pipinya sambil memalingkan mukanya, "hmph, suka-suka ku. Mengatur saja" jawab Seokjin.

"kali ini tidak ada pedas ya!" kata Namjoon mengingatkan. Seokjin hanya mengangguk kemudian melahap tteokbokinya sambil bersenandung nada tak berlagu. Namjoon mengusap rambut Seokjin dan tersenyum melihat Seokjin yang akhirnya makan dengan pipinya yang sangat gembul karena isi mulutnya penuh dengan tteokboki.

Hujan turun sangat deras tak lama setelah mereka mengobrol ringan dan penuh tawa karena mengejek Seokjin. Salah satu pengawal Namjoon menghampiri Namjoon dan mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengantar Yoongi serta Jimin untuk pulang ke apartemen mereka, karena hujan yang sangat deras dan jalanan disekitar area mansion sangat curam dan juga licin jika ditempuh saat hujan. Namjoon mengangguk lalu mempersilakan pengawal itu pergi kemudian ia menyampaikan pesan itu kepada Yoongi dan Jimin.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDWhere stories live. Discover now