JUST SEAN | 01

11.8K 803 30
                                    

'Kamu diam saja disana. Biar aku yang memperjuangkanmu.'

🌸 🌸 🌸

[Nayla cemburu]

"Sean, Tungguiiin!!" Panggilnya pada pria tampan yang tengah berjalan dilorong sekolah.

"Ngapain sih lo, ngikutin gue terus?!" Kesal Sean.

"Kan Om Dani udah bilang, Sean tuh harus jagain Nayla!" Gadis itu mencebikkan bibirnya.

Sean berbalik menatap gadis bernama Nayla itu. "Lo pikir gue bodyguard lo, hm?" Cetusnya, lalu pria itu langsung pergi meninggalkan Nayla yang menghentak-hentakan kakinya kesal.

"Sean jahaat!"

₩₩₩

"Gimana, Nay?" Tanya Jenni--sahabat Nayla, sambil menyuap makanannya. Kini mereka tengah berada dikantin.

"Gimana apanya, Jen?" Nayla sibuk memotong-motong makannya sampai sesekali makanan itu terpental saking kerasnya dipotong.

"Ih Nayla malu-maluin!" Perotes Tata--sahabat Nayla satunya lagi. "Hehe, maapin Nayla, Ta." Kekehnya.

"Ituloh, gimana hubungan lo sama Kak Sean? Ada kemajuan?" Tanya Jenni lagi. Wajah Nayla berubah menjadi suram.

"Ya gitu, Jen. Sean masih dingin terus sama Nayla. Gak ada kemajuan,"

"Loh itu bukannya Sean, Nay?" Tata menepuk-nepuk bahu Nayla. Membuat Nayla dan Jenni mengikuti arah pandang yang ditunjuk Tata.

Disana terlihat Sean sedang dipeluk oleh gadis cantik, yang Nayla tahu, namanya Maretta. Ketua cheers yang body goals dan cantik maksimal bahkan sering disebut primadona sekolah. Apalah Nayla, yang hanya seorang gadis ber-body rata, dan wajah pun babyface.

"Ih, kok Sean selingkuhin Nayla!"

"Emang lo udah pacaran ya, Nay?" Tanya Tata polos yang langsung disikut oleh Jenni. "Mungkin cuma temen, Nay."

Nayla tak menggubris. Gadis itu langsung pergi meninggalkan kedua temannya.

"Nayla mau pulang aja!"

"Eh Nay! Kan belom jam pulang!

₩₩₩

"Please, Sean.. mau ya?" Gadis bernama Maretta itu terus memaksa Sean untuk mengikuti ekstrakulikuler basket. Karna katanya tim kekurangan orang. Sedangkan waktu pelajaran olahraga, Maretta melihat permainan Sean yang luar biasa.

Terlihat Sean berpikir sejenak. "Oke,"

"Mau?!" Pekik Maretta.

"Gue gak mau ngulang dua kali," Maretta langsung memeluk Sean saking senangnya. Dengan cepat Sean melepas itu.

"So-Sorry.., gue terlalu kesenengan,"

Dzztt.. Dzztt..

Sean membuka ponselnya. Sebuah pesan masuk dari Ayahnya.

Dari : Papa

Nanti kamu pulang bareng Nayla ya, Se. Om Geral lagi beli obat Nayla, katanya udah abis.

Sean menghela nafasnya berat mendengar itu. Kenapa juga harus Sean yang mengantar gadis itu.

Sean bangkit dari duduknya. "Gue duluan," ujarnya yang langsung diangguki oleh Maretta.

Tak sengaja Sean bertemu Jenni dan Tata. Tapi, tak ada Nayla?

"Nayla mana?" Jenni dan Tata terlihat ragu untuk memberi tahu.

"Pulang, Kak.." akhirnya mereka memberi tahu. Sean langsung menautkan alisnya bingung.

"Pulang?"

"Iya, dia tadi ngambek gitu liat Kakak pelukan sama cewek dikantin tadi," Sean mengusap wajahnya frustasi. Kenapa bocah satu itu selalu menyusahkannya, shit.

Sean langsung menuju kelasnya untuk mengambil tas dan segera mencari Nayla.

₩₩₩

Gitu-gitu Sean peduli kok sama  Nayla.. hihi~

Vote sampe 30, langsung aku next!!

JUST SEANWhere stories live. Discover now