JUST SEAN | 07

7K 737 152
                                    

'Saling mencoba melupakan, padahal sama-sama tak ingin lupa. Semacam dua insan dengan egonya masing-masing.'

🍥 🍥 🍥

[Menghindar]

"Sean jahat." Gumam Nayla pelan. Kini gadis itu tengah duduk di dalam sebuah taksi.

Sejujurnya Nayla tak pernah di perbolehkan naik kendaraan umum seperti ini. Tapi, Nayla benar-benar malas membahas Sean jika nanti Geral bertanya-tanya mengapa dirinya tak pulang bersama Sean saat Nayla menyuruh Papihnya menjemput. Lebih baik begini.

Nayla benar-benar tidak menyangka bahwa rencananya akan menjadi petaka bagi dirinya sendiri.

Nayla bodoh. Bagaimana bisa ia berucap tidak akan mengganggu Sean lagi? Mana bisa Nayla hidup tanpa Sean?

Nayla merutuki dirinya. Tapi ia tidak boleh egois. Sean mungkin ingin memiliki hidup yang nyaman tanpa dirinya. Dan Nayla mungkin bagaikan benalu yang sangat mengganggu.

Nayla menghela nafasnya sedih. "Semoga Nayla bisa tanpa Sean.." gumamnya pelan.

₩₩₩

Sean melempar tasnya kasar. Ia duduk di kasurnya.

Kenapa rasanya kesal sekali.

Bukannya merasa tenang karna Nayla tak akan menganggu hidupnya lagi, alih-alih yang Sean rasakan malah rasa kesal.

Jujur, Sean memang lelah segala urusannya di campuri oleh Nayla. Tapi hanya sebatas tak ingin di campuri. Bukan ingin dijauhi.

Ah sudahlah. Persetan dengan segalanya.

Sean membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

₩₩₩

Untuk pertama kalinya, di pagi hari Nayla tidak senyum selebar biasanya.

Gadis itu terlihat kurang tidur dan tidak seceria biasanya.

Melihat kedatangan Nayla ke dalam kelas dengan keadaan seperti itu, Jenni dan Tata cukup peka bahwa rencana yang sudah mereka feeling buruk itu benar-benar gagal total.

Mereka saling melirik dan memutuskan untuk tidak bertanya apa-apa pada Nayla.

Mereka langsung berlari dengan raut seceria mungkin untuk menghibur Nayla.

"Nay! Lo mesti cobain menu terbaru dari Kafe Rain! Kita pesen online gimana?!" Pekik Tata tentang kafe yang paling sering mereka kunjungi itu.

Nayla malah menghela nafas tak tergiur. Tapi Jenni langsung menarik gadis itu keluar kelas setelah menaruh tas gadis itu di atas meja. "Yuk ah kita makan di taman, ya!"

Mereka berjalan melewati koridor-koridor menuju taman dengan posisi yang sangat terlihat bahwa Nayla tidak berminat. Karna kedua tangan gadis itu terlihat di tarik paksa oleh Tata dan Jenni. Dan Nayla hanya ikut dengan ogah-ogahan.

Deg.

Langkah Nayla berhenti begitu melihat Sean tengah berjalan dengan sahabatnya Fino.

Nayla terlalu kikuk harus bertingkah bagaimana di depan Sean setelah kejadian kemarin.

Tata dan Jenni ikut berhenti melangkah melihat Nayla yang bungkam.

JUST SEANKde žijí příběhy. Začni objevovat