JUST SEAN | 09

3.2K 368 68
                                    

'Ketika aku berhenti mengejarmu, tolong lirik aku dibelakangmu walaupun hanya sebentar.'

🍥 🍥 🍥

[Ego]

Nayla membuka lemari esnya dan mengambil dua buah lolipop yang ia setock di sana.

"Non Nayla, kan Tuan Geral bilang Non makan lolipopnya pagi dan siang aja, nanti Non sakit gigi loh," ujar Aci, satu-satunya pembantu di rumah Nayla

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Non Nayla, kan Tuan Geral bilang Non makan lolipopnya pagi dan siang aja, nanti Non sakit gigi loh," ujar Aci, satu-satunya pembantu di rumah Nayla. Ya, memang sekarang sudah pukul 9 malam.

"Gapapa Bi, Nayla lagi sedih, jadi butuh yang manis-manis." Ujar Nayla mendramatisir.

Aci terkekeh, Nayla terlihat menggemaskan menurutnya, sedari kecil Acilah yang membantu membesarkan Nayla, hingga wanita paruh baya itu sudah menganggap Nayla sebagai anaknya sendiri.

£££

Nayla yang baru saja hendak membuka pintu  kamar Papihnya, mengurungkan niatnya saat mendengar pria paruh baya itu tengah bertelfonan dengan sekretarisnya.

"Saya gak bisa, Ris. Anak saya sakit, mana mungkin saya tinggal dua hari keluar kota?"

"Tapi ini klien penting, Pak. Kita bisa rugi besar kalau tidak profesional." Ujar seseorang disebrang sana.

"Saya bilang tidak ya, tidak. Anak saya lebih penting. Saya akhiri."

Tut.. Tut.. Tut..

Nayla menghela nafasnya pelan. Ia pun membuka pintu dan masuk mendekati Geral.

"Loh, kamu belum tidur?" Tanya Geral lembut.

"Papih pergi aja. Toh, Papih kerja kan buat Nayla juga. Nayla gapapa kok. Kan kemarin hasil check up Nayla juga bagus'kan?" Ujar Nayla sungguh-sungguh.

"Kamu yakin?" Tanya Geral resah tapi Nayla langsung mengangguk semangat.

"Papih gak akan tenang kalo kamu cuma berdua sama Aci aja. Apalagi kalian sama-sama perempuan. Papih telpon Dani deh. Kamu tinggal di sana aja ya sama Om Dani dan Tante Ismi?"

Nayla terbelalak. Rumah Sean?

"Ga-Gausah, Pih! Beneran Nayla gapapa di sini aja sama Bibi!" Pekik Nayla yakin.

"Kalo gitu Papih gak jadi pergi. Papih gak akan tenang. Kalo kamu ada apa-apa, yang anter siapa, Aci kan orangnya panikan. Susah kalo gak ada laki-laki, Sayang.."

Nayla membuang nafasnya lemah. "Yaudah deh, Nayla nginep di rumah Tante Ismi," mendengar jawaban itu membuat Geral merasa lega. Ia pun segera menghubungi Dani. Dan mereka tentu saja tidak keberatan dan Ismi malah senang rumahnya ramai.

JUST SEANWhere stories live. Discover now