JUST SEAN | 04

8.6K 694 65
                                    

'Mengejarmu memang membutuhkan tenaga. Tapi senyum mu, sudah menjadi energiku.'

🍥🍥🍥

[Tiket konser]

Nayla menghela nafasnya sedih saat melihat para penghuni kantin yang riuh sekali membicarakan konser Qless nanti malam.

"Ih, mau nonton.." gumamnya pelan.

Tapi tak tahu kalau seseorang mendengarnya.

"Lo mau nonton itu? Bareng gue aja. Kebetulan temen gue gak jadi ikut. Gue ada tiket dua," ujar seseorang yang tiba-tiba duduk di sebelah Nayla. Kebetulan Nayla sendiri karna Jenni dan Tata belum menyelesaikan tugas jadi belum boleh istirahat oleh guru.

"Boleh?!!" Pekik Nayla histeris yang membuat Brayen terkekeh gemas.

"Boleh," jawabnya yang membuat Nayla terpekik senang sekali layaknya bocah yang baru saja di belikan mainan.

Brayen lagi-lagi terkekeh gemas melihat gadis mungil di sampingnya ini.

₩₩₩

"Seaaaan!!" Panggil seorang gadis yang tiba-tiba berlari menghampirinya.

"Apa?" Sahutnya malas saat gadis itu sudah ada di hadapannya dengan napas yang terengah-engah. "Gue kan udah bilang. Jangan suka lari-lari."

Nayla hanya cengengesan.

"Buruan naik," titah Sean yang sudah memasuki mobilnya. Hari ini pria itu sedang malas membawa motornya.

Nayla langsung memasuki mobil di bangku samping pengemudi yang Sean tempati.

Pria itu mulai menancap gas dengan kecepatan rata-rata.

Nayla terlihat bersenandung senang. Sean melirik tangan gadis itu yang terlihat menggenggam sebuah tiket konser.

Nayla yang sadar kalau Sean melihat tiket itu langsung buru-buru memasuki tiket itu ke dalam kantungnya.

"Jangan bilang lo mau nonton konser itu?" Sean meminggirkan mobil, lalu menatap Nayla serius.

Nayla hanya diam menunduk.

"Nay!"

"Apa sih Sean jangan teriak-teriak sama Nayla!"

"Makanya jawab. Itu tiket buat siapa, ha?" Tanya Sean menarik dagu Nayla agar menatapnya.

Nayla kembali diam.

"Nayla jawab."

Nayla menatap Sean dengan matanya yang sudah berkaca-kaca. "Tiket Nayla!"

Sean menghela nafasnya berat mendengar itu. "Nay, lo gak boleh pergi ke tempat kayak gitu apalagi malem-malem," tutur Sean.

"Nayla mau ikut! Titik." Nayla memalingkan wajahnya dari Sean.

"Nay, please. Lo sakit. Lo gak bisa ke tempat yang kayak gitu," ujar Sean dengan nada suara yang memelan.

"Makanya Sean ikut biar bisa jagain Nay!"

"Gak. Gue gak mau. Lo gak boleh sana."

Nayla mencebik. "Yaudah! Nayla pergi aja sama Brayen!" Pekiknya yang berhasil membuat Sean kembali melirik gadis itu tajam.

"Brayen?"

"Iya, Brayen. Dia juga kok yang pesenin Nayla tiket ini. Dia baik mau temenin Nayla. Gak kayak Papih sama Sean yang jahat. Selalu kurung Nayla antara rumah dan sekolah!" Gerutu Nayla kesal.

JUST SEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang