JUST SEAN | 02

12.6K 853 116
                                    

'Sean! Kamu itu nyebelin.'

🍥 🍥 🍥

[Kambuh]

Sean mengitari jalan. Tapi ia tidak juga menemukan Nayla.

Sean ingat. Apa mungkin gadis itu ada ditoko lolipop?

Benar saja. Sean melihat sosok Nayla tengah menjilati lolipop dengan ditemani susu coklat panas.

Dengan penuh emosi, Sean menghampiri gadis mungil itu.

Sean menarik Nayla yang tengah duduk dengan kasar, hingga kini berhadapan dengannya. "Bisa gak sih, Nay, sehari aja gak usah nyusahin gue?!"

"Nyusahin apa sih, Sean?! Nayla gak ngerti." Ketusnya lalu gadis itu duduk kembali.

"Bangun, Nay!"

"Gamau! Sean kasar!" Gadis itu kembali menghisap lolipopnya dengan ekspresi bete.

Sean langsung menarik Nayla hingga keluar toko tersebut.

Ia melepas tangannya saat sudah berada dekat motornya.

"Ih sakit tau tangan Nayla!" Nayla mengelus tangannya yang sudah memerah itu. Sean tak menghiraukan. Pria itu menaiki motornya. "Naik," titahnya.

"Gamau!"

"Buruan, Nay! Mau gue tinggal, ya?!"

"Ih Sean galak banget sih!" Nayla mencebikan bibirnya kesal. "Jawab pertanyaan Nayla dulu."

"Nanya apaan sih?! Gue tinggal nih, ya?!"

"Ih jangan! Nayla cuma mau tanya kok, yang tadi dikantin pacar Sean atau bukan?!" Tanya Nayla serius. Terlihat Sean mendengus malas.

"Gausah kepo,"

"Ih Sean! Buru jawaaab!!"

"Bukan. puas?" Rasanya darah Nayla kembali mengalir. Gadis itu dengan semangat langsung menaiki motor besar Sean. Ia langsung memeluk Sean erat membuat Sean mendengus. "Nayla gue gak bisa nafas!"

"Nanti Nayla kasih nafas buatan deh,"

"Nayla gak lucu."

"Iya-iya ih,"

₩₩₩

Saat mereka sudah sampai didepan rumah Nayla, Sean memberhentikan motornya.

"Turun," suruh Sean karna Nayla masih saja memeluknya kencang.

Gadis itu langsung turun begitu sadar Sean sudah terlihat sangat bete. Gadis itu terkekeh.

Tiba-tiba Nayla merasa nafasnya tercekat. Seakan hidungnya tak ada lubang hingga nafas terasa sulit. Jantungnya kambuh kah?

Nayla langsung terduduk saking lemasnya.

Sean yang melihat itu langsung turun dari motornya. "Lo kenapa sih?! Jangan bercanda, Nay!"

Biasanya Nayla sering membohongi Sean. Tapi kelihatannya kali ini serius. Saat melihat Nayla tak kunjung tertawa.

Sean langsung menggerataki tas Nayla mencari obat milik gadis itu.

"Kenapa lo gak minum obat, bodoh. Lo tau sendiri lo bakal kayak gini kalo telat minum obat." Cercanya seraya mencari obat itu.

"Nay-la la-lagi sa-kit, Sean.. bi-sa gak sih ja-ngan mara-hin Nayla te-rus?" Lirihnya sambil mengatur nafasnya dan memegang dadanya saking tersiksanya dengan jantungnya yang lemah ini.

Ketemu!

Sean buru-buru memberi obat itu pada Nayla. "Nih buruan lo minum, ya!" Sean menyodorkan obat itu lalu memberinya pada Nayla bersama botol air minum yang selalu Sean bawa ditasnya.

"Ghak, ma-u Sean.. ob-hat nyah, phait.." ujar Nayla susah payah.

"Minum aja, Nay! Please deh, jangan bikin gue panik." Sean mengusap wajahnya frustasi.

Melihat itu, Nayla mau tak mau harus meminum obatnya. Gadis itu langsung menelannya.

"Ih, Shean! Nyhangkut ditengghorokhan Nhaylaa!!" ujarnya susahnya payah, membuat Sean khawatir dan langsung menyodorkan botol air yang tutupnya telah ia buka dengan buru-buru.

Nayla meneguk air itu. Dia membuang nafasnya lega setelah merasa obat itu sudah masuk ke dalam perutnya.

Sean langsung mengangkat Nayla ala bridal style. Membuat mata Nayla terbelalak. Tapi tak lama Nayla tersenyum melihat wajah tampan Sean yang terlihat khawatir sekali padanya. Bahkan peluhnya sudah mengalir dikeningnya, membuat pria itu semakin keren dan mengguncang hati Nayla.

Nayla tak akan membuang kesempatan ini! Ia langsung memeluk leher Sean. Persetan dengan ekspresi Sean yang melotot. Tapi tak lama Sean terlihat mendengus.

Sean masuk ke dalam, dan ternyata sudah ada Geral disana, Papih Nayla.

Geral pun yang melihat putri semata wayangnya lemas tak berdaya langsung buru-buru menghampiri mereka.

"Astaga Nayla kenapa, Sean?!" Pekiknya cemas.

"Tadi Nayla kambuh, Om. Sekarang udah mendingan kok," ujar Sean membuat Geral membuang nafasnya lega. Sebenarnya Nayla ingin sekali berteriak 'Nayla udah gapapa, Pih!!'. Tapi jangan. Nayla takut Sean menurunkannya karna merasa Nayla sudah kuat berjalan. Nayla tak mau!!

"Yaudah, kita bawa Nayla ke atas, ya.." Geral mengajak Sean untuk membawa Nayla ke kamarnya yang ada dilantai dua.

"Kamu masih kuat, Sean? Atau mau Om aja yang gantian gendong Nayla?" Tawar Geral yang melihat Sean sudah lelah membawa Nayla dari anak-anak tangga yang sangat banyak ini.

Ih Papih kenapa gak pengertian banget sih sama anaknya!, batin Nayla kesal pada Geral.

"Gak usah, Om. Takutnya malah kita jatoh gara-gara mindahin Nayla ke Om. Soalnya Nayla berat banget, Om." Ejek Sean yang membuat Geral terbahak.

Iiihh, Sean jahaaaaaat!!!!

JUST SEANWhere stories live. Discover now