FOUR.

75K 3.8K 15
                                    

Hari ini adalah hari bersantai bagi Yasmin. Ia mendapat jatah libur setelah bekerja tanpa henti di rumah sakit. Tidak ada bau obat-obatan, tidak ada yang sakit, dan yang terpenting. Tidak ada seorang pria yang bernama David di sini. Di sini hanya ada ketenangan, dan pemandangan cukup indah di halaman belakang rumah Yasmin.

Ngomong-ngomong soal David. Sekarang yang menanganinya bukanlah Yasmin lagi, melainkan Dokter Stella. Setelah kejadian dimana Pak Arifin memberitahu bahwa David adalah CEO rumah sakit Adiwijaya, Yasmin langsung  memohon-mohon kepada Doktef Stella agar ia mau bertukar tugas olehnya, ia sudah tidak tahan melihat wajah dan perilaku pria menyebalkan itu. Akhirnya setelah bujuk demi bujuk kepada Dokter Stella, Yasmin terlepas dari pria menyebalkan itu. Rasanya lega baginya. Dan bahagia tentunya.

Yasmin tengah membaca sebuah majalah dengan ditemani oleh secangkir teh panas. Yasmin terlihat lebih cantik kali ini, tidak ada make up, hanya ada kenaturalan. Hari ini merupakan hari kedua Yasmin libur, ia mengambil cuti selama empat hari.

Yasmin mengambil secangkir teh panas, meniupnya sebentar, lalu menyesapnya. Ia terlihat sangat relax, hingga terdengar dering ponsel berbunyi. Yasmin meraih ponselnya, nomer tidak dikenal. Yasmin mengangkatnya.

"Datang ke rumah sakit sekarang." Ucap seseorang diseberang sana.

Yasmin mengernyit bingung, "siapa ini?"

Suara kekehan kecil terdengar, "Atasan mu."

Yasmin langsung menebak, pasti makhluk menyebalkan itu, "Hei! Apa-apaan ini? Aku sedang mengambil cuti libur, jadi aku tidak akan ke rumah sakit. Kau harus tahu itu PAK DAVID ADIWIJAYA YANG TER-HOR-MAT."

"Aku tidak mau tau. Datang atau pecat?"

"Tidak bisa begitu! He—,"

Bip.

Sial. Umpat Yasmin kesal.

×××

Pria tampan itu baru saja menutup telfon seseorang, ia mengeluarkan senyum piciknya. Tidak bisa dibohongi, ia tetap tampan walaupun bersikap begitu.

"Tuan David!"

Pria tampan itu memutar kursi kerjanya.

"Pak Arifin telah menunggu di ruang rapat." Lanjut pria berkepala plontos, orang kepercayaan David, Alex.

David mengangguk, lalu bangkit dari duduknya. "Alex, jika Dokter Yasmin mencariku. Bilang kepadanya, tunggu aku selesai rapat."

"Ya, Tuan."

×××

Yasmin berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit sembari bertanya-tanya kenapa dengan mendadak ia disuruh untuk kemari oleh pria aneh itu.

Rasa penasaran dan kesal menyelimuti pikiran Yasmin, hingga membuat mood Yasmin buruk. Tidak ada senyuman disana, hanya ada umpatan.

Dokter cantik ini segera mencari keberadaaan seorang pria aneh nan menyebalkan, siapalagi kalau bukan David. Hingga tiba-tiba pria berbadan tegap dan berkepala plontos menghampirinya.

"Dokter Yasmin?"

Yasmin menoleh, mengingat apakah ia mengenal pria ini sebelumnya.

"Dokter sedang mencari Tuan David, ya?"

Yasmin mengangguk dengan cepat. "Ya! Apakah kamu tahu di mana pria laknat itu?" Nada bicaranya sedikit emosi.

Mr. CEO & Ms. DoctorWhere stories live. Discover now