FOURTEEN

51K 2K 91
                                    

"Ku harap, aku bisa melihat wajahmu yang sedang tertidur setiap harinya nanti, dan aku juga yang menjadi orang pertama yang melihatmu terbangun dipagi hari."
-David Adiwijaya-

David sudah duduk diruang tunggu selama empat jam, ia membolos bekerja hari ini. Jika saja David bukan pemilik Wijaya's Company, sudah pasti ia akan dipecat sekarang juga karna membolos hanya untuk menunggu seorang dokter pulang dari kerjanya.

Seorang wanita yang memiliki tubuh sexy itu duduk diseberang David, sedari tadi ia tidak berhenti menatap David. David sadar ada seseorang yang memperhatikannya, ia melirik wanita itu. Bukannya malu karna kepergok oleh David, wanita itu malah semakin menjadi-jadi, ia tersenyum, lalu memasang wajah menggoda David. David sama sekali tidak tertarik dengan wanita itu, apa lagi tergoda. Jika David mau, ia dapat mendapatkan yang lebih dari wanita itu, mengingat David sangat kaya raya.

David mulai risih dengan pandangan wanita itu. Wanita itu bangkit dari duduknya, lalu ia pindah ke bangku samping David. David mengernyit saat wanita itu menyodorkan ponselnya. "Aku meminta nomer telfonmu," Ujar wanita itu seraya tersenyum.

"Nomorku privasi," Jawab David dingin.

Wanita itu menarik ponselnya, tidak lama ia memberi sebuah kartu namanya. "Kau bisa menghubungiku kalau begitu,"

"Aku sudah punya pacar,"

Wanita sexy terus mencoba, "Aku bisa menjadi simpananmu," Ujarnya dengan nada menggoda.

"Tidak tertarik untuk berselingkuh,"

Wanita itu mengangkat tangannya, jari-jari nakalnya itu mengelus rahang David, "Kalau begitu, kau bisa menghubungiku saat.....kau menginginkan itu," Wanita itu tersenyum nakal.

Dengan cepat David menepis kasar tangan wanita itu, "Aku tidak membutuhkannya. Pacarku bisa memberikan yang lebih," Ujar David dingin seraya menatap wanita itu dengan tatapn horor.

Tidak lama kemudian, keluarlah seorang dokter cantik dari ruangan prakteknya sembari menenteng jas dokternya. Waktu prakteknya telah habis.

David menoleh, melihat dokter cantik yang masih berdiri disana, "Pacarku telah selesai bekerja. Aku pergi dulu," ujar David pada wanita itu, lalu ia pergi menghampiri Yasmin. Wanita sexy itu berdecak kesal, baru kali pertama ia gagal menggoda seorang pria.

"Yasmin!"

Yasmin menoleh, melihat siapa orang yang memanggilnya membuat ia pergi menjauh.

"Yasmin! Hei, hei, tunggu!" David berhasil menjegat Yasmin.

Wanita itu menghela nafasnya kasar, "Mau apa lagi?" Yasmin menatap David malas.

"Pulang bersama?" Tawar David.

"No, thanks," Yasmin melanjutkan langkah kakinya lagi.

Lagi-lagi David memberhentikan langkah kaki Yasmin, "Ku mohon," Ujar David, pria itu menatap Yasmin dengan mata yang berbinar-binar.

Yasmin tampak berfikir sejenak, ia baru teringat jika tadi pagi ia tidak membawa kendaraan, lalu ia harus pulang dengan apa sekarang? Yasmin sedang malas untuk naik transportasi umum. Dengan berat hati dan keadaan terpaksa, Yasmin menerima tawaran David. Pria itu bereaksi senang.

Mr. CEO & Ms. DoctorWhere stories live. Discover now