TWENTY THREE

40.8K 2K 92
                                    

"Jangan menangis. Jika seseorang membuatmu menangis, akan ku pastikan orang itu hilang dari muka bumi dengan cara yang tragis."
-David Adiwijaya-


☆Playlist : Niall Horan - Arms of a stranger | Niall Horan - Still|Taylor Swift - Cruel Summer

Brooklyn, New York.

Seorang pria duduk di sisi ranjang, ia tengah mengikat tali sepatu yang akan digunakannya. Setelah selesai, pria itu menyatukan jari-jarinya, ia tampak berfikir sesaat.

Flashback On_
"Dokter Stella!"

Dokter Stella menghentikan langkahnya, ia memutar tubuhnya.

David berjalan menghampiri Dokter Stella. "Bisa kita berbicara sebentar?"

Dokter Stella mengangguk sopan, "Tentu, Pak David."

David mengajak Dokter Stella duduk dikursi tunggu pasien. Demi apapun ia tidak bisa menahan banyak pertanyaan di otaknya ini. David memulai obrolan-obrolan ringan disertai sedikit basa-basi sebelum to the point. David tidak mau terlihat terlalu sok tahu dengan urusan seseorang.

"Kau dengan Dokter Yasmin itu teman masa kecil, Ya?" Tanya David.

"Bukan," Elak Dokter Stella. "Kami baru berkenalan saat bekerja disini,"

"Tapi kalian terlihat sangat dekat,"

"Ya begitulah," Dokter Stella sedikit terkekeh.

"Bagaimana dengan Dokter Dion?"

Keadaan mendadak hening karna pertanyaan yang David lontarkan kepada Dokter Stella. Dengan cepat David berbasa-basi lagi agar tidak dicurigai.

"Kalian bertiga tampak dekat,"

Dokter Stella terkekeh mendengarnya, "Benarkah?" Tanya wanita seakan tak percaya. "Yasmin yang dekat dengan Dokter Dion, bukan aku."

"Mereka teman kecil?"

"Nope," Dokter Stella menggeleng. "Mereka saling kenal saat bekerja disini juga. Mereka saling dekat karna... saling menyukai,"

David terdiam. Dadanya terasa seperti tertusuk sesuatu yang tajam.

"Sebenarnya Yasmin telah mengagumi Dokter Dion sejak lama. Sejak pertama kali bekerja,"
Flashback Off_

David mengusap wajah kasar. Ia baru tahu jika selama ini Yasmin menyukai Dokter Dion, dan mereka saling menyukai satu sama lain. David berdiri, pria itu menghampiri cermin yang cukup besar. David melihat dirinya yang telah terbalut tuxedo.

Malam ini akan ada pesta besar-besaran di kediaman keluarga Adiwijaya, karna David Adiwijaya akan bertunangan oleh putri dari Mr.Henderson, yaitu Violett Henderson. Yups, David memilih untuk menerima perjodohan yang telah orang tuanya tentukan.

David memutuskan untuk kembali ke New York sekitar 3 bulan yang lalu, ia tak sanggup melihat wanita yang ia cintai bersama orang lain. David mencoba membuang jauh-jauh pikiran tentang Yasmin, tetapi tidak bisa, semua itu terekam dibenaknya. Bahkan kejadian yang tak lagi ia ingin ingat, selalu teriang-iang dibenaknya.

Flashback On_
"Kau masih ingat tentang perjodohanmu dengan putri Mr. Henderson, kan?" Tanya Hans tiba-tiba.

Maya menyikut pelan suaminya, tidak ingin membicarakan hal ini sekarang.

David yang tengah terbaring diranjang pun mengangguk, "Tentu aku mengingatnya,"

"Sisa waktumu tinggal 2 hari, Nak." Hans mengingatkan David.

Mr. CEO & Ms. DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang