TWENTY EIGHT

29.3K 1.2K 14
                                    

"Aku dan dirimu pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Aku akan mengisi kekuranganmu, begitupun dengan dirimu. Itulah arti dari sebuah hubungan."
- David Adiwijaya -

"Aku hanya tak sanggup jika ada sebuah perpisahan. Aku benci yang namanya perpisahan dalam bentuk apapun."
- Yasmin Amalya -

Playlist : Daylight - Taylor Swift ☆

David meneguk softdrinknya habis, suara langkah kaki menarik perhatiannya. Yasmin berdiri diseberang David dengan memakai dress yang tadi ia berikan, wanita itu mengembangkan senyum. David terdiam, ia terpaku beberapa saat melihat wanitanya begitu cantik dengan balutan dress tersebut.

Yasmin memanggilnya, hingga David tersadar dari lamunannya. Lalu David menghampiri Yasmin, ia mengatakan betapa cantik Yasmin malam ini. Tidak ingin membuang-buang waktu, David langsung mengajak Yasmin menuju restaurant yang akan jadi tempat dinner mereka dengan mobil mewah milik David.

David menghentikan mobil mewahnya saat telah sampai di tempat yang dituju. Mereka berdua melangkah masuk dengan mengaitkan tangan mereka. David memilih spot dinner mereka diatas rooftop, maka mereka harus menaiki lift terlebih dahulu. Setelah sampai rooftop, mereka melangkah menghampiri meja yang telah di received. Yasmin mengernyit saat melihat sepasang kekasih yang tengah berdebat, Yasmin mengenali mereka.

"Bagas," Seru David sembari menghentikan langkahnya.

Bagas dan Becca yang tengah berdebat, akhirnya menoleh kearah sumber suara. Mereka memasang senyum saat melihat David dan Yasmin telah datang. Bagas bangkit dari duduknya, di ikuti oleh Becca. Mereka saling sapa-menyapa dan berbasa-basi kecil, lalu mereka duduk bersama. Bagas dan David memang sengaja mengadakan double date. Dua orang pelayan menghampiri meja mereka, mengantarkan sajian yang mereka berempat pesan.

"Bagaimana liburan kalian di Paris?" Becca membuka suara.

"Apa membuahkan hasil?" Cetus Bagas ikut bersuara.

"Maaf?" Tanya Yasmin yang tak mengerti apa maksud dari Bagas.

"Maksudku, itu. Kalian, hem--- Aww!" Bagas menoleh kearah Becca yang telah mencubit perutnya dengan keras. Bagas menatap Becca meminta penjelasan kenapa dirinha dicubir, tetapi ia malah mendapatkan sebuah pelototan dari Becca.

Becca menoleh kearah Yasmin dan David yang menatao aneh mereka. Becca tersenyum paksa, "Maaf, maafkan Bagas. Dia memang tidak jelas,"

"Kita tidak sekamar sewaktu disana," Jelas Yasmin.

"Kenapa? Padahal aku ingin sekali melihat kalian memiliki baby,"

"BAGAS!" Seru Becca menginterupsi. "Tutup mulutmu sekarang juga, atau akan ku potong mulutmu dengan pisau steak ini," Ancam Becca.

"Potong saja! Aku rela dan ikhlas," Celetuk David.

"Kejam!" Kata Bagas.

Setelah selesai berdebat, mereka mulai menghabiskan makanam masing-masing. Sesekali berbicara. Becca menatap sepasang kekasih yang duduk diseberangnya, David dan Yasmin tampak mesra sekali, membuat Becca sedikit iri karna tak pernah diperlakukan seperti itu oleh Bagas.

David dan Yasmin terlebih dulu pergi, karna besok Yasmin harus terbang ke Indonesia. Yasmin belum bersiap-siap untuk kepulangannya besok.

"Masih marah denganku, nona?" Goda David sembari menyetir mobil miliknya.

"Tidak, aku tidak lagi marah denganmu. Kejadian kemarin mungkin karna hari pertamaku datang bulan, jadi emosiku tidak stabil," Jawab Yasmin.

Mr. CEO & Ms. DoctorWhere stories live. Discover now