11| Stupid Rules

620 103 13
                                    

Setelah melaksanakan pertunangan, Seulgi menjadi sangat pendiam. Mungkin karena sudah muak dengan semuanya, pada akhirnya dia hanya mengangguk dan menuruti apa mau ayahnya. Dia tahu, kini tidak ada lagi alasannya untuk menolak. Tidak ada lagi Taehyung yang memperjuangkannya.

"Kau sudah kemasi barangmu, Sayang?" Ibu Kang berjalan memasuki kamar Seulgi yang terbuka, kemudian duduk di samping anaknya menghadap balkon.

"Sudah." Seulgi menjawab seadanya.

Ibu Kang menarik senyum kecut setelah mendapat respon seperti itu dari anaknya. "Kau sudah dewasa, Seulgi-ah."

"Sekarang kau sudah bertunangan." Ibu Kang menatap Seulgi lekat. "Kau harus banyak belajar untuk bisa menjadi seorang istri yang baik. Kau beruntung sekali memiliki Jaebum yang mau mengajarimu langsung."

"Aku belum menjadi istrinya, eomma." Ucap Seulgi. "Kenapa aku harus tinggal serumah dengannya?"

Ibu Kang tersenyum hangat, sedikit senang dengan Seulgi yang sudah sedikit lebih banyak bicara. "Pada akhirnya kau juga akan serumah dengannya, Sayang. Jaebum sendiri yang ingin kalian serumah sebelum menikah supaya bisa mengakrabkan diri lagi denganmu. Juga, dia akan mengajarimu sampai kau siap menjadi seorang istri yang baik."

Seulgi hanya diam, memilih untuk tidak melakukan protes. Lagi pula, dia sedikit senang bisa keluar dari rumah ini.

"Sekarang ayo kita turun, Jaebum sudah menunggu di bawah."

Seulgi mengangguk. Bangkit dan menarik kopornya ke luar.

💍💍

Kini Taehyung lebih banyak menghabiskan waktu di ruang latihan, datang paling awal dan menjadi orang terakhir yang pulang. Dia latihan dengan sangat keras, terkadang melewatkan makan siang dan membuat anggotanya khawatir.

Seperti sekarang, Taehyung sedang latihan menari dengan sangat keras dengan keringat yang bercucur deras membuat kaosnya basah, padahal anggotanya yang lain sedang beristirahat di sudut ruangan.

"Taehyung.." panggil Namjoon, namun Taehyung berlagak seolah tak mendengarnya karena suara musik dari speaker menggema di dalam ruangan.

Semua temannya melihatnya dengan khawatir.

Namjoon berdecak kesal, bangkit dari duduknya, kemudian mematikan alat pengeras suara dan membuat Taehyung terpaksa berhenti menari.

Dengan napas yang ngos-ngosan, laki-laki itu menatap sang leader dengan kesal. "Hyung!"

"Sekarang waktunya istirahat." Namjoon berucap dingin dengan tatapan yang tajam. "Duduk dan habiskan makan siangmu."

Taehyung berjalan ke tempat pengeras suara berada. "Aku sedang tak berselera." Kemudian menghidupkan kembali musik yang sempat dimatikan Namjoon.

"Kim Taehyung!" Namjoon menekan tombol mati dengan murka sampai membuat benda itu terjatuh dan menimbulkan suara yang kuat.

Brakkk!!

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu terkejut melihat Namjoon yang sedang marah, Taehyung sendiri tak pernah menyangka bahwa sang leader yang terlihat sangat sabar ternyata bisa semurka ini.

"Kenapa kau seperti ini? Kau ingin mati di ruang latihan ini, hah?!"

"Namjoon.." Yoongi sebagai member tertua menegur sang leader. "Sudahlah, ayo duduk dan makan bersama."

Namjoon masih menatap Taehyung tajam. "Kau duduk dan habiskan makananmu."

Taehyung hanya diam menatap laki-laki itu karena dia tahu dia akan habis jika melakukan perlawanan.

Disapproval Marriage Where stories live. Discover now