14| closer, further

589 99 12
                                    

Seperti yang dikatakan Jaebum, laki-laki itu memang tak menghalangi kepergian Seulgi, namun dia langsung menjemput tunangannya itu setelah dua hari keluar dari rumahnya. Sebenarnya Jaebum sudah didesak oleh keluarganya dan keluarga Seulgi untuk menjemput gadis itu kembali dan menyelesaikan masalah yang mungkin terjadi di antara mereka berdua, namun Jaebum baru bisa menyempatkan diri hari ini, itupun karena keluarga Kang yang mengundang keluarga Im untuk makan malam bersama.

Jaebum menyadari bahwa Seulgi masih merasa kesal padanya, terbukti dari bagaimana  tatapan tajam perempuan itu menusuk ke dalam matanya cukup lama, lalu memutar bola mata sambil mendengus pelan, kemudian memasukkan makanan ke dalam mulut tanpa minat. Namun sikap gadis itu langsung berubah super manis saat keluarga Im berbicara dengannya. Tanpa sadar, Jaebum tersenyum tipis melihat kelakuan Seulgi.

"Seulgi-ah, makanmu sedikit sekali." Tegur Ibu Jaebum ketika mendapati mangkuk Seulgi hanya diisi oleh secentong nasi dan sedikit sayuran, kemudian perempuan paruh baya itu menunjuk mangkuk samgyetang pada Jaebum. "Sayang, berikan ayam itu pada istrimu. Dia makan terlalu sedikit."

Seolah tak masalah dengan sebutan 'istri' yang dilontarkan oleh ibunya dan mengabaikan keterkejutan yang ditunjukkan oleh semua kepala, Jaebum langsung menuruti titah sang ibu dan mengeluarkan paha ayam dan sedikit kuah dari mangkuk samgyetang dan memberikannya pada Seulgi di dalam sebuah mangkuk kecil.

Seulgi menundukkan kepalanya saat merasakan semua mata memandanginya dan Jaebum dengan senyuman antusias.

"Yeobo, Seulgi belum menjadi istri Jaebum, kau membuatnya tertunduk malu begitu." Ucap Ayah Jaebum yang diekori oleh kekehan renyah. "Lihat, Keluarga Kang jadi canggung karenamu."

"Tak masalah, Im." Ayah Kang membuka suara. "Cepat atau lambat, Seulgi tetap akan menjadi istri Jaebum. Kita tinggal tunggu mereka yang menentukan waktunya saja."

"Benar juga, kapan kalian siap?" Tanya Ny. Im dengan senyuman lebar. "Eomma tidak sabar ingin menimang cucu."

Refleks, tenggorokan Seulgi seolah tercekat dan membuat kuah samgyetang yang baru saja dia hirup, tertahan dan membuatnya tersedak.

"Pelan-pelan." Seokjin dengan sigap memberikan segelas air untuk adiknya.

"Seulgi-ah, kau tak apa-apa?" Tanya Ibu Kang khawatir, Seulgi hanya menggeleng pelan setelah meneguk air yang melegakan tenggorokannya.

"Tapi sepertinya tidak akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini ya?" Ny. Im tersenyum kecut, ada sedikit kekecewaan dalam nada bicaranya. "Jaebum bilang kalian masih butuh waktu menyesuaikan diri untuk saling mengenal kembali dan tinggal bersama."

"Namun kalian justru bertengkar, dan membuat Seulgi pergi dari rumah." Tn. Im berucap dengan santai, kemudian tersenyum jahil menatap anak dan menantunya. "Sungguh, kalau kalian sampai ketahuan bertengkar lagi, kami akan menikahkan kalian secepatnya."

"Benarkan, Kang?" Tn. Im meminta persetujuan dari sahabatnya. "Mereka akan langsung kita nikahkan kalau bertengkar lagi."

Ayah Kang mengangguk setuju. "Benar. Itu kesepakatannya sekarang."

💍💍

"Taehyung, kau salah." Tegur Jimin saat menyadari sahabatnya itu berada di bukan posisinya saat mereka sedang latihan menari. "Perhatikan langkahmu juga."

"Maaf." Sahut Taehyung pelan, kembali ke posisi sebenarnya.

Namun tepat setelah itu, laki-laki itu kembali membuat kesalahan dan menyebabkan namanya diteriakkan dengan keras oleh Hoseok. "Yak! Kim Taehyung!"

Teriakan itu tak hanya mengakibatkan Taehyung, namun juga semua member bahkan staff yang ada di dalam ruangan berhenti bergerak karena terkejut.

"Keluar! Tenangkan pikiranmu selama dua menit, kemudian masuk kembali dengan pikiran yang fokus, mengerti?!"

Disapproval Marriage Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt