Epilog

934 104 97
                                    

Taehyung memperhatikan Seulgi yang keluar dari ruang ganti dalam balutan gaun pernikahan, rambutnya dihias seadanya untuk menempatkan tudung pengantin di atasnya. Padahal Seulgi hanya menggunakan riasan seadanya, namun Taehyung tak dapat mengedipkan mata karena kecantikan perempuan itu. Ini hanya sekedar fitting baju pengantin, tapi Seulgi sudah terlihat seperti seorang pengantin yang sesungguhnya. Taehyung tak dapat memalingkan pandangannya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Seulgi tertawa melihat ekspresi melongo Taehyung yang lucu.

"Karena kau sangat cantik." Jawab Taehyung malu-malu.

Seulgi hanya tertawa sambil menundukkan wajahnya yang tersipu.

"Kau sangat cantik, Seulgi-ah." Puji Taehyung sekali lagi. "Lebih cantik dari pada saat aku melihatmu di foto."

"Jadi ini yang namanya fitting baju pengantin. Aku hampir putus asa saat melihatmu melakukannya dengan laki-laki lain. Saat itu aku hanya bisa mengagumi kecantikanmu." Taehyung menatap Seulgi lekat dengan senyuman harunya. "Tapi sekarang, aku sangat senang melihat kau yang sangat cantik dalam balutan gaun akhirnya akan menjadi mempelaiku. Aku senang menjadi laki-laki yang berdiri bersamamu di atas altar nanti."

"Aku senang akhirnya impian kita terwujud." Ucap Taehyung. "Aku minta maaf, butuh waktu yang sangat lama untuk mewujudkannya. Terimakasih untuk tetap percaya pada impian kita, Seulgi-ah."

"Kini aku percaya kita memang ditakdirkan bersama, Tae." Seulgi tersenyum lembut. "Tidak peduli berapa lama dan berapa jauh kita dipisahkan, jika memang takdirnya, kita akan dipertemukan kembali."

Taehyung mengangguk setuju.

"Seul, aku ingin mencoba berjalan sambil bergandengan denganmu." Pinta Taehyung malu-malu. "Boleh?"

"Tentu." Jawab Seulgi, kemudian berjalan mendekati Taehyung dan melingkari lengannya pada milik laki-laki itu. "Ayo kita mencobanya bersama."

"Ah, astaga, aku deg-degan!" Taehyung berusaha mengatur napas dan detak jantungnya saat dia dan Seulgi mulai berjalan bergandengan. "Ini lebih mendebarkan dari konser tunggal."

Seulgi terkekeh mendengarnya. "Santai lah, ini masih latihan."

"Bibirku bahkan kaku untuk tersenyum walaupun ini hanya latihan." Ucap Taehyung sambil melakukan peregangan pada bibirnya. "Bagaimana kalau di hari pernikahan aku sama sekali tidak tersenyum saking deg-degannya?"

"Tenang saja, aku akan membuatmu tersenyum hanya dengan melihatku." Seulgi menoleh untuk menatap Taehyung sambil tersenyum sangat manis.

"Ah, Seul! Aku makin deg-degan!" Rengek Taehyung yang langsung ditertawai oleh Seulgi. "Jangan tertawa! Aku serius!"

"Ya sudah, ya sudah. Ayo kita ulangi." Seulgi berusaha mengatur tawanya, kemudian mereka berbalik untuk berjalan ke tempat mereka memulai.

Saat Seulgi dan Taehyung sedang berlatih sambil tertawa bahagia dan merasa seolah dunia hanya milik berdua, dua sejoli itu tidak sadar bahwa sedari tadi mereka diperhatikan dari sudut ruangan. Ada orangtua Seulgi, dan juga Seokjin beserta istri dan anaknya yang sudah tertidur.

"Lihat betapa bahagianya Seulgi." Ucap Ibu Kang ketika memperhatikan anak bungsunya sedari tadi banyak tersenyum dan tertawa. "Dia sama sekali tak terlihat seperti ini saat memakai gaun pertamanya."

"Tentu akan seperti ini jika saling mencintai." Joohyun berucap pelan, membuat Seokjin langsung menoleh dan mengecup puncak kepalanya sambil tersenyum lembut.

Ayah Kang sedari tadi hanya tersenyum, tak bisa menyembunyikan perasaannya yang juga ikut senang atas apa yang dirasakan oleh anaknya. Setelah mengingat bagaimana hancurnya Seulgi ketika tak mendapatkan restu darinya, dan membandingkan senyuman semringah gadis itu hari ini, Ayah Kang akhirnya berkata, "Mereka pantas mendapatkannya."

Disapproval Marriage Where stories live. Discover now