16| Ready to Say Goodbye?

612 102 16
                                    

"Taehyung-ah!" Seulgi berteriak nyaring begitu berhasil masuk ke dalam apartemen Taehyung. Dengan air mata yang mengalir deras, Seulgi menyusuri penjuru apartemen dengan panik. "Kim Taehyung!"

Seulgi memasuki kamar Taehyung dan menemukan ruangan itu kosong, Seulgi membuka pintu kaca namun tetap tak menemukan Taehyung di balkoni. Seulgi semakin panik, Taehyung tak ditemukan dimanapun.

"Seul," panggil Jaebum yang dari tadi mengikutinya. Seulgi memutar badan dan melihat Jaebum menunjuk pintu kamar mandi yang terbuka.

Seulgi langsung berlari ke dalam kamar mandi dan  merasakan sepasang sepatunya basah karena kran di wastafel menyala dengan air yang dibiarkan tumpah menenggelamkan lantai. Seulgi memekik kencang saat menemukan tubuh Taehyung terkulai lemas di dekat bathup yang airnya terus mengalir membasahi lantai, di dekatnya berserakan banyak botol minuman beralkohol dan satu botol obat yang sudah kosong. Seulgi terlambat.

"Taehyung!" Seulgi berlutut di depan Taehyung. Dengan tangan yang bergetar, perempuan itu menarik kepala Taehyung yang setengah tenggelam dan menopangnya di atas pahanya. Seulgi menepuk pipi Taehyung pelan, mencoba mengembalikan kesadaran laki-laki itu. "Taehyung! Bangun!"

Seulgi terus berusaha membangunkan Taehyung yang tubuhnya sudah terasa dingin di dalam dekapannya.

"Tidak, tidak." Seulgi berucap parau sambil menggelengkan kepalanya. "Jangan lakukan ini padaku, Tae. Jangan seperti ini."

"Taehyung-ah!" Seulgi mendekap tubuh Taehyung erat, suaranya kini sudah serak akibat dari kebanyakan menangis dan meneriaki nama laki-laki itu. "Jangan mati seperti ini! Jangan tinggalkan aku!"

"Jaebum, tolong!" Seulgi memutar kepalanya dan menemukan Jaebum berdiri di belakangnya, menatapnya dengan nanar dan tubuh yang sedikit bergetar. "Jae!"

Jaebum tersentak, buru-buru mendekat dan berlutut di depan Seulgi.

"Kita harus membawanya ke rumah sakit." Seulgi memberikan tubuh Taehyung agar Jaebum gendong. "Kita harus cepat!"

"Jae, tolong!" Seulgi berteriak saat Jaebum hanya diam menatap Taehyung yang hampir tak bernyawa di hadapannya. Seulgi rasanya seperti akan menangis darah.

"Jae, tolonglah." Seulgi menggenggam erat tangan Jaebum, menatapnya dengan tatapan putus asa. "Jangan biarkan dia mati seperti ini."

"Jaebum, tolong." Seulgi memohon untuk kesekian kali. "Aku mencintainya. Aku akan mati kalau dia mati."

💍💍

Seulgi tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Dia merasa semua ini terjadi karena dirinya. Selama menunggu di depan ruangan ICU, gadis itu sering kedapatan mengusap air yang lolos dari matanya selama dia melamun. Jaebum yang duduk di sebelahnya hanya mempehatikannya dalam diam. Sedangkan Namjoon dan Yoongi yang datang setelah menerima telepon dari Seulgi, hanya melihat gadis itu dengan iba sembari menunggu kabar dengan gelisah.

"Aku ke toilet." Jaebum bangkit dari duduknya, beranjak pergi meninggalkan Seulgi tanpa menunggu balasan dari perempuan itu.

Jaebum menatap pantulan wajahnya di cerman wastafel. Mukanya terlihat pucat dan dia merasa tak enak badan. Keadaannya yang sudah buruk sejak pagi tadi diperparah dengan kejadian ini. Melihat Taehyung terkulai lemas di dalam dekapan Seulgi membuat Jaebum mual, badannya bergetar dan kepalanya berputar-putar. Dia bahkan tak menyadari Seulgi yang terus-terusan meneriakkan namanya, kesadarannya terbang entah kemana saat itu.

"Jangan biarkan dia mati seperti ini." Suara Seulgi menggema di kepalanya.

Kemudian berganti dengan suara parau milik seorang laki-laki. "Aku ingin mati."

Disapproval Marriage Where stories live. Discover now