19| Love Story

537 92 38
                                    

"Ada sesuatu yang terjadi?" Seulgi membuka suara setelah menyadari Jaebum yang mendadak bersikap tidak seperti biasanya sejak kemarin bertemu dengan Seokjin. Tinggal bersama selama empat tahun membuat Seulgi hapal dengan sikap Jaebum.

Jaebum hanya menggeleng dan melanjutkan sarapannya tanpa membuka suara. Seulgi hanya membiarkannya tanpa memberi pertanyaan lagi. Bahkan sampai makanan di masing-masing piring mereka habis, Jaebum sama sekali tidak berbicara, dia hanya diam memperhatikan Seulgi yang sibuk mencuci piring kotor.

Jaebum hapal apa yang biasanya Seulgi lakukan, perempuan itu memakai celemek terlebih dahulu, kemudian sarung tangan silikon yang dimulai dari tangan kanan terlebih dahulu, lalu dia mulai mencuci sendok dan sumpit, kemudian piring dan mangkung, dan diakhiri dengan alat masak.

"Kalian sudah tinggal bersama selama empat tahun, itu sudah lebih dari cukup untuk saling mengenal. Apa lagi yang kau tunggu?"

Yang Seokjin bilang benar, mereka sudah tinggal bersama selama hampir lima tahun. Jaebum sudah merasa sangat mengenal Seulgi, dia bahkan tahu urutan Seulgi mencuci piring. Lebih dari itu, Jaebum bahkan hapal apa yang akan ditanyai Seulgi padanya saat melepaskan celemek.

"Mau dimasakkan apa untuk sarapan besok?" Jaebum menggerakkan bibirnya persis sama dengan suara yang keluar dari mulut Seulgi.

Jaebum mendengus, entah Seulgi yang terlalu mudah ditebak atau memang perempuan itu yang monoton. Tapi Jaebum suka. Suka karena selalu ditanyai seperti itu setiap pagi.

"Kalian sudah tinggal bersama selama empat tahun, apa lagi yang kau tunggu?"

Benar, empat tahun bukan waktu yang sebentar. Jaebum juga bukan laki-laki brengsek yang mau menggantungkan hubungan selama itu. Kalau ditanya apa yang dia tunggu selama empat tahun, maka jawabannya adalah Seulgi. Jaebum menunggu Seulgi. Sebenarnya bukan Jaebum yang menggantungkan Seulgi, justru sebaliknya. Tapi kenapa semua orang terus menyudutkannya? Satu-satunya orang yang digantungkan adalah Jaebum, dan laki-laki itu terus memberi waktu pada Seulgi karena dia tahu wanita itu belum siap untuk dia nikahi. Jaebum sangat tahu.

"Kalau kau tidak menikahinya tahun ini, pertunangan kalian akan dibatalkan dan Seulgi akan dinikahkan dengan orang lain."

Namun kini, dia tak punya waktu lagi untuk diberikan pada Seulgi.

"Jae? Jeybi? Im Jaebum!" Jaebum sedikit terlonjak saat Seulgi menghentakkan cangkir kopi di meja tepat di hadapannya. "Kau baik-baik saja?"

Jaebum langsung menggeleng, lantas menyesap kopi panas itu dengan hati-hati.

"Kau sibuk hari ini?" Tanya Jaebum sambil melirik Seulgi yang duduk di hadapannya. Seulgi menggeleng setelah menghirup aroma kopi miliknya.

"Kau ingat projek yang aku bicarakan padamu bulan lalu?" Seulgi hanya berdehem sebagai jawaban dari pertanyaan Jaebum. "Pengerjaan panggung dan dekorasi dimulai hari ini, aku ingin memintamu untuk melihatnya."

"Ayo." Ucap Seulgi dengan senang hati karena dia memang sudah sering ikut turun tangan mengambil peran sebagai penulis spesial dalam projek milik tunangannya itu, kali ini dia tidak ikut karena sudah mulai sibuk dengan projeknya sendiri. "Bagaimana dengan model baru untuk Mal-mu? Kau sudah menemukannya?"

Jaebum mengangguk. "Salah satu member Girl group Just Once, Tzuyu."

"Hanya satu member saja?" Tanya Seulgi. "Kenapa tidak semua anggotanya?"

Disapproval Marriage Where stories live. Discover now