I Think I'm Ugly | 27. Don't you know

23.5K 2.7K 149
                                    

Liburan bareng Lando bukanlah hal yang baru buatku.

Bisa dikatakan hampir semua liburanku pasti ada Landonya. Dia itu anaknya bolong banget. Waktu kuliah pun Lando nggak hanya tergabung dalam UKM Jurnalistik tetapi juga UKM Mapala. Bisa bayangkan betapa banyaknya dedek gemesnya Lando saat kuliah dulu. Aku bohong saat bilang Lando cukup famous, sebenarnya dulu dia famous banget. Makanya, sampai sekarang aku masih heran kenapa dia bisa menjadi sahabatku.

Seperti yang sudah aku rencanakan sebelumnya. To do list  yang aku siapkan hampir tercentang semua. Dari SPA di Ayana yang bikin tubuhku jauh lebih rileks dan stresku bisa terobati. Terus berjemur di Seminyak, meskipun aku harus gigit jari karena dilarang keras sama Lando maupun Kevin buat pakai bikini. Bahkan Kevin mengancam akan melaporkan pada Ibu kalau aku berani jemuran di Pantai cuma pakai bikini. Dasar tukang ngadu. Sementara Lando nggak bilang apa-apa tapi matanya terus menatapku dengan tajam—yang membuatku hanya bisa menghembuskan napas pasrah.

Kukira dengan berjemur bisa bikin kulitku yang putih pucat seperti mayat ini jadi eksotis kayak Marion Jola. Iya sih, kulitku jadi agak menggelap, tapi itu cuma dikit doang. Padahal aku ingin banget kulitku berubah jadi eksotis gitu. Nggak untuk permanen. Hanya ingin sesuatu yang baru saja. Lando ketawa aja saat aku menggerutu karena gagal mendapatkan kulit yang eksotis.

Dan tentu belanja akan masuk dalam to do list-ku. Setelah mengepang rambut di Pantai Kuta. Aku langsung melancong buat belanja ditemani Lando.

 Aku langsung melancong buat belanja ditemani Lando

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kevin? Dia sudah menghilang sejak semalam. Lando bilang sih, cowok itu tidur di tempat temannya. Bohong banget, paling juga ONS sama cewek. Kalau ada kesemptan aku bakal foto dia pas lagi bareng cewek di Bali terus aku kirim ke pacarnya yang di Jakarta. Biar putus mereka. Huh.

Karena sudah ada Kuta, kuputuskan untuk menelusuri Pasar Seni Kuta sebagai tempat pertamaku buat belanja. Berencana untuk membeli oleh-oleh buat anak kantor. Asal tahu aja, aku itu tipe orang yang kalau belanja bisa lama banget. Mungkin karena aku emang hobi belanja jadi kalau beli apa-apa, aku sangat pemilih. Mulai dari ngeliat harga, kualitas, bentuk. Semua aku pertimbangin sampai aku benar-benar yakin buat beli. Beneran, belanja bareng aku itu akan bikin orang-orang di tes kesabarannya. Dan Lando udah lulus tes. Selama liburan bareng dia. Lando nggak pernah komentar dengan kebiasaanku yang satu ini.

"Yaaah, nggak bisa kurang ya, Bli?" tawarku dengan tatapan minta dikasahani. Bli itu menggaruk kepalanya nampak dilema. Sementara di dalam hati aku sudah tersenyum senang. Biasanya sudah di tahap bimbang begini bakal diiakan.

"Yaudah, karena mbaknya beli banyak. Saya kasih dikson."

Bibirku langsung melengkung senang. "Makasih, Bli. Baik banget deh."

"Susah nolak cewek cantik soalnya." Sahutnya bercanda.

Aku nyengir. Mulai melakukan proses transaksi. Mengambil kantong plastik berisi tas yang rencananya akan aku berikan pada anak-anak kantor.

I Think I'm UglyWhere stories live. Discover now