01 ● BEGINNING

423K 5.7K 63
                                    



"Lex, besok minggu temani kakek ya..." pinta kakek Marwan kepada sang cucu disela makan malam keduanya di sebuah hotel mewah.

"Kemana?" Tanya Alex tanpa memandang wajah sang kakek dan memilih fokus mengiris beef wellington dipiring.

"Main ke rumah teman lama kakek" jelas Kakek Marwan.

"Teman lama? Siapa?" Alex bertanya lagi, namun masih saja sibuk dengan hidangan fancy di hadapannya.

"Besok kamu juga tau-" jawab kakek Marwan enggan menjelaskan lebih jauh. "Jadi gimana?" lanjutnya mencoba memastikan kesangguhan sang cucu.

"Gak bisa, Kek. Minggu ini aku ada janji main golf sama CEO Newmont" ucap Alex disertai menjabarkan alasan mengapa ia harus menolak ajakan tersebut.

"Ck, cuma main golf aja. Kan bisa lain kali..."

"Nope. This time includes business meeting" Alex memotong cepat sebelum kakeknya kian memaksa. Ia lalu meraih gelas berisi wine, meneguknya, kemudian mengambil napkin dan menyapukan di bibir.

"Hhh" kakek Marwan mendengus kecewa.

"Ya sudah, mau gimana lagi, terpaksa kakek pergi sendiri. Lain kali aja kamu ikut kesana" timpal Kakek Marwan.

Mendengar pernyataan sang kakek, Alex langsung menaikkan alis dan kini telah memusatkan perhatian secara penuh pada pria tua di hadapannya itu.

"Lain kali? Apa sepenting itu sampai aku harus kesana? Is it also about business?"
Alex mengira teman lama yang dimaksud kakek Marwan adalah prospek bisnis terbaru mereka.

Sementara itu kakek Marwan hanya memilih menaikkan bahu sembari menahan senyum. Benar-benar cucunya yang super tampan dan kaya raya itu pikirannya hanya dipenuhi oleh bisnis saja.

"Kek?" Alex mencoba lagi mengkonfirmasi.

"I wont tell you unless you agree to go with me" jawab sang kakek tanpa memberi jawaban tegas.

Alex menghela nafas kasar.

"No can do, schedule aku udah fix" ucap Alex bersikeras tetap tak bisa menyanggupi permintaan sang kakek.

"Ya udah, kapan-kapan aja kamu ikut kakek. Oh iya, kakek pinjam Hilman ya? Kalau pergi jauh sama Dito kakek kurang sreg"

Hilman adalah supir pribadi Alex, sementara Dito adalah supir kakek Marwan. Kakek Marwan biasa ditemani oleh supir jika bepergian kemana saja, apalagi keluar kota.

"Iya, besok aku bilangin Hilman" Alex setuju tanpa mendebat lebih jauh walaupun batinnya masih sedikit penasaran dengan apa yang sebenarnya direncanakan kakek Marwan.

.
.

****

.
.

Tuk tuk tuk tuk

Siang itu Rosa sedang sibuk memotong-motong sayuran untuk dibuat sup. Namun tiba-tiba perhatiannya terpecah ketika mendengar seseorang mengetuk pintu depan.

MARITAREWhere stories live. Discover now