03 ● REASON

99.4K 3.3K 47
                                    

Seperti janjinya, Alex menyempatkan diri singgah ke rumah kakek Marwan selepas pulang kerja. Ia bahkan belum mengganti bajunya yang tadi dipakai di kantor. Alex memarkir mobil yang di bawanya sendiri di halaman depan. Setelah itu ia masuk ke dalam untuk menemui sang kakek.

Kakek Marwan dan Alex sudah duduk berhadapan di ruang tamu.

"Jadi kakek pengen ngomong apa sebenernya?" Tanya Alex membuka pembicaraan. Kakeknya yang sedang terduduk di sofa sembari memegang tongkat jalannya tampak terbengong seolah memikirkan sesuatu.

"Tapi kamu janji ya gak bakal marah sama kakek" pinta Kakek Marwan sebelum berterus terang.

"Kenapa harus marah? Memang ada apa?" Tanya Alex.

Kakek Marwan bersiap untuk akhirnya mengungkapkan rencana yang telah lama ia rahasiakan. Ia menghela nafas panjang dan memandang cucunya penuh harap.

"Jadi gini..."

".... sebenarnya kakek mau jodohin kamu" ujar kakek Marwan dengan suara pelan langsung kepada inti masalah. Alex yang sebenarnya sudah tau mengenai rencana tersebut pura-pura terkejut.

"Jodohin? Haha.. kakek bercanda?" Alex terkikik kecil. Aktingnya memang bagus walau ia tau sebenarnya sang kakek serius. Ia menyeruput sedikit teh hangat yang disajikan untuknya.

"Bercanda gimana, kakek serius. Kakek mau jodohin kamu sama cucu teman kakek!" kekeuh kakek Marwan. 

"Ngapain pake jodoh-jodohin segala? Aku bukan bayi yang hidupnya bisa di atur-atur. Lagian Kakek tau sendiri, aku udah punya pacar" Alex menanggapi dengan berusaha tenang.

"Kan baru pacar belum jadi istri" ucap Kakek Marwan beralasan.

"Kamu lebih sayang mana; kakek kamu apa pacar kamu?" Gertakkan kecil kakek Marwan tak menggoyahkan Alex. Alex hanya tertawa mendengar pertanyaan kakeknya yang seperti seorang wanita sedang ngambek.

"Pokoknya kakek gak mau tau, kamu harus terima perjodohan ini!" Kakek Marwan tetap ngotot.

"Kasih alasan yang masuk akal kenapa aku harus terima perjodohan konyol itu" Alex mengajukan syarat.

'Mungkin ini saatnya aku harus jujur sama cucuku' kakek Marwan membatin pelan dalam hati.

***

Seribu keraguan menyergap benak kakek Marwan. Apakah ia siap menceritakan masalah keluarga nya pada sang cucu? Nyata nya dalih 'cucu teman lama' hanyalah kebohongan belaka. Ia bahkan tak begitu mengenal keluarga Rosa, gadis yang hendak ia jodohkan dengan Alex.

"Kakek akan cerita yang sesungguh-sungguhnya..."

"Jadi begini Alex..." kakek Marwan menggumam lirih.

"Dulu papamu pernah menabrak lari orang sampai meninggal..."

"Dan sekarang cucu orang itu sudah dewasa. Kakek rasa... demi menebus kesalahan papa kamu, kakek mau jodohin kamu sama dia"

Raut wajah Alex berubah seketika. Ia butuh waktu beberapa menit untuk mencerna kenyataan pahit yang baru saja ia ketahui.

Alex menatap kakeknya lama. Ekspresi penuh penyesalan dan kesedihan kakek Marwan sudah cukup membuat pria itu percaya dengan ucapan sang kakek.

"Kalau kakek jodohin kamu sama dia. Kamu kan bisa mengayomi keluarganya. Sudah banyak tragedi yang menimpa kamu, kakek gak mau karma itu terus berlangsung karena kesalahan papa kamu dulu"

Alex menghela nafas dengan berat. Ia menunduk menatap lantai dibawahnya. Ia tak menyangka alasan perjodohannya menjadi serumit yang tak pernah ia bayangkan.

MARITAREWhere stories live. Discover now