15 ● AFTER PARTY

146K 3.5K 18
                                    

"Mas tunggu!" Seru Rosa sembari menarik gaun pengantin panjang yang terinjak kakinya sendiri.

"Yaaahh..."
Gumam gadis itu was-was ketika melihat ujung gaunnya menjadi berwarna kecoklatan karena terkena tanah. Ia kemudian mencengkeram erat gaun tersebut dan mengangkat lebih tinggi sampai atas mata kaki.

Rosa mengambil langkah lebar dan cepat untuk menyusul Alex yang sudah berjalan jauh di depan. Ia menyebarangi pelataran hotel dengan tergesa-gesa. Sambil terus menggumam, gadis itu memasuki bangunan gedung dan menyusuri lorong seperti yang dilewati sang suami.

Hari sudah menjelang sore ketika acara resepsi pernikahan Alex dan Rosa akhirnya usai. Mereka harus menunggu kepulangan semua para tamu dan keluarga sebelum akhirnya bisa pergi beristirahat di kamar hotel.

Ting

Alex melangkahkan kaki memasuki pintu lift yang terbuka. Ia berbalik dan melihat Rosa masih tertinggal di ujung. Alex memencet tombol open untuk menahan pintu lift agar tak menutup. Ia menunggu Rosa yang bersusah payah berlari ke arahnya.

Rosa masuk ke dalam lift dengan tersengal-sengal. Dadanya terlihat naik turun berusaha menghirup udara yang seolah berlari meninggalkannya. Rosa mengatur nafas sesaat. Kemudian dengan sudut mata besarnya, ia melirik Alex yang tengah berdiri tenang.

'Kenapa main tinggal aja si...'
batin Rosa kecewa.

Tak sepatah katapun yang dilontarkan keduanya selama berada di dalam lift. Alex hanya berdiri tegak sambil sesekali melihat jam tangan. Alex dan Rosa hanya kedapatan beberapa kali saling melirik satu sama lain.

Ting

Pintu lift kembali terbuka. Alex keluar terlebih dahulu tanpa melihat Rosa dibelakang.
Pria itu kemudian berjalan menyusuri lorong lantai paling atas hotel tersebut. Sebuah kamar president suits telah disiapkan oleh wedding organizer untuk ia dan Rosa tempati semalam. Langkahnya terhenti ketika ia merasa tak ada yang mengikutinya. Alex menengok dan mendapati Rosa masih berdiri di depan lift sambil menendang-nendang bagian bawah gaun.

Alex memandang istrinya yang tengah muram kemudian memutuskan untuk menghampiri gadis itu.

Rosa menengadahkan kepala begitu menyadari Alex sudah berdiri di hadapannya. Gadis itu lalu mengalihkan pandangan ke arah lain dan menampakkan wajah kesal.

"Kenapa?" Tanya Alex singkat. "Capek?" Lanjutnya sembari menaikkan alis.

Sebenarnya Alex sendiri hanya ingin cepat sampai kamar untuk mengistirahatkan kepalanya yang pening. Namun ia lupa, sekalem apapun gadis yang ada di depannya, Rosa tetaplah perempuan muda yang punya sisi manja dan ingin diperhatikan.

"Mas duluan aja" kata Rosa ketus masih tak mau memandang sang suami.

Alex tersenyum tipis melihat Rosa yang sudah berani ngambek padanya. Wajah Rosa yang cemberut membuat Alex gemas. Ia lalu melangkah mendekati sang istri.

Alex mengulurkan tangan untuk menyeka pelan anak rambut yang menjuntai di pipi Rosa lalu menyelipkan di belakang telinga. Ia ingin sekali mencumbu bibir merah sang istri namun buru-buru mengurungkan niat.

Srreettt

"Aaa!"

Rosa memekik kecil begitu Alex meraih punggung dan kakinya lalu mengangkat ke atas. Alex merapatkan tubuh mungil Rosa pada dada bidangnya dan menahan erat. Rosa yang terkejut melihat Alex tiba-tiba membopongnya ala bridal langsung spontan mengalungkan tangan di leher pria itu.

Rosa mengerjapkan mata ketika melihat wajah sang suami begitu dekat dengannya. Nafasnya seketika tertahan ketika Alex menatap balik dan membuat hidung lancip keduanya hampir bersinggungan. Rosa langsung salah tingkah dan tersipu. Ia segera menundukkan kepala agar tak terpergok sedang gugup oleh Alex.

MARITAREWhere stories live. Discover now